Dalam dunia kerja, soft skill dan hard skill sangat dibutuhkan oleh perusahaan maupun instansi, dan keduanya sudah melekat hingga dulu. Mengapa? Karena yang dibutuhkan saat memasuki dunia kerja adalah keterampilan atau kemampuan seseorang. Tanpa adanya kemampuan, perusahaan tidak akan berkembang dan maju. Sejatinya, sebuah kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu adalah tolak ukur atau penilaian dari perusahaan terkait apakah individu tersebut dapat berkontribusi untuk mengembangkan perusahaan atau tidak. Soft skill, atau keterampilan interpersonal, menjadi landasan yang tak terpisahkan dalam mencapai karier yang sukses dan berkelanjutan.
Selain hard skill, soft skill yang kuat dapat membantu seseorang berinteraksi dengan efektif dalam lingkungan kerja yang beragam. Keterampilan komunikasi yang baik, kepemimpinan yang efektif, kemampuan beradaptasi, dan empati adalah contoh nyata dari soft skill yang menjadi pondasi dalam membangun hubungan profesional yang kuat dan berkelanjutan. Soft skill adalah keterampilan non-teknis yang berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain, seperti komunikasi dan kepemimpinan.
Artikel ini akan merinci terkait pengertian soft skill, cara-cara untuk mengembangkannya, dan memberikan pandangan tentang bagaimana penerapan soft skill ini dapat memperkuat produktivitas individu serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan harmonis. Dengan pemahaman yang mendalam tentang nilai soft skill ini, pembaca akan dapat merancang perjalanan karier yang sukses dan memperoleh keunggulan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja modern yang penuh tantangan.
Ringkasan
Lihat Juga : Gaji PNS dan Tunjangan
Soft skill adalah keterampilan non-teknis atau interpersonal yang berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi, berkomunikasi, dan berhubungan dengan orang lain di lingkungan kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini mencakup berbagai aspek, seperti kemampuan komunikasi verbal dan non-verbal, kepemimpinan, keterampilan berkolaborasi, empati, ketahanan diri, kemampuan untuk mengelola konflik, dan banyak lagi.
Dalam konteks profesional, soft skill sangat penting karena mereka memengaruhi bagaimana seseorang bekerja sama dengan rekan kerja, memecahkan masalah, memimpin tim, dan beradaptasi dengan perubahan dalam dunia kerja yang terus berubah. Soft skill juga dapat memengaruhi produktivitas, motivasi, dan kesejahteraan karyawan, serta dapat menjadi faktor penentu kesuksesan dalam karier.
Sementara keterampilan teknis (hard skill) penting untuk menjalankan tugas-tugas khusus dalam pekerjaan, soft skill membantu seseorang menjadi profesional yang efektif, berdaya saing, dan mampu berkontribusi dalam berbagai konteks dan situasi.
Lihat Juga : Gaji TNI AD dan Tunjangan
Meningkatkan soft skill memerlukan usaha dan kesadaran diri. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda meningkatkan soft skill Anda:
Meningkatkan soft skill adalah investasi dalam perkembangan pribadi dan profesional Anda. Dengan dedikasi dan latihan yang konsisten, Anda dapat mengembangkan keterampilan interpersonal yang kuat yang akan memberikan manfaat sepanjang karier dan kehidupan Anda.
Lihat Juga : UMR Jabodetabek Terbaru
Soft skill memiliki manfaat yang signifikan bagi individu dan perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pengembangan soft skill:
Berikut adalah beberapa manfaat soft skill untuk diri sendiri, yaitu:
Berikut ini adalah beberapa manfaat soft skill untuk perusahaan, yaitu:
Secara keseluruhan, soft skill membantu individu mencapai potensi penuh mereka dalam karier dan kehidupan pribadi, sementara juga memberikan keuntungan penting bagi perusahaan dalam hal produktivitas, retensi karyawan, dan daya saing di pasar.
Lihat Juga : UMR Tertinggi dan Terendah di Indonesia
Menulis tentang soft skill di CV Anda adalah cara yang efektif untuk menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa Anda memiliki kualitas interpersonal yang berharga. Berikut adalah beberapa tips untuk menulis soft skill di CV Anda:
Lihat Juga : Arti Hustle Culture
Berikut ini contoh untuk menulis soft skill di CV (Curriculum Vitae) dan menyertakan dengan bukti, yaitu:
Dengan cara ini, Anda akan dapat menunjukkan soft skill Anda dengan cara yang konkret dan meyakinkan kepada pemberi kerja potensial. Ingatlah untuk selalu jujur dalam menyusun CV Anda dan siap memberikan contoh konkret saat wawancara kerja jika diminta.
Lihat Juga : Arti Deadline
Ketahui apa saja soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Anda harus memiliki soft skill ini jika ingin diterima kerja, di antaranya:
Seperti yang dikutip dari The Balance Careers, kemampuan berkomunikasi menjadi unsur kunci dalam hampir setiap pekerjaan. Oleh karena itu, penting untuk secara teratur mengembangkannya.
Berikut beberapa keterampilan yang dapat Anda perbaiki:
Dikutip dari glints.com, perusahaan tentu sangat menghargai orang-orang yang mempunyai kemampuan problem solving atau memecahkan masalah dengan baik.
Soft skill di bidang problem solving misalnya adalah:
Kemampuan kepemimpinan/leadership juga sangat penting untuk dimiliki, meskipun kamu bukan seorang manajer ataupun pemimpin perusahaan.
Pasalnya, perusahaan ingin mengetahui seberapa cerdas kamu dalam mengambil keputusan. Berikut ada beberapa keterampilan dalam leadership:
Seberapa cepat kamu beradaptasi dengan lingkungan baru? Memiliki kemampuan adaptasi sangat penting, terlebih jika kamu bekerja di perusahaan yang pergerakannya sangat dinamis.
