Windows Security (sebelumnya bernama Windows Defender) merupakan sebuah sebuah tempat di mana Anda bisa mengakses kemampuan Microsoft Defender for Endpoint. Artinya Anda memiliki hak akses penuh untuk mengelola fitur keamanan umum pada PC / laptop Windows yang ditawarkan oleh Windows Defender. Misalnya perlindungan secara real-time, fitur pencegahan, deteksi, dan perbaikan.
Meskipun Windows Security menawarkan fitur perlindungan dari ancaman berbagai jenis malware, akan tetapi dalam beberapa kondisi tertentu program ini sering kali mengalami kesalahan. Ini lah yang membuat pengguna Windows enggan menggunakannya dan ingin menonaktifkannya karena suatu alasan tertentu. Berikut ini tips mudah yang bisa membantu Anda dalam menonaktifkan Windows Security.
Lihat Juga : 12 Cara Mengatasi Windows Cannot Connect to the Printer
Terkadang Windows Security akan menghadang Anda saat melakukan instalasi pada program / aplikasi. Mengapa demikian? Karena ada kemungkinan Windows Security ini memperlakukan aplikasi dari pengembang kecil sebagai ancaman, sehingga Anda tidak bisa memasangnya dengan lancar. Maka dari itu, Anda perlu menonaktifkan Windows Security untuk sementara waktu, kemudian mengaktifkannya kembali.
Selain itu ada juga yang berpendapat jika Windows Security ini tidak bisa mendeteksi / meng-handle serangan virus dan terlalu banyak pop-up yang muncul, sehingga banyak sekali pengguna Windows yang lebih memilih aplikasi antivirus pihak ketiga karena fitur dan layanannya yang lebih maksimal. Untuk pengguna Windows tertentu, Windows Security juga dianggap menggunakan sumber daya RAM dan Processor yang berlebihan, yang mungkin bisa menimbulkan kinerja laptop menjadi lambat.
Namun ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menonaktifkan Windows Security. Jika Anda mematikannya, Anda harus siap menanggung risiko yang akan terjadi setelahnya. Berikut beberapa dampak yang kemungkinan akan terjadi.
Jika Anda ingin sekali menonaktifkan Windows Security untuk suatu kebutuhan, akan lebih baik jika Anda mengaktifkannya kembali. Dengan begitu, PC / laptop Anda akan tetap aman dari ancaman virus / malware berbahaya.
Lihat Juga : 10 Cara Mengatasi Windows Error Recovery di Windows 7
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk nonaktifkan Windows Security pada sistem operasi Windows 10; mulai dari menu Settings, Group Policy Editor, dan Registry Editor. Langsung saja, simak dan ikuti beberapa metodenya berikut ini.
Metode pertama yang bisa Anda lakukan adalah menonaktifkan lewat Settings Windows 10. Namun ini hanya bersifat sementara saja, artinya metode ini biasanya digunakan jika Anda ingin mengunduh file atau menginstall aplikasi. Setelah Anda me-restart PC / laptop, secara otomatis Windows Defender akan aktif kembali.
STEP 1 : Langkah pertama, klik Start menu pada Taskbar Windows 10. Lalu klik menu Settings » pilih opsi Update & Security. Kemudian klik tab Windows Security » di bagian “Protections areas”, klik Virus & threat protection.
STEP 2 : Jika jendela “Windows Security” telah tampil, lihat bagian Virus & threat Protection settings » lalu klik Manage settings.
STEP 3 : Selanjutnya geser toggle On menjadi Off, untuk mematikan semua opsi layanan Windows Security. Mulai dari Real-time Protection, Cloud-delivered Protection dan Automatic sampel submission.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Windows Security akan dinonaktifkan sementara. Jika Anda ingin menonaktifkannya secara permanen, Anda bisa mengikuti metode kedua berikut ini.
Lihat Juga : 10 Cara Mengatasi Laptop Not Responding di Windows 7
CMD dan PowerShell merupakan program command line interface yang disediakan oleh Microsoft dengan tujuan otomatisasi tugas dan manajemen konfigurasi. Artinya dengan kedua program ini, memungkinkan pengguna Windows bisa mengubah konfigurasi sistem dengan beragam perintah; termasuk menonaktifkan Windows Security. Meskipun kedua program terbilang mirip, akan tetapi dalam segi barisan perintah sangat berbeda satu sama lain. Ikuti langkah-langkah berikut ini.
sc stop WinDefend
sc start WinDefend
Sama seperti melalui menu Settings sebelumnya, dengan perintah ini Anda hanya bisa menonaktifkan Windows Security untuk sementara waktu saja. Windows Security akan berjalan kembali ketika Anda me-restart PC / laptop.
Set-MpPreference -DisableRealtimeMonitoring $true
Set-MpPreference -DisableRealtimeMonitoring $false
Uninstall-WindowsFeature -Name Windows-Defender
Lihat Juga : 12 Cara Mengatasi Aplikasi Tidak Bisa Minimize di Windows 11, 10, 8, 7
Group Policy Editor merupakan sebuah fitur yang disediakan oleh Windows, di mana berfungsi untuk membatasi fitur-fitur di setiap PC / laptop sesuai keinginan. Adanya fitur ini bisa Anda manfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah menonaktifkan Windows Defender. Ikuti langkah-langkah berikut ini dengan benar.
