Ketika kita mengakses suatu halaman website, mungkin kita pernah merasakan begitu cepatnya halaman tersebut di muat. Selain karena kualitas jaringan yang bagus, teknologi dibalik website tersebut juga berperan penting sehingga halaman dapat dimuat lebih cepat. Bahkan beberapa website yang di optimasi dengan baik, memiliki latensi yang begitu rendah sehingga pengguna mendapatkan pengalaman yang positif. Jadi, pengguna tidak merasakan memuat halaman, tetapi hanya merasa membuka folder atau file dengan ukuran kecil.
Tidak hanya memuat halaman website, membuka aplikasi atau program pada PC dan HP juga demikian. Semua ini dapat dirasakan oleh pengguna berkat penerapan teknologi cache. Tanpa cache, mungkin komputer, laptop, HP, atau program yang kita akses tidak secepat seperti yang biasa kita rasakan. Jika diibaratkan, cache adalah jalan pintas untuk mengakses suatu file / program yang sebelumnya telah dibuka tanpa harus mengurutkannya dari awal. Dalam penerapannya, cache telah diimplementasikan pada perangkat keras maupun perangkat lunak. Untuk mengenal cache lebih rinci, simak pengertian, cara kerja, fungsi, dan jenis-jenis cache berikut ini!
Lihat Juga : Apa itu Thumbnail?
Cache atau dalam bahasa Indonesia “Tembolok” atau “memori singgahan” merupakan file / data sementara yang disimpan pada perangkat teknologi, seperti laptop, PC, HP, dan sejenisnya, untuk menangani permintaan data di masa mendatang secara lebih cepat. Cache memungkinkan Anda untuk secara efisien menggunakan kembali data yang sebelumnya telah diambil. Contohnya saat pengguna menjalankan aplikasi atau membuka suatu laman di situs web, maka sistem tidak perlu mengakses ke lokasi penyimpanan utama data tetapi cukup memanggil file cache yang telah dibuat.
Agar lebih hemat biaya dan memungkinkan penggunaan data yang efisien, file cache harus relatif kecil. Ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan file cache pada ruang penyimpanan perangkat. Ada beberapa jenis file cache yang perlu dipahami; di mana setiap jenisnya memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda, di antaranya: cache memory, disk cache, cache hit dan cache miss, dan cache server. Yang paling sering kita kenal adalah cache memory dan cache disk yang berperan penting dalam mengoptimasi sistem dan aplikasi pada ponsel dan komputer kita.
Lihat Juga : Apa itu Watermark?
Cara kerja file cache tidak bisa kita lihat di depan layar komputer / HP yang kita gunakan. Karena file cache berjalan sesuai dengan instruksi program di belakangnya; yang saling terintegrasi antara perangkat keras dan perangkat lunak. Untuk lebih mudah memahaminya, ambil contoh ketika kita mengakses suatu laman di situs web, maka alurnya adalah sebagai berikut ini:
Sederhananya, semisal Anda mengakses website dianisa.com, akses pertama mungkin akan membutuhkan waktu 4 detik. Akses kedua (memuat halaman yang sama), maka hanya membutuhkan waktu 2 detik. Kenapa akses kedua lebih cepat? Karena beberapa file statis website sudah di download dan disimpan di browser pada akses pertama, sehingga browser tidak perlu mengunduh lagi data yang sama pada akses kedua. Ini adalah contoh file cache saat Anda memuat halaman di browser, berbeda kondisi jika Anda membuka aplikasi atau program komputer. Yang menyimpan file cache bukan lagi browser, tetapi sistem operasi yang ada di komputer Anda.
Lihat Juga : Apa itu Recovery Mode?
Seperti yang saya katakan sebelumnya, ada beberapa jenis file cache yang perlu Anda ketahui, di antaranya: cache memory, disk cache, cache hit dan cache miss, dan cache server. Untuk lebih detailnya, Anda bisa simak penjelasannya berikut ini;
Lihat Juga : Apa itu PowerShell?
