Pengertian Open Source Adalah – Sejarah, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya!

Open source merupakan istilah yang digunakan untuk source code yang bersifat bebas dan terbuka

Istilah open source cukup populer di kalangan programmer dan IT, alasannya sendiri karena termasuk istilah yang awalnya disebut Open Source Software (OSS). Open source tersedia melalui lisensi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses, mengubah, atau mengembangkan source code sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu.

Sederhananya, open source bisa dikatakan sebagai kode yang dirancang untuk dapat diakses publik; di mana siapa pun boleh melihat, memodifikasi, dan mendistribusikan kode tersebut sesuai keinginan. Dalam komunitas yang membahas mengenai open source, programmer biasanya lebih tertarik untuk dapat melakukan inspect, debugging, atau mengedit dan mengembangkan software yang telah ada; dibandingkan membuat software baru milik perusahaan yang source code nya tidak tersedia.

Dengan cara ini para programmer tersebut berhasil menghasilkan perangkat lunak yang berguna, efisien, dan bebas bug. Dan yang terpenting project-nya terus dikembangkan secara bertahap, sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua orang. Untuk lebih jelasnya mari kita simak pengertian secara luas mengenai open source berikut ini.

Lihat Juga : Pengertian Power Supply

Pengertian Open Source  

Pengertian Open Source
Sumber Gambar : linuxinsider.com

Dari kata “Open Source” saja kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwasanya makna dari istilah tersebut bersifat bebas dan terbuka. Dan istilah open source sering berkaitan mengenai pengembangan sebuah aset digital berupa software maupun aplikasi tertentu. Katakanlah Linux, perangkat lunak ini merupakan produk open source gratis yang berbasis sistem operasi dengan jumlah relawan pengembangan project terbesar di dunia saat ini.

Mengingat Linux dirilis di bawah lisensi open source yang bersifat mencegah pembatasan penggunaan perangkat lunak; siapa pun boleh mempelajari, memodifikasi, dan mendistribusikan ulang sistem operasinya. Bahkan siapa saja diperbolehkan menjual salinan kode yang telah dimodifikasi, selama mereka melakukannya di bawah lisensi yang sama.

Adapun alasan mengapa perangkat lunak open source begitu sukses ini pastinya tidak terlepas dari komunitasnya yang inklusif, bebas dan fleksibel. Selain daripada tiga faktor tersebut, komunitasnya juga terdiri dari orang-orang yang memiliki pengalaman khusus dalam bidang komputer dan program. Misalnya seperti seorang developer, pengajar teknis, end-user (pengguna langsung), dan lain sebagainya.

Mereka semua berkumpul dalam satu project dengan mengisi kelemahan software dan meningkatkannya melalui beragam modifikasi secara bertahap. Hasil akhir dari setiap update-nya pun dapat dilihat dan digunakan oleh siapa saja secara gratis, sehingga cukup diminati banyak pengguna komputer, baik mereka yang awam maupun profesional pada bidang tersebut.

Jadi secara sederhana, open source telah menjadi langkah dan gerakan yang proses serta tahapannya melampaui pengembangan perangkat lunak pada umumnya. Hal tersebut dikarenakan open source berkembang dengan cara yang terdesentralisasi dan kolaboratif, mengandalkan peer review dan pengembangan dari komunitas yang besar. Karena alasan inilah open source selalu menemukan cara baru untuk memecahkan masalah dalam setiap tahap pengembangannya, melalui mereka turut andil dalam setiap proses dan tahapannya.

Adapun jika dilihat dari segi bisnis sendiri, open source yang memang bersifat gratis dan bebas, sehingga tidak menutup kemungkinan seorang pebisnis dan seorang freelance untuk menghemat beban keuangan dalam menjalankan pekerjaannya. Bahkan apabila kita memilih untuk menggunakan sistem operasi close source seperti Microsoft Windows sekalipun, kita masih bisa memanfaatkan perangkat lunak open source, yang dapat di unduh dan digunakan secara gratis.