STEP 1 : Langkah pertama, tekan Windows + R secara bersamaan pada keyboard untuk membuka jendela “Run”. Lalu ketik gpedit.msc di kolom pencarian » tekan Enter/OK.
gpedit.msc
STEP 2 : Jika jendela “Local Group Policy Editor” telah tampil, cari dan akses folder di bawah ini secara berurutan :
Computer Configuration > Administrative Templates > Windows Components > Microsoft Defender Antivirus
Berikutnya lihat panel sebelah kanan di “Microsoft Defender Antivirus”. Klik dua kali pada opsi Turn off Microsoft Defender Antivirus.
STEP 3 : Kemudian dialog baru akan muncul, klik opsi Enabled dari daftar untuk menonaktifkannya » klik Apply » OK. Setelah itu restart PC / laptop dahulu untuk melihat perubahannya.
Jika Anda mengikuti langkah-langkah di atas dengan baik dan benar, Windows Security Anda akan nonaktif secara permanen. Jika Anda ingin mengaktifkannya kembali, Anda hanya perlu mengulangi langkah sebelumnya. Kemudian ubah opsinya menjadi Disabled atau Not Configured » klik Apply » OK.
Lihat Juga : 15 Cara Mengatasi Blue Screen Windows 10, 8, 7
Opsi selanjutnya Anda juga bisa Anda lakukan melalui Registry Editor. Ini merupakan fitur di mana semua pengaturan dan konfigurasi sistem Windows tersimpan dalam database. Artinya Anda bisa mengubah nilai atau menambahkan nilai untuk menonaktifkan Windows Defender. Pastikan Anda mengikuti instruksi di bawah ini dengan benar dan berurutan. Hal ini penting untuk Anda lakukan, karena sedikit kesalahan yang Anda lakukan di Registry Editor, akan berakibat fatal atau bahkan bisa membuat sistem operasi menjadi bermasalah. Berikut langkah-langkahnya!
STEP 1 : Langkah pertama, tekan Windows + R pada keyboard untuk mengakses dialog “Run”. Ketik regedit di kolom pencarian » tekan Enter/OK.
regedit
STEP 2 : Jika Registry Editor telah tampil, akses folder Windows Defender atau copy-paste lokasinya di bawah ini.
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender
Apabila sudah menemukan, klik kanan Windows Defender » pilih New » klik DWORD (32-bit) Value. Kemudian beri nama “DisableAntiSpyware” » tekan Enter.
STEP 3 : Berikutnya klik dua kali pada konfigurasi “DisableAntiSpyware”. Jika sudah, ubah Value datanya menjadi 1 » klik OK. Setelah itu lakukan restart perangkat untuk melihat berhasil atau tidaknya.
Jika Anda ingin mengaktifkannya kembali, Anda hanya perlu mengubah Value data di atas menjadi 0 » klik OK. Lalu restart perangkat terlebih dahulu.
Dan opsi terakhir yang bisa Anda lakukan adalah dengan menginstall aplikasi antivirus pihak ketiga di PC / laptop Anda. Mengapa demikian? Karena ketika Anda menginstall aplikasi antivirus, maka secara otomatis Windows Defender akan dinonaktifkan untuk mencegah konflik dan masalah kinerja. Hal ini sudah dilakukan Windows sejak 2018 yang lalu, dengan catatan bahwa antivirus pihak ketiga sudah terdaftar serta mengikuti syarat dan ketentuan dari Microsoft.
Saat ini ada banyak sekali antivirus selain Windows Defender yang bisa Anda jadikan pilihan, untuk perlindungan komputer dari serangan virus / malware; seperti AVG, Avira, McAfee, Essential, dan lain sebagainya. Namun jika Anda bertanya, bagaimana cara mengaktifkan Windows Defender kembali? Jawabannya mudah sekali, Anda bisa menghapus aplikasi antivirus yang Anda pasang tersebut.
Lihat Juga : 7 Cara Mengatasi Mouse Double-Click
Secara fungsi dan peranannya, Windows Security memberikan perlindungan pada perangkat PC / laptop Anda dari ancaman berbagai jenis malware. Namun hadirnya program ini malah dianggap pengganggu untuk beberapa pengguna Windows. Maka dari itu tidak mengherankan jika ada pengguna Windows yang tidak memilih Windows Security sebagai antivirus utama di perangkatnya.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau pendapat yang perlu Anda sampaikan, silakan tulis melalui kolom komentar di bawah ini. Terima kasih dan selamat mencoba!
Dalam beberapa kondisi tertentu Anda akan menonaktifkannya. Misal ketika ingin memasang aplikasi yang terdeteksi sebagai ancaman oleh Windows Security, meskipun aplikasi tersebut terunduh dari situs resmi dan aman digunakan.
Ini sering kali timbul karena Windows Security memang bermasalah dan biasanya terjadi ketika terdapat kegagalan setelah update Windows.
Ada kemungkinan masalah ini disebabkan oleh sistem Windows yang bermasalah. Selain itu, service yang crash dan aplikasi antivirus pihak ketiga juga bisa memicu masalah ini terjadi.
Yang pasti PC/laptop Anda tidak mendapatkan perlindungan dari ancaman virus / malware. Namun hal ini tidak perlu Anda khawatirkan apabila Anda telah memasang aplikasi antivirus pihak ketiga.
Penulis : Wahyu Setia Bintara | Editor : Rudi Dian Arifin
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui