Pengertian Domain, Beserta Cara Kerja, Fungsi, dan Tipe-Tipenya

Domain adalah alamat berupa string teks yang dipetakan ke alamat IP numerik dan digunakan untuk mengakses…

“Domain”; kata ini mungkin terdengar familiar di telinga kita, namun siapa sangka jika bagi kebanyakan orang masih tidak paham dengan apa itu domain? Dalam artian singkat, domain merupakan alamat website. Alamat tersebut yang sering Anda jumpai atau tulis di kolom URL browser seperti .com, .co.id, .id, .ac.id, dan sejenisnya, akhiran kata inilah yang disebut dengan nama domain.

Nama domain juga disebut nama unik yang mudah diingat, digunakan untuk mengakses situs web. Misalnya saat Anda mengunjungi situs yang sering Anda ingat seperti, ‘google.com’, ‘facebook.com’, dan ‘instagram.com’. Pengguna juga dapat terhubung dan membuka situs web dengan nama domain karena adanya sistem DNS. Lantas, apa makna sebenarnya domain dan bagaimana cara kerjanya? Untuk mengetahuinya, silakan simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Ringkasan

  • Domain adalah alamat berupa string teks yang dipetakan ke alamat IP numerik dan digunakan untuk mengakses situs website.
  • Sebuah situs web memiliki alamat berupa IP numerik yang kompleks, (contohnya 192.168.1.1), namun karena bantuan DNS, Anda dapat memasukkan nama domain yang ramah dan mudah diakses pengguna untuk diarahkan ke situs web yang ingin di tuju.
  • Beberapa fungsi domain di antaranya yaitu: sebagai menghubung server dengan alamat unik, sebagai identitas atau branding website, diingat dan ditemukan secara online, serta terhubung dengan pasar yang lebih luas.
  • Beberapa jenis domain yang dikenal saat ini di antaranya yaitu: TLD (Top Level Domain), ccTLD (Country Code Top Level Domain), gTLD (Generic Top Level Domain), Premium TLD, SLD (Second Level Domain), dan Third Level Domain.

Lihat Juga : Pengertian Internet

Apa itu Domain?

Pengertian domain
Pengertian domain | flotitweb.com

Domain adalah alamat berupa string teks yang dipetakan ke alamat IP numerik dan digunakan untuk mengakses situs website. Secara singkat, nama domain adalah alamat yang diketik pengguna di jendela browser untuk mengakses situs web yang akan di tuju. Misalnya saja, nama domain untuk Google adalah ‘google.com’. Nama domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama website dan ekstensi website. Seperti contohnya ‘google.com’, (google) termasuk nama website dan (.com) termasuk ekstensi.

Sebuah situs web memiliki alamat berupa IP numerik yang kompleks, (contohnya 192.168.1.1), namun karena bantuan DNS, Anda dapat memasukkan nama domain yang ramah dan mudah diakses pengguna untuk diarahkan ke situs web yang ingin di tuju. Dalam hal ini, nama domain juga merupakan nama host yang digunakan DNS (Domain Name System) untuk mengidentifikasi dan memetakan ke situs web dan sumber daya IP (Internet Protokol) lainnya.

Nama domain diatur melalui subdomain, di mana subdomain merupakan tingkat bawahan dari DNS domain root. Pada dasarnya, domain memiliki jenis level yang berbeda-beda yakni, TLD (Top Level Domain), SLD (Second Level Domain), Third Level Domain atau subdomain. Adanya nama domain, sangat memudahkan pengguna website, karena tidak perlu kesulitan untuk mengingat dan mengetikkan alamat IP dari setiap website yang ingin dikunjungi.

Lihat Juga : Pengertian Web Browser

Cara kerja Domain

Jika Anda sudah memahami apa itu domain, setelahnya Anda harus tahu juga mengenai cara kerja domain. Pada umumnya, domain berfungsi sebagai alamat yang dapat mengantarkan Anda menuju situs website tertentu. Di internet, Anda dapat menemukan jutaan domain dengan website yang berbeda-beda.

Cara kerja domain
Cara kerja domain | www.wpbeginner.com

Untuk memahami cara kerja domain, Anda harus memahami apa itu Domain Name System atau DNS. Tanpa disadari setiap pengguna internet telah menggunakan DNS. Server DNS dibutuhkan karena ini setara layaknya buku telepon dalam internet. Server DNS mengelola database besar nama domain dan menerjemahkannya ke alamat IP untuk mengarahkan permintaan Anda ke situs yang akan Anda kunjungi.

Meskipun nama domain mudah diingat orang, DNS dibutuhkan karena komputer atau perangkat mengakses situs web berdasarkan alamat IP. Jadi, DNS penting sebagai server yang mewadahi nama domain agar Anda tidak perlu mengingat alamat IP dari situs favorit yang Anda kunjungi.

Lihat Juga : Pengertian Sistem Operasi

Fungsi dan manfaat Domain

Fungsi dan manfaat domain
Fungsi dan manfaat domain | jakpost.net

Domain memiliki fungsi utama yaitu untuk memudahkan pengguna internet saat mengunjungi website tertentu dengan menuliskan nama domain yang dituju tanpa menuliskan nomor alamat IP yang sulit diingat. Untuk lebih lengkapnya, berikut poin penjelasan mengenai fungsi domain:

1. Penghubung server dengan alamat unik

Domain merupakan nama alias dari IP address komputer server yang memiliki peran untuk menghubungkan server dengan client. Adanya nama domain, pengguna atau client dapat dengan mudah mengakses dan membuka laman URL website dengan nama alamat unik berupa susunan satu dua kata, tanpa menghafal baris kode berupa digit angka IP address.

2. Sebagai identitas atau branding website

Domain dibuat dengan susunan kata atau alamat unik oleh pemilik website. Hal ini untuk mencerminkan visi misi dengan branding website yang dikembangkan. Ketika Anda memiliki website untuk mengembangkan bisnis, memilih nama domain yang unik dan mudah diingat pengguna akan sangat menguntungkan. Terlebih jika Anda terus menyempurnakan konten dan isi dari website tersebut, maka akan semakin menarik pengguna untuk mengingat dan sering mengakses website yang Anda miliki.

3. Diingat dan ditemukan secara online

Nama domain akan membantu bisnis Anda menonjol dan mudah diingat untuk ditemukan secara online. Domain harus dibuat dengan nama yang meyakinkan, seperti misalnya ‘dianisa.com’, ‘google.com’, ‘facebook.com’, dan seterusnya. Kehadiran nama domain dapat memudahkan pelanggan atau klien Anda untuk menemukan Anda kapan pun mereka butuh-kan.

4. Terhubung dengan pasar Anda

Jika Anda menggunakan website untuk membangun bisnis maupun sebagai media online, perlu menggunakan nama domain dengan kredibilitas yang tinggi dan berkualitas. Hal ini memungkinkan Anda untuk terhubung langsung ke sudut spesifik pasar Anda dengan sasaran yang lebih tepat dan cepat mengenai bisnis atau konten yang ditawarkan untuk pelanggan.

Lihat Juga : Pengertian Phishing

Jenis atau level nama Domain

Jenis atau Level Domain
Level nama domain | raventools.com

Pada umumnya, domain terdiri atas tiga jenis kategori, yaitu Top Level Domain, Second Level Domain, dan Third Level Domain. Selengkapnya, simak jenis-jenis nama domain berikut ini:

TLD: Top level domain

Top-Level Domain atau TLD adalah ekstensi domain tingkat tertinggi dalam hierarki Domain Name System di internet. Top level domain ini juga disebut domain suffix, karena domain ini berada pada akhir nama domain. TLD ini paling populer dan memiliki pengguna terbesar dibandingkan dengan tingkatan level domain lainnya. Domain TLD sangat familiar dan mudah diingat oleh pengunjung website.

Contoh top level domain pada website ini, yakni Dianisa.com. Dianisa adalah nama domainnya dan .com adalah ekstensi domain. Contoh domain meliputi .com (untuk komersial), .net (untuk Network), .org (untuk Organization), .edu (untuk Education), .gov (untuk government), .info (untuk informasi), dan lain-lainnya. TLD juga memungkinkan website klien memiliki peringkat yang unggul di mesing pencarian. Berikut ini merupakan jenis dari domain TLD

ccTLD – Country code top level domain

Country Code TLD merupakan jenis domain yang membawa identitas negara atau berdasarkan kode negara tertentu. Ini juga memungkinkan situs yang dikunjungi sesuai dengan daerah pengguna website tersebut. Contohnya di Indonesia menggunakan .id, Singapura menggunakan .sg, Amerika menggunakan .us, Kanada menggunakan .ca, Inggris menggunakan .co.uk, dan lain-lainnya.

Di Indonesia sendiri, banyak sekali variasi domain yang digunakan bagi para perusahaan atau pemilik website. Contohnya: .ac.id (untuk lingkungan akademik maupun perguruan tinggi), .co.id (untuk organisasi komersial bagi perusahaan tersebut), .sch.id (digunakan bagi akademik atau sekolah), .web.id (digunakan untuk organisasi di Indonesia maupun website personal).

gTLD – Generic top level domain

Generic Top-Level Domain (gTLD) merupakan jenis domain TLD yang paling umum digunakan. Ini juga merupakan jenis domain lama yang sering kita kunjungi; seperti .com, .edu, .info, .org, dan .net. Pada dasarnya, jenis domain ini dikontraskan sebagai TLD, karena hanya variasinya saja yang berbeda. gTLD merupakan ekstensi domain yang populer dibandingkan TLD lainnya, untuk mendaftarkannya, pembuat website tidak membutuhkan dokumen identitas khusus. Untuk harga domain ini juga relatif murah daripada domain premium lainnya.

Premium TLD

Domain baru ini disebut domain premium TLD yang merupakan jenis domain alternatif dengan menggunakan penamaan domain dengan ekstensi khusus dan premium. Contoh domain premium TLD, yakni .web, .travel, .site, .host, .doctor, dan lain sebagainya. Ada kalanya Anda yang ingin mencari penamaan dari domain website Anda, Anda sering menemukan bahwa nama yang Anda inginkan sudah dipakai dan digunakan. Ini artinya, domain-domain tersebut premium yang dimiliki orang lain.

SLD – Second level domain

Domain tingkat kedua atau Second Level Domain adalah domain yang mengikuti domain tingkat atas atau terletak tepat sebelum Top Level Domain (TLD). Domain ini digunakan untuk kebanyakan nama bisnis atau vendor dengan mendaftarkan nama domain ke registrar. Misalnya, website mozilla.org; SLD adalah nama Mozilla dan TLD adalah .org. Pada umumnya, SLD digunakan untuk menyatakan identitas situs web Anda. Ini juga memungkinkan untuk menyesuaikan layanan yang Anda tawarkan pada website, untuk membedakan situs web Anda dari yang lain, karena itu perlu di rancang dengan tepat penamaannya.

Third Level Domain

Third Level Domain atau domain tingkat tiga adalah tingkatan domain paling bawah, di mana bagian nama domain ini berada di sebelah kiri titik domain tingkat kedua (SLD). Domain tingkat ketiga sering juga disebut dengan subdomain dan menyertakan bagian domain ketiga ke URL web.

Lihat Juga : Pengertian Malware

Kesimpulan,

Bagaimana apakah Anda sudah memahami tentang apa itu domain dan perbedaan dari jenis-jenis domain? Sebenarnya cukup mudah untuk memahaminya; Top Level Domain (TLD) berada pada bagian paling belakang, pada bagian TLD ini juga tersedia berbagai kategori domain yang dapat disesuaikan dengan jenis website; kemudian, Second Level Domain (SLD) berada pada bagian tengah; dan subdomain atau Third Level Domain berada pada bagian paling depan. Perlu diketahui juga, tidak semua nama situs web memiliki subdomain, ada beberapa domain yang tidak menggunakannya dengan tujuan tertentu.

Untuk Anda yang berencana membeli nama domain dan sejenisnya, Anda bisa mencari dan membelinya ke penyedia layanan domain. Tentunya ada banyak sekali penyedia domain di internet. Jangan lupa untuk memahami pengertian dan cara kerja domain terlebih dahulu, sebelum akhirnya membeli domain, karena Anda juga perlu menyesuaikan nama, jenis, dan situs website seperti apa yang nantinya akan Anda bangun.

Pertanyaan seputar domain

Sebagian dari Anda mungkin memiliki beberapa pertanyaan mengenai pentingnya domain dalam kehidupan sehari-sehari di internet. Beberapa poin pertanyaan di bawah ini mungkin dapat menjawab apa yang Anda inginkan.

Apa saja tipe-tipe domain?

Seperti yang telah dijelaskan di atas, beberapa tipe domain yang umum digunakan adalah TLD: Top Level Domain, SLD: Second Level Domain, dan Third Level Domain (subdomain).

Bagaimana cara membuat domain sendiri?

Pertama, Anda bisa menentukan nama domain yang Anda inginkan; misalnya “rajahutan.com”, kemudian pastikan nama domain tersebut belum dibeli orang. Cek ketersediaan domain melalui halaman domain.com berikut. Jika domain tersedia, maka Anda bisa membelinya, jika tidak, silakan untuk menentukan domain lain yang kemungkinan belum dibeli orang lain.

Apakah membuat domain gratis?

Beberapa layanan hosting dan blog menyediakan domain secara gratis; tetapi kebanyakan adalah Third Level Domain (subdomain), seperti blogspot.com, wordpress.com, 000webhost.com, dan masih banyak lagi.

Apakah membeli domain dapat digunakan secara permanen?

Domain tidak bersifat permanen, setiap tahun pemilik domain harus memperpanjang masa aktif domain sesuai dengan standar harga dari domain tersebut.

Bagaimana mencari nama domain yang cocok untuk website?

Domain yang bagus adalah domain yang mencerminkan bisnis atau layanan yang Anda sediakan. Misalnya saja; Anda berbisnis dengan menjual pisang secara online, maka pemilihan domain yang mengandung kata “pisang” sangat dianjurkan, seperti “rajapisang.com”, “bananaku.com”, “pisangmanis.com”, dan sebagainya. Ini dilakukan agar orang lain lebih mudah dalam mengingat domain Anda di internet.

Sekian, semoga penjelasan ini dapat bermanfaat untuk Anda semua. Jika ada yang perlu ditanyakan, bisa Anda tulis melalui kolom komentar berikut ini. Terima kasih!


Penulis : Yunita Setiyaningsih | Editor : Rudi Dian Arifin

Artikel terkait

Yunita Setiyaningsih

Yunita adalah seorang penulis konten di Dianisa.com. Ia memiliki latar belakang pekerjaan dalam marketing, administrasi kantor, dan desain konten. Di sela-sela pekerjaannya, ia memiliki hobi desain grafis. Saat ini, ia sedang memperluas pengetahuannya di bidang pemrograman web.

Discussion | 1 Comments

*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui

  1. Imam berkata:

    Artikel yang sangat menarik, untuk menambah wawasan bisa dibaca

  1. Rekomendasi Aplikasi untuk Mencari Hotel di Jakarta

    Berikut kami bagikan rekomendasi aplikasi pencari hotel terbaik di Jakarta
  2. Logo Lazada PNG, CDR, AI, EPS, SVG (Free Download)

    Berikut kami bagikan link download Logo Lazada PNG, CDR, AI, EPS, SVG terbaru yang bisa Anda…
  3. Logo Tokopedia PNG, CDR, AI, EPS, SVG (Free Download)

    Berikut kami bagikan link download Logo Tokopedia PNG, CDR, AI, EPS, SVG terbaru yang bisa Anda…