Lihat Juga : Pengertian domain

Sejarah Open Source

Sejarah Open Source
Sumber Gambar : aruba.it

Awal mula open source mulai terbentuk pada tahun 1960 di kalangan akademisi dan kelompok pengguna komputer era pertama. Programmer di kala itu secara informal sering membagikan kode yang telah mereka buat (di retas) dan secara bebas memodifikasi kode yang berujung pada pemecahan masalah secara teknis dalam bidang pemrograman komputer. Dan dari sumber yang dirilis pada Wikipedia Sejarah “Open Source Software”, pada tahun 1997, Eric S. Raymond menerbitkan makalah dengan judul “The Cathedral and the Bazaar”, yang berisi sebuah analisis reflektif dari komunitas hacker dan Free Software.

Makalah ini mendapat perhatian yang signifikan pada awal tahun 1998 dan merupakan salah satu faktor yang memotivasi Netscape Communications Corporation untuk merilis rangkaian Internet Netscape Communicator mereka yang populer sebagai Free Software. Adapun alasan lainnya adalah karena para peneliti keamanan komputer kala itu ingin mempromosikan gagasan Free Software. Barulah dari gagasan tersebut istilah open source baru diadopsi pada akhir tahun 90-an oleh komunitas Linux, Perl, dan Python, tetapi juga dari perusahaan seperti, Netscape dan Red Hat.  

Berkat adanya internet dan meningkatnya kehadiran software di dunia, menyebabkan lebih banyak developer saling berbagi source code mereka secara terbuka. Adanya gerakan tersebut, banyak perusahaan segera mengadopsi open source sebagai cara baru untuk mempromosikan produk mereka. Serta untuk memotong biaya pengembangan dengan menggunakan perangkat lunak open source yang ada. Efeknya sendiri di antara lain sebagai berikut:

  • Tahun 1998 – Non-profit open source didirikan, karena terinspirasi oleh Netscape yang baru saja membuat open source web browser Netscape Communicator, yang kemudian berubah nama menjadi Firefox
  • Tahun 2000 – Linux Foundation didirikan dan menjadi salah satu open source software foundation terbesar dan paling berpengaruh dengan pendapatan 100 juta dollar.
  • Tahun 2001 – Python Software Foundation berdiri, dan sampai saat ini mereka berkomitmen untuk terus mengembangkan Python secara open source.
  • Tahun 2008 – Github.com dibuat dan menjadi platform pusat dalam mengembangkan source code berbasis Git. Dan di tahun yang sama pula Google merilis salah satu sistem operasi yang dipakai pada smartphone yaitu Android.

Lihat Juga : Pengertian animasi

Kelebihan Open Source   

Kelebihan Open Source
Sumber Gambar : ids.ac.id

Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa open source memberikan begitu banyak sisi positif kepada banyak pengguna. Terlebih lagi ada beberapa kelebihan lain yang ditawarkan open source seperti:  

1. Open source telah banyak dikenal

Alasan mengapa open source dipakai banyak pengguna mungkin karena lebih stabil dan aman apabila dibandingkan dengan close source yang memiliki lisensi kepemilikan. Selain itu, OSS memberikan pengguna akses dalam melihat dan memodifikasi source code yang ada pada software, bahkan tak jarang ada pengguna lain yang mengoreksi dan menangani perbaikan sebuah program dari open source karena kelalaian developer sendiri.

Karena alasan inilah, ada banyak developer yang mengembangkan berbagai aplikasi maupun program dengan konsep yang serupa, mereka juga saling bertukar ide serta pengalaman pada forum-forum dari komunitas open source. Open source dapat dimanfaatkan sebagai opsi terbaik, karena tersedia banyak sumber daya untuk dijadikan pengembangan dalam melakukan troubleshooting maupun pemecahan masalah terhadap hambatan dalam project yang sedang dikerjakan.

2. Hemat secara finansial  

Open source memiliki kelebihan pada ongkos penggunaannya, alasannya sendiri karena mayoritas OSS didistribusikan secara gratis, sehingga sangat hemat biaya. Sebut saja Microsoft, perusahaan multinasional ini menawarkan lisensi sistem operasi Windows 10 Home saja di kisaran harga $162.32 via Amazon, atau dalam rupiah berarti Rp 2.309.578,24. Tentunya angka tersebut terbilang cukup tinggi apabila digunakan dalam skala bisnis yang kecil.

Di sisi lain sistem operasi seperti Linux juga mampu menawarkan stabilitas dan keandalan yang sama bila digunakan dalam bisnis yang masih berkembang. Tentu masih ada harga yang harus dibayar dari penggunaan sebuah open source; seperti waktu, proses membangun usaha, belajar agar terbiasa dan pemeliharaan serta konfigurasi yang berkelanjutan dan masih banyak lagi. Meski begitu setidaknya biaya pengeluaran yang digunakan jauh lebih sedikit.

3. Update dan transparan

Open source menawarkan sistem yang lebih transparan terhadap aspek digital yang dipakai oleh penggunanya. Mengingat dengan semua yang tersedia secara gratis, siapa pun boleh untuk meninjau dan memakai seluruh source code baik dalam fitur baru, perbaikan bug, peningkatan performa dan lain sebagainya. Maka dari itu apabila terdapat masalah seperti bug dan sejenisnya, Anda dapat segera memodifikasi source code sesuai kebutuhan melalui petunjuk dari forum-forum terkait.

Alasannya sendiri karena tak jarang seorang pengguna saling berdiskusi dan bertukar ide serta pengalaman, dalam menangani masalah serupa pada source code program. Dan tidak sedikit juga pada komunitas open source para kontributor memberikan sebuah update dan peningkatan OSS, maupun saran serta bimbingan kepada mereka yang masih amatir mengenai masalah kode dan sejenisnya.

Oleh sebab itu juga sering kali open source bersifat sangat responsif terhadap masalah dan laporan bug minor sekalipun. Bahkan setiap saat memberikan perbaikan serta pembaruan dalam hitungan hari atau bahkan jam sejak masalah terjadi. Pembaruan ini sering kali dapat diterapkan segera setelah update, sedangkan jika kita membandingkannya dengan software yang berbasis close source yang berlisensi dan ber-paten, pengguna biasanya dibuat menunggu, berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk menyelesaikan permasalahan yang mungkin hanya bersifat minor.

4. Open source itu fleksibel

Fleksibilitas merupakan salah satu faktor yang membuat seseorang diam tanpa kompromi ketika menilai suatu produk yang menawarkan efisiensi dan efektivitas kerja. Hal tersebutlah yang membuat open source memenuhi kriteria cepat dan fleksibel, pernyataan ini masih berkaitan mengenai hak kebebasan dalam penggunaan source code yang memungkinkan seorang developer dapat berkreasi dan menciptakan solusi yang dikhususkan pada masalah yang mereka hadapi.

Sedangkan, hal tersebut berbanding terbalik dengan close source; yang mana Anda dituntut untuk memenuhi syarat serta ketentuan yang benar-benar membatasi seseorang dalam mengembangkan kreativitas dalam membangun sebuah solusi yang menurut mereka cocok dan sesuai kebutuhan.

Lihat Juga : Pengertian Multimedia

Kekurangan Open Source

Kekurangan Open Source
Sumber Gambar : unsplash.com

Melalui pembahasan yang telah kita simak di atas, sepertinya sudah bisa disimpulkan bahwasanya open source memiliki sejumlah kelebihan serta manfaat bagi penggunanya. Meski begitu nyatanya open source masih memiliki beberapa kelemahan yang bisa dibilang sepadan dengan manfaat yang ditawarkannya, seperti halnya berikut ini.  

1. Terlalu bersifat bebas

Privasi dan keamanan informasi adalah dua aspek yang paling umum dan prioritas yang menjadi perhatian, dalam menggunakan suatu produk digital baru dalam sirkulasi kerja sebuah perusahaan maupun penggunaan secara personal. Open source memang menyediakan fleksibilitas dan kebebasan bagi pengguna dalam menggunakan source code, namun hal ini juga menjadi kelemahan tersendiri.

Banyak orang memiliki akses ke source code pada open source, namun tidak semua pengguna open source memiliki niat baik. Karena ada hak istimewa inilah banyak oknum yang memanfaatkan kerentanan program open source, dan membuat bug yang dapat menginfeksi hardware komputer atau mencuri identitas pengguna lain maupun hal-hal buruk lainnya.

2. Kurang ramah pengguna  

Perlu diketahui bahwa tidak semua aplikasi open source mudah untuk digunakan oleh semua orang. Pasalnya tidak jarang open source hadir dengan tampilan antar muka yang susah dipahami atau kurang begitu familiar oleh pengguna awam. Hal tersebut dapat dimaklumi oleh sebagian pengguna komputer, karena ada kemungkinan jika project open source yang digunakan masih dalam tahap pengembangan, sehingga kurang pada aspek fitur dan arsitektur.

Namun jika memang mau dipaksakan untuk digunakan oleh perusahaan dengan karyawan yang masih awam mengenai komputer, pastinya perlu pelatihan serta pengarahan khusus dan beberapa penyesuaian, yang jelas hal tersebut akan menambah biaya ekstra pada perusahaan.

3. Kompabilitas kurang

Meskipun Anda dapat dengan bebas memakai software open source, namun perlu diingat bahwasanya hardware yang Anda pakai membutuhkan sebuah driver resmi yang kompatibel sehingga dapat bekerja semestinya. Maksud dari pernyataan tersebut ialah, tidak semua open source dapat dipakai dan diterapkan pada sebuah komputer. Karena pada dasarnya semua kinerja program komputer telah diatur oleh sang produsen agar kompatibel dengan driver maupun hardware yang telah ditentukan.

Sehingga tak jarang sebuah software open source yang sedang pada tahap pengembangan tidak begitu support, atau bahkan gagal digunakan pada sebuah sistem komputer. Selain itu dari segi sistem operasi dengan basis open source seperti Linux, Anda akan jarang menemukan sebuah aplikasi maupun program resmi maupun legal yang memiliki dukungan pada sistem operasi tersebut. Karena sejatinya developer resmi suatu perangkat lunak akan condong menargetkan pasar pada perangkat lunak berbasis close source yang bersifat resmi karena lebih mengundang profit bagi mereka.

Dan tidak bisa dipungkiri juga bahwasanya close source lebih terjamin perlindungan hukum dan keamanan yang ditawarkannya. Karena software close source kebanyakan memiliki license agreements yang mana berisi tentang pencantuman mengenai informasi penuh dari program yang akan didistribusikan, dan juga jaminan dan pertanggung jawaban serta kelebihan dan batasan apa saja yang disediakan software secara rinci. Sehingga ketika pengguna menyetujui penginstalan aplikasi pada komputer, mereka tahu risiko apa saja yang akan dihadapi setelah proses instalasi selesai.

4. Kurang bisa diandalkan dalam jangka panjang

Sebagian software open source seperti Mozilla Firefox ataupun sistem operasi Android memiliki pengembangan yang stabil dan continue, sehingga punya profit yang kian berkembang setiap waktunya. Namun bukan berarti semua program open source memiliki nasib yang sama, selalu ada kemungkinan bahwa developer program open source mulai kehilangan minat untuk mengembangkan project lebih lanjut karena alasan pindah ke proyek lain yang dirasa lebih menguntungkan atau hal lainnya.

Dan hal tersebut, sah-sah saja dilakukan karena memang open source tidak memiliki lisensi resmi yang mengharuskan seorang developer untuk terikat dengan satu project dan menelantarkan project lainnya. Adapun jika dilanjutkan oleh pihak lain, hasil dari project yang dikembangkan belum tentu memiliki kualitas yang sama.

Atau bahkan malah berubah dari rancangan yang seharusnya, bahkan ada kemungkinan untuk Anda agar menyewa bantuan luar untuk mengurusi masalah yang terjadi karena kelalaian dari pihak pengembang sehingga dapat mempengaruhi proses pengembangan program.

Lihat Juga : Pengertian VGA

Contoh Software Open Source    

Contoh Open Source
Sumber Gambar : learn.g2.com

Pada pembahasan di bawah ini kita akan menyimak mengenai software open source apa saja yang ada dalam sirkulasi internet. Bahkan sebagian di antaranya cukup populer di kalangan pengguna komputer, adapun daftarnya adalah sebagai berikut:   

1. Mozilla Firefox  

Mozilla Firefox di kenal sebagai salah satu browser yang paling diminati di dunia setelah Chrome, dan mungkin banyak yang tidak tahu bahwasanya Firefox berbasis open source. Pertanyaan selanjutnya mungkin, apakah Mozilla Firefox juga tergolong Free Software? Pertanyaan tersebut bukan tanpa alasan, karena Firefox dikembangkan oleh Mozilla Corporation dan Mozilla Foundation. Beberapa orang yang  kurang paham jadi memiliki stigma yang menyatakan bahwasanya Firefox tergolong close source.  