Berikut kemampuan adaptasi yang bisa kamu pelajari:
Etika kerja merupakan aspek yang sangat vital bagi karyawan untuk mendapatkan penilaian yang baik dari manajer atau atasan. Dengan memperkuat etika kerja Anda, Anda telah berhasil membina relasi positif dengan atasan dan rekan-rekan kerja dalam tim.
Inilah beberapa kemampuan yang terkait dengan etika kerja:
Dilansir dari info.populix.co, Saat bekerja, Anda tentu tidak bisa terus-terusan mengandalkan orang lain, bukan? Oleh karena itu, penting sekali untuk memiliki kemampuan decision making atau pengambilan keputusan secara tepat. Contoh soft skill ini umumnya merupakan keahlian utama yang wajib dimiliki oleh seorang manajer di perusahaan besar.
Time management atau manajemen waktu merupakan jenis soft skill selanjutnya yang penting untuk dimiliki pekerja. Istilah satu ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk menggunakan waktu secara efektif atau produktif.
Mengapa skill ini dibutuhkan? Sebab, ketika pekerjaan sedang menumpuk, akan lebih mudah bagimu untuk fokus pada setiap tugas bila memiliki kemampuan time management. Di lingkungan kerja, keterampilan ini juga sangat membantu dan bisa menghasilkan lebih banyak kesuksesan serta produktivitas kerja.
Jenis soft skill lain yang perlu dikuasai oleh pekerja profesional adalah conflict resolution. Kemampuan ini mengacu pada proses di mana pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan dapat mencapai kesepakatan dan menyelesaikan konflik mereka.
Skill satu ini bisa membantu pekerja dalam menengahi ketidaksepakatan bersama rekan-rekan di kantor. Bahkan, di tempat kerja, para karyawan pun bisa menjadi mediator dalam konflik bila memiliki skill ini. Menarik bukan?
Selanjutnya, contoh soft skill adalah problem solving dan critical thinking. Ya, setiap perusahaan pasti sangat menghargai orang-orang yang memiliki kemampuan memecahkan masalah serta berpikir kritis. Hal ini berkaitan dengan keterampilan menganalisis, berpikir logis, kreatif, dan juga rasa ingin tahu yang tinggi. Kemampuan berpikir kritis memiliki aspek khusus yaitu:
Contoh soft skill adalah networking. Tahukah Anda, memiliki networking yang luas ternyata sangat berguna dalam membangun sebuah karir, lho. Sebab, semakin besar networking yang Anda bangun, maka semakin banyak juga peluang atau kesempatan datang menghampiri.
Kemampuan berkolaborasi dalam tim melibatkan bekerja bersama orang lain dengan menunjukkan empati, berkomunikasi dengan baik, dan berupaya mencapai tujuan bersama.
Penting untuk dimiliki karena di lingkungan kerja, seringkali tugas-tugas dapat diselesaikan dengan lebih efisien ketika Anda bekerja dalam tim.
Contoh dari keterampilan ini melibatkan memberikan kontribusi dalam menyelesaikan tugas tim, aktif dalam pertemuan, memenuhi tenggat waktu, serta menghargai pendapat dan kontribusi dari rekan-rekan tim.
Dikutip dari Indeed, dependability merupakan kemampuan untuk bisa diandalkan dalam situasi apapun.
Dalam arti lain, kamu bisa memenuhi harapan terkait kemampuan yang kamu miliki. Kemampuan ini termasuk di dalamnya:
Kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan ide baru yang inovatif dan menjanjikan. Banyak aspek dalam pekerjaan yang tentunya memerlukan soft skill ini.
Kemampuan kreatif ini bisa digunakan dalam berbagai bentuk menyesuaikan bidang pekerjaan. Biasanya, kreativitas ini dilakukan dengan soft skill lain seperti komunikasi dan problem solving.
Lihat Juga : Arti Mind Mapping
Dalam dunia yang terus berubah dan semakin terhubung, soft skill bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi penting dalam mengukir karier yang sukses dan hubungan sosial yang kuat. Dengan mengembangkan soft skill yang tepat, kita dapat menjadi individu yang lebih efektif, berdaya saing, dan mampu menjawab tantangan zaman dengan kepercayaan diri. Oleh karena itu, mari berinvestasi dalam pengembangan diri untuk memupuk keterampilan-keterampilan ini, karena mereka tidak hanya memengaruhi bagaimana kita bekerja, tetapi juga bagaimana kita hidup.
Soft skill adalah keterampilan non-teknis yang berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain, seperti komunikasi dan kepemimpinan. Hard skill adalah keterampilan teknis yang spesifik terkait dengan pekerjaan tertentu, seperti pemrograman komputer atau keahlian dalam bahasa asing.
Soft skill penting dalam dunia kerja karena mereka memengaruhi cara seseorang berkolaborasi dengan rekan kerja, menyelesaikan masalah, dan berinteraksi dengan baik dalam lingkungan kerja yang beragam. Mereka juga membantu meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
Pengukuran kemajuan dalam pengembangan soft skill dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mendapatkan umpan balik dari rekan kerja atau atasan, melakukan evaluasi diri secara berkala, serta mengikuti pelatihan atau kursus yang mengukur perkembangan dalam keterampilan tertentu. Hasil positif dalam interaksi tim, kemampuan untuk mengatasi konflik dengan lebih baik, atau peningkatan dalam kemampuan berbicara di depan umum dapat menjadi indikator kemajuan dalam soft skill.
Penulis : Elly Abriyanti Widyaningrum | Editor : Rudi Dian Arifin, Wahyu Setia Bintara
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui