Laptop atau komputer merupakan sebuah perangkat yang sangat penting dalam membantu kehidupan sehari-hari kita. Seorang pelajar, mahasiswa, karyawan, hingga pengusaha pasti membutuhkan laptop/ komputer dalam menunjang semua produktivitas sehari-harinya. Dengan laptop, pekerjaan bisa teratasi dengan mudah dan cepat. Tapi bagaimana jika laptop yang Anda miliki serasa lemot, lelet, ataupun LAG? Tentu hal ini akan membuat Anda frustrasi dan tidak meng-enakkan.
Kinerja laptop atau komputer yang melambat pasti akan membuat penggunanya tidak tahan, serasa ingin membanting laptop tersebut. Penyebab mengenai hal tersebut bisa terjadi pada bagian software ataupun hardware dari laptop itu sendiri. Sebenarnya Laptop itu sama seperti smartphone, semakin lama/ sering laptop tersebut digunakan maka performa Laptop tersebut pasti akan menurun. Bahkan kualitas hardware itu sendiri juga akan menurun.
Lihat Juga : 13 Cara Mengatasi Aplikasi Tidak Bisa Dibuka Windows 10
Ada beragam faktor yang membuat laptop Windows terasa lambat/ lemot ketiga digunakan. Faktor tersebut dimulai dari kompabilitas sistem operasi dengan spesifikasi laptop, software terinstall, hingga spesifikasi hardware. Lebih jelasnya, simak beberapa faktornya berikut ini.
Lihat Juga : 10 Cara Mengatasi Microsoft Office Not Responding
Untuk mengatasi masalah laptop / komputer yang lemot/ lelet, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan. Ada beberapa bagian yang bisa Anda otak-atik agar performa laptop terasa lebih baik dan lebih ringan ketika digunakan untuk beraktivitas. Tutorial ini saya buat pada Windows 10, jika Anda menggunakan versi OS Windows yang lebih rendah (Windows 8, Windows 7, dan Windows XP), silakan lakukan penyesuaian.
Seperti yang telah saya singgung di awal, sebelum melakukan instalasi sistem ataupun aplikasi pada laptop, pastikan Anda tahu system requirements yang dibutuhkan sistem atau aplikasi tersebut. Jika Anda lihat pada halaman system requirements Microsoft, Windows 10 minimal membutuhkan RAM 1GB untuk 32 bit dan 2GB untuk 64 bit. Spesifikasi minimum tersebut belum termasuk jika Anda menginstall program berat seperti Adobe Photoshop, Adobe After Effect, dan sejenisnya.
Karena peningkatan fitur dan performa Windows yang terus ditingkatkan, saran saya gunakan RAM minimal 4GB. Kapasitas tersebut sudah cukup stabil untuk menjalankan sistem dan program terinstall. Jika tidak memungkinkan, maka pilihlah versi Windows yang lebih rendah, Windows 8.1 atau Windows 7.
Jika Anda merasa bahwa laptop telah memenuhi spesifikasi minimum (system requirements) untuk Windows 10 tetapi masih terasa lemot, Anda perlu pastikan bahwa Windows 10 telah di aktivasi. Saya memiliki pengalaman di mana laptop teman saya memiliki spesifikasi hardware yang cukup bagus dengan kapasitas RAM 6GB, namun terasa lemot saat menjalankan Windows 10.
Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata yang menjadi penyebab Windows 10 lemot adalah karena belum di aktivasi. Beberapa fitur dan layanan Windows 10 memang tidak bisa digunakan apabila belum di aktivasi. Setelah dilakukan aktivasi dan update sistem, laptop normal kembali dan bisa menjalankan program dengan lebih baik.
File temporary atau file cache sebenarnya sangat membantu pengguna (user) dalam membuka aplikasi dan menjalankannya. File cache bersifat sementara yang mengendap pada Drive C laptop Anda. Adanya file cache dapat membuat Anda mudah dalam membuka aplikasi tertentu, dengan catatan sebelumnya Anda sudah membuka dan menjalankan aplikasi tersebut. Tapi Anda harus tahu bahwa semakin banyak file temporary akan berakibat buruk pada sistem komputer.
Bukan malah lebih cepat, tapi tumpukan file temporary tersebut justru akan membuat memori penuh sehingga laptop terasa lambat/ lemot. Apalagi jika ditambah dengan history pencarian browser yang sangat banyak maka semakin banyak pula file temporary yang dihasilkan. Untuk mengatasinya, Anda bisa menghapus file temporary secara berkala dengan menggunakan Disk Cleanup atau aplikasi pembersih pihak ketiga seperti CCleaner, AVG TuneUp Utilities, dan sejenisnya.
Lihat Juga : 8 Cara Membersihkan Cache Laptop Windows
Selain masalah penumpukan cache, Anda juga perlu melakukan optimasi Hard Disk dengan melakukan Defrag atau Defragment. Defrag berfungsi untuk merapikan sektor-sektor Hard Disk yang kosong dan tidak digunakan lagi. Dengan melakukan hal ini, maka susunan data pada Hard Disk akan lebih rapi sehingga kinerja hard disk lebih cepat dan lebih optimal dalam memproses suatu data atau informasi. Untuk melakukannya, Anda bisa ikuti petunjuk di bawah ini.
Selain melakukan defrag hard disk, cek juga kesehatan hard disk Anda. Jangan sampai Local Disk berwarna merah.
Penggunaan Widget dan Animasi memang dapat mempercantik tampilan desktop. Pada Windows 10, pilihan untuk menginstall Widget sebenarnya ada pengguna. Pengguna dapat menginstall Widget melalui Microsoft Store (tidak terpasang langsung pada sistem). Namun hal ini tidak di sarankan untuk komputer/ laptop dengan spesifikasi pas-pasan. Untuk mengurangi penggunaan RAM berlebih (yang tidak diperlukan), lebih baik kurangi penggunaan animasi dan efek visual.
Widget dan Animasi juga membutuhkan resource RAM untuk dapat berjalan. Akan lebih baik ketika resource RAM digunakan untuk program yang lebih penting dan lebih sering digunakan. Untuk itu, jika Anda telah memasang Widget dan Animasi, lebih baik hapus semua Widget tersebut.
Untuk mengurangi penggunaan sumber daya (resource) laptop yang berlebihan, sebaiknya hapus program yang tidak digunakan. Hal ini dapat mengurangi beban penggunaan RAM dan Hard Disk. Bagaimanapun, semakin banyak menginstall software juga semakin banyak resource yang terpakai, sehingga dapat menyebabkan laptop lemot, sering macet, lag, hingga not responding. Untuk menghapus program, Anda bisa lakukan melalui App & Features Windows 10.
Lihat Juga : 7 Cara Menghapus Aplikasi Windows
Membuka beberapa program secara bersamaan (multitasking) terkadang memang diperlukan ketika mengerjakan suatu proyek tertentu. Yang jadi masalah, ketika multitasking program terlalu banyak sementara spesifikasi laptop tidak mampu menjalankannya maka yang terjadi adalah laptop lemot bahkan not responding. Untuk itu, sebelum membuka program sekaligus, pastikan kembali sumber daya laptop mampu untuk melakukannya, terutama ketika ingin membuka program berat.
Misalnya saja ketika ingin membuka program Blender, Adobe Premiere Pro, Adobe After Effect, dan sejenisnya secara bersamaan maka pikirkan kembali apakah laptop mampu melakukannya atau tidak. Setidaknya Anda bisa membuka tiga sampai empat program secara bersamaan dengan penggunaan sumber daya yang cukup rendah. Jika Anda ingin lebih, pastikan RAM Anda di atas 4 GB dan sudah menggunakan SSD untuk instalasi sistem dan program.
Untuk mengurangi penggunaan sumber daya laptop di latar belakang, ada baiknya disable/ nonaktifkan program yang berjalan di Startup. Banyak program yang secara default berjalan di Startup dan latar belakang yang mana mampu melakukan update dan scanning sistem sesuai dengan fungsi dari program tersebut. Untuk menonaktifkan program, Anda bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Lihat Juga : 10 Cara Mematikan Program Startup Windows
Tips selanjutnya, sering-seringlah untuk melakukan update sistem operasi Windows. Hal ini dilakukan agar Anda selalu mendapat pembaruan fitur, perbaikan, dan peningkatan performa. Jika Anda lihat pada halaman informasi pembaruan Microsoft, Anda bisa cek daftar rilis stabil, fitur, dan perbaikan sistem operasi (resolved issues). Untuk melihat ketersediaan update Windows, Anda bisa cek melalui fitur Update & Security.
Ada beragam jenis virus dan malware yang berjalan di latar belakang; memanfaatkan sumber daya laptop secara diam-diam. Hal inilah yang dapat menyebabkan laptop menjadi lemot, hang, bahkan rusak. Anda bisa manfaatkan Windows Security (Windows Defender) untuk melakukan scanning virus dan malware secara menyeluruh. Untuk melakukannya, Anda bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Lihat Juga : 15 Aplikasi Antivirus PC & Mac Terbaik
Jika Anda memasang banyak Add-ons atau ekstensi pada browser, maka sebaiknya hapus atau disable beberapa Add-ons. Hal ini dimaksudkan agar saat Anda melakukan browsing di internet tidak membebani kinerja RAM. Tanpa Add-ons saja, browser seperti Google Chrome, Firefox, dan Microsoft Edge menggunakan kapasitas RAM yang cukup besar. Untuk itu, menghapus Add-ons sangat diperlukan apabila kapasitas RAM laptop Anda masih terbatas.
SSD merupakan salah satu jenis penyimpanan data terbaru sejenis hard disk yang lebih canggih. SSD memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat ketimbang hard disk biasa. Alasan inilah yang membuat banyak pengguna komputer/ laptop mulai migrasi penyimpanan dari hard disk ke SSD. Jika Anda memiliki dana lebih, rekomendasi memang lebih baik migrasi dari hard disk ke SSD. Agar lebih hemat, pilih SSD dengan kapasitas penyimpanan 128 GB sampai 320 GB saja. Dan gunakan SSD tersebut hanya untuk instalasi sistem operasi dan program terinstall.
Lalu bagaimana dengan penyimpanan data? Anda bisa gunakan Hard Disk biasa sebagai penyimpanan data. Hal ini dilakukan agar beban penyimpanan tidak tersimpan secara keseluruhan di SSD. Cara ini banyak dilakukan pengguna laptop/ komputer yang ingin mendapatkan performa terbaik tanpa perlu mengeluarkan dana berlebih.
Lihat Juga : 10 Rekomendasi SSD Laptop Terbaik
Selain SSD, Anda juga bisa menambah kapasitas RAM pada laptop. Hal ini sangat disarankan bagi Anda yang menggunakan laptop dengan kapasitas RAM di bawah 4GB. Sebelum mengambil keputusan untuk menambah kapasitas RAM, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Berikut di antaranya:
Kombinasi antara SSD dan kapasitas RAM 8GB sudah cukup optimal untuk bekerja dan melakukan berbagai aktivitas di depan komputer seperti menulis, desain, browsing, hingga membuat program (coding).
Selain tips peningkatan sistem dan program terinstall; serta upgrade media penyimpanan dan RAM. Alternatif lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan install ulang sistem operasi. Tips ini bisa jadi pilihan terbaik apabila banyak program bawaan sering bermasalah seperti Microsoft Office atau File Explorer yang sering kali macet atau not responding. Mungkin saja ada komponen sistem yang corrupt sehingga membuat laptop tidak dapat bekerja secara optimal.
Masalah laptop / komputer yang lemot bergantung dari banyak faktor, bisa dari sisi software dan hardware. Pastikan untuk melihat kondisi laptop Anda saat ini, terutama spesifikasi hardware (RAM dan media penyimpanan). Secara umum, laptop yang lemot terjadi karena kapasitas RAM yang kecil (di bawah 4GB). Jika memang demikian, maka disarankan untuk melakukan upgrade dengan menambah kapasitas.
Itulah beberapa penyebab dan tips yang bisa Anda lakukan dalam meningkatkan performa laptop yang lemot atau lambat. Bagikan artikel ini ke sosial media Anda supaya lebih berguna dan bermanfaat. Jika ada sesuatu yang perlu Anda tanyakan atau sampaikan, tulis melalui kolom komentar di bawah ini. Terima kasih dan selamat mencoba!
Bisa karena sistem yang bermasalah, virus, terlalu banyak menginstall program, hingga kapasitas RAM yang kecil.
Not responding sering kali terjadi karena multitasking yang berlebihan.
Laptop hang terjadi karena sumber daya laptop yang tidak mampu memproses aktivitas secara bersamaan. Namun biasanya laptop hang terjadi selama beberapa saat dan setelah itu normal kembali.
Penulis : Rudi Dian Arifin | Editor : Wahyu Setia Bintara
Discussion | 4 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui
Tambah RAM dan upgrade ke SSD adalah pilihan terbaik mengatasi Windows lemot
kawan ane kalo laptonya lambat langsung instal ulang gan
bisa jadi masalah ga tu
saya pikir cara mengatasi laptop lemot itu cukup langsung ke teknisi aja langsung instal ulang.
tapi ternyata cara ini lebih hemat biaya daripada instal ulang.
siiipp