Pihak Mozilla sendiri secara resmi menyatakan bahwa Firefox merupakan open source dan free software. Selain itu mereka juga menyatakan bahwa Firefox tersedia untuk semua pengguna di bawah persyaratan Mozilla Public License. Pernyataan tersebut menandakan bahwa Anda boleh menggunakan, menyalin, dan mendistribusikan Firefox kepada pengguna lain. Ditambah Anda juga diberi izin apabila ingin memodifikasi source code Firefox sesuai keinginan dan kebutuhan Anda. Mozilla Public License juga memberi hak untuk mendistribusikan versi modifikasi browser yang Anda buat.

2. Libre Office  

Libre Office, dari namanya saja kita sudah bisa menebak bahwasanya program ini digunakan pada lingkup pengolah kata sama seperti Microsoft Word. Dan ya; LibreOffice adalah rangkaian aplikasi perangkat lunak terintegrasi yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas kantor seperti pengolah kata, persiapan presentasi, dan perhitungan spreadsheet. LibreOffice dikembangkan sebagai office suite gratis dan berbasis open source yang kompatibel dan tersedia pada semua sistem operasi. Jadi apabila Anda ingin mencari alternatif selain Microsoft Office, LibreOffice dapat menjadi pilihan untuk Anda.

3. GIMP  

Nama GIMP mungkin terdengar cukup asing untuk beberapa orang, namun jika Anda adalah seseorang yang berkecimpung pada bidang desain grafis, pasti sudah kenal dengan software yang satu ini. GIMP atau (GNU Image Manipulation Program) adalah editor grafis gratis yang berbasis open source yang digunakan dalam bidang pengeditan gambar, mendesain, mengubah ukuran grafis, memotong, mengonversi format pada gambar, dan beberapa tugas khusus yang biasa digunakan pada aplikasi editing grafis.

GIMP menawarkan jajaran tools yang beragam sehingga mirip dengan Adobe Photoshop dalam banyak hal. Dan merupakan pilihan aplikasi yang bagus jika Anda mencari editing gambar selain Adobe Photoshop namun dapat digunakan secara gratis. Interface GIMP agak berbeda dengan Photoshop, meski begitu jika Anda cukup familiar dengan program editing grafis, Anda dapat menyesuaikan pemakaiannya dalam waktu singkat.

4. Linux  

Siapa yang tidak kenal dengan Linux, sistem operasi berbasis open source ini telah hadir sebagai salah satu alternatif dari Windows yang telah banyak digunakan dalam melakukan beberapa pemrograman serta peretasan sebuah aplikasi serta backup data. Menurut Red Hat (perusahaan terbesar dan dikenal untuk dedikasinya atas pengembangan open source) Linux adalah sistem operasi (OS) open source gratis yang dirilis di bawah GNU General Public License (GPL). Bahkan Linux telah menjadi proyek software sistem operasi berbasis open source terbesar di dunia.

Linux dapat di install dan digunakan sebagai desktop, firewall, server file, atau web server. Selain itu Linux memungkinkan seorang pengguna untuk mengontrol setiap aspek dari sistem operasi. Alasannya sendiri karena Linux merupakan sistem operasi berbasis open source, yang memungkinkan pengguna untuk memodifikasi source code-nya sesuai kebutuhan pengguna.

5. VLC Media Player  

Sejak dulu VLC Media Player selalu dipercaya oleh para pengguna komputer dalam memanajemen pemutaran video maupun musik secara digital. Saya sendiri mulai mengenal VLC sebagai media player unggulan di saat media berbagi seperti 4Shared.com masih eksis dan populer di kalangan anak warnet kala itu.

Bahkan sampai sekarang sekalipun VLC tetap saja eksis dan digunakan oleh para pengguna di seluruh dunia, hal tersebut karena VLC adalah player multimedia lintas platform yang gratis dan berbasis open source. Meskipun ada isu yang mengatakan bahwasanya VLC mengandung malware yang dapat membahayakan komputer, tapi pada kenyataannya VLC bebas dari malware dan aman untuk di install di perangkat Anda.