Penerapan teknologi cache telah dilakukan pada hampir semua perangkat teknologi, yang diintegrasikan antara perangkat lunak dan perangkat keras. Teknologi cache atau caching memiliki banyak fungsi dan manfaat yang dijelaskan pada beberapa poin berikut ini;
Lihat Juga : Apa itu Device Manager?
Meski cache memiliki fungsi dan manfaat yang begitu besar, ada kalanya kita juga perlu membersihkan cache dan file sementara lainnya pada perangkat yang kita gunakan. Ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan file cache dan menghindari crash atau error pada sistem dan aplikasi. Pengguna juga tidak perlu khawatir, membersihkan file cache tidak akan merusak sistem dan aplikasi. File cache akan kembali di buat saat kita menjalankan aplikasi atau mengakses situs di browser.
Pada laptop / PC Windows, Anda bisa membersihkan file cache menggunakan aplikasi bawaan, yang bernama Disk Cleanup. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk memindai dan membersihkan file sementara, seperti file cache, cookies, riwayat pencarian, dan sejenisnya secara mudah dan cepat. Untuk menggunakannya, Anda bisa simak dan ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Lihat Juga : 9 Cara Membersihkan File Cache di PC Windows
Untuk ponsel Android sendiri, biasanya produsen smartphone telah menyediakan aplikasi pembersih atau aplikasi pengoptimalan perangkat yang dapat Anda gunakan untuk membersihkan file sementara dengan sekali klik. Pada perangkat OPPO, Anda bisa menggunakan aplikasi ‘Keamanan perangkat’. Kemudian pada perangkat Samsung, Anda bisa gunakan fitur ‘Perawatan perangkat dan baterai’. Jadi, ini menyesuaikan dengan perangkat yang Anda gunakan. Untuk perangkat Samsung, Anda bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Selain menggunakan aplikasi pembersih bawaan, Anda juga bisa menginstall aplikasi pembersih pihak ketiga yang banyak tersedia Google Play Store.
Lihat Juga : 15 cara Membersihkan File Cache di HP Android
Cache adalah file sementara yang diproduksi oleh sistem dan aplikasi, yang berfungsi untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi supaya berjalan lebih cepat dan optimal. Cache tersimpan pada cache memory, yang terintegrasi antara perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam penerapannya, hampir seluruh perangkat teknologi yang kita gunakan, seperti laptop, komputer, smartphone, tablet, hingga smartwatch memproduksi file cache. Meski membantu mengoptimalkan kinerja perangkat, pengguna juga tetap disarankan untuk membersihkan file cache secara berkala, terutama disk cache yang tersimpan di penyimpanan internal perangkat.
Menghapus cache hanya akan menghapus cache pada sistem dan program terkait. Tidak menghapus data-data penting pada perangkat yang Anda gunakan.
Perangkat atau komputer Anda akan berjalan lebih stabil dan file cache akan dibuat kembali setelah Anda membuka program, aplikasi, file, atau suatu laman di browser.
Tentu saja, file cache penting untuk mengoptimalkan kinerja perangkat teknologi yang kita gunakan. Tanpa file cache, perangkat tidak bisa seoptimal seperti yang biasa kita rasakan.
Penulis : Rudi Dian Arifin | Editor : Wahyu Setia Bintara
Discussion | 8 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui
Terima kasih telah menjelaskan dengan amat mudah cara untuk mengembalikan suara di hp yg hilang secara tiba-tiba
thanx
Terimakasih .
Mau tanya….apakah stlh menghapus cache akan berpengaruh pd aplikasi yg tlh dhapus cache nya.. Trmksih..
Jazaakumullaahu khayran, artikelnya sangat membantu.
Android saya sempat lola parah, akhirnya bisa pulih kembali.
Terimakasih gan buat infonya.