6. Blender  

Blender yang kita bahas di sini bukanlah mesin pembuat jus ya, melainkan sebuah software grafis 3D yang digunakan untuk membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, motion graphics, aplikasi 3D interaktif, virtual reality, dan game. Selain itu Blender juga tersedia secara gratis dan berbasis open source sehingga cocok bagi mereka yang ingin belajar melakukan desain dan modeling objek 3D tanpa harus mengeluarkan biaya.

Meskipun berbasis open source, nyatanya Blender mampu menghasilkan berbagai animasi epik dan sering dimanfaatkan oleh berbagai konten kreator di Youtube dalam membuat bahan video mereka. Bahkan tidak sedikit video bimbingan belajar Blender bagi pemula pada kanal layanan streaming YouTube dan sejenisnya.

7. Python  

Namanya mungkin terdengar seram, akan tetapi Python di sini bukanlah jenis ular namun sebuah nama bahasa pemrograman komputer. Python adalah bahasa pemrograman komputer yang sering digunakan oleh para developer untuk membangun situs web dan software, memanajemen sebuah task, melakukan analisis data dan hal-hal spesifik lainnya.

Python begitu populer sampai saat ini karena bahasa pemrogramannya yang mudah dipelajari. Dan lebih mudah untuk diterapkan dalam pembuatan model untuk pembelajaran mesin. Selain itu, banyak pengembang mengatakan bahwa Python lebih intuitif daripada bahasa pemrograman lainnya.

Pastinya Python juga merupakan bahasa pemrograman open source gratis dapat digunakan semua orang. Ini juga memiliki ekosistem yang besar dan berkembang dengan berbagai paket dan libraries. Jika ingin mengunduh dan menginstall Python di komputer, Anda dapat melakukannya secara gratis dengan mengunduhnya melalui python.org

8. PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) dikenal sebagai bahasa scripting untuk keperluan umum yang dapat digunakan untuk mengembangkan situs web yang dinamis dan interaktif. PHP juga terintegrasi dengan beberapa database populer seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, Sybase, Informix, and Microsoft SQL Server. PHP gratis untuk diunduh dan digunakan karena memiliki kebijakan akses di mana saja dan kapan saja, hal tersebut lantaran PHP memiliki lisensi open source dari Open Source Initiative, dan lisensi Free Software non-copyleft dari Free Software Foundation. Namun lisensi ini tidak kompatibel dengan GPL karena pembatasan penggunaan istilah PHP.

Lihat Juga : Apa itu PowerShell?

Mana yang lebih baik, open source atau close source? 

Open Source & Close Source
Sumber Gambar : impactplus.com

Secara garis besar keduanya sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, hanya saja apabila kita membandingkannya dari beberapa aspek yang mengacu antara keduanya seperti:

1. Segi biaya

Dari segi pengeluaran bisa dikatakan open source lah yang lebih unggul karena bersifat gratis dan fleksibel. Namun hal itu kembali pada tujuan serta penggunaannya sendiri, apabila digunakan dan diterapkan untuk perusahaan besar tentunya close source lebih menjamin meskipun mengeluarkan biaya. Alasannya sendiri karena keamanannya lebih terjamin dan dijalankan oleh pihak resmi yang memiliki aturan dan undang-undang.

2. Segi layanan

meski harus mengeluarkan biaya namun close source selalu menjamin layanan kepada penggunanya, karena bagaimanapun juga perusahaan digital yang berlisensi resmi akan bertanggung jawab pada produk yang mereka tawarkan kepada pengguna sesuai license agreements yang disepakati. Dan Anda memiliki hak untuk mengajukan komplain ke Customer Service apabila memiliki keluhan atas produk yang dibeli. Sedangkan open source bersifat bebas aturan yang mana Anda tidak dijamin layanan tersebut, dan harus meminta bantuan pada mereka yang ahli untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

3. Segi inovasi

Mereka yang menggeluti bidang IT pastinya memiliki tangan yang gatal untuk terus melakukan eksperimen dengan source code yang sedang dikembangkan, dan karena alasan inilah open source memiliki inovasi yang begitu cepat. Sedangkan untuk close source sendiri sayangnya memiliki update dan inovasi yang lambat, kecuali perusahaan memiliki biaya lebih untuk memperkerjakan developer untuk segera mengembangkannya.

4. Segi kegunaan

Jujur saja meskipun open source bersifat gratis dan inovatif, kenyataan bahwa mayoritas pengguna komputer lebih sering menggunakan produk close source sudah cukup menjadi bukti bahwa close source lebih unggul daripada open source. Misalnya saja seperti Windows, iOS, Microsoft Office, Skype, dan masih banyak lagi.

5. Segi keamanan

Dari faktor keamanan sudah jelas bahwasanya close source lebih baik daripada open source. Hal tersebut sudah dijelaskan di atas bahwasanya close source berdiri berdasarkan paten resmi yang terikat oleh aturan yang menjamin keamanan penggunanya, disisi lain open source bersifat bebas dan tidak ada pihak yang akan bertanggung jawab kecuali si pengguna itu sendiri apabila terjadi suatu kesalahan terhadap source code yang mereka gunakan.

Lihat Juga : Pengertian MacOS

Penutup,

Istilah open source mengacu pada program dengan source code yang tersedia untuk digunakan atau dimodifikasi sesuai keinginan pengguna atau developer, dan siapa saja yang mampu mengelolanya. Tidak seperti software ber-paten yang memiliki lisensi, software source code merupakan perangkat lunak komputer yang dikembangkan untuk khalayak umum, dan tersedia secara bebas bagi siapa pun yang membutuhkan.

Bagikan artikel ke media sosial Anda supaya lebih berguna dan bermanfaat. Jika Anda mempunyai pertanyaan ataupun pendapat yang ingin disampaikan, tulis melalui kolom komentar di bawah ini. Terima kasih!

Apa perbedaan open source dan close source?

Simpelnya, open source menyediakan sebuah source code secara gratis dan bebas akses sedangkan close source merupakan kebalikannya. Dan secara kerja, source code pada open source dapat dimodifikasi secara bebas sesuai keinginan penggunanya, namun lain halnya dengan close source yang terikat dengan aturan paten. Di mana setelah Anda membeli produk dari basis close source, pengembang menyediakan teknisi support yang akan memastikan produknya berjalan sesuai dengan semestinya. Namun Anda sebagai pengguna tidak dapat mengubah atau memodifikasi isi dari source code yang telah ditetapkan dari pengembang sesuai keinginan.

Apa kelebihan open source untuk bisnis?

Open source menawarkan banyak fungsi dengan biaya minim atau bahkan tidak sama sekali. Namun tentunya hal tersebut bergantung pada perusahaan maupun bidang usaha yang menggunakan software open source untuk kebutuhan mereka. Apabila yang dijadikan bisnis menyangkut pada keamanan pengguna, maka tentunya close source menjadi pilihan lebih tepat.

Apakah software open source dapat diandalkan?

Software open source dapat diandalkan karena ditinjau oleh banyak developer, user, dan tester. Hal tersebut berarti apabila OSS memiliki sebuah bug maka akan cepat terdeteksi, dan perbaikan bug serta pembaruan keamanan akan segera di dilakukan oleh pihak-pihak terkait OSS tersebut.


Penulis : Agung Wijaya | Editor : Wahyu Setia Bintara, Rudi Dian Arifin

Agung Wijaya

Hi! I am someone who likes to be creative and share ideas about things that add to a more advanced mindset. Besides that, I also like to learn new things that are interesting and useful in building my character.

Discussion | 0 Comments

*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui

  1. Download Google Drive 32 Bit / 64 Bit (Free Download) Terbaru

    Berikut link download Google Drive terbaru untuk desktop Windows 64 bit / 32 bit
  2. Download Format Factory 32 Bit / 64 Bit (Free Download) Terbaru

    Berikut link download FormatFactory terbaru yang bisa Anda akses secara cepat dan aman!
  3. Download Foxit Reader 32 Bit / 64 Bit (Free Download) Terbaru

    Berikut link download Foxit Reader terbaru untuk Windows 11, 10, 8, dan 7