Windows registry editor atau yang dikenal dengan regedit, merupakan bagian dari peralatan sistem operasi yang memberikan pengguna sebuah otoritas untuk membuat beberapa perubahan. Perlu Anda tahu sebelumnya bahwa registry Windows menyimpan segala pengaturan penting dari sistem operasi. Misalnya saja seperti entri yang mengarahkan bagaimana sebaiknya proses sebuah sistem agar dapat bekerja. contohnya pembagian jatah penggunaan RAM dan Processor pada komputer, pengaturan dalam boot sistem operasi, dan lain sebagainya.
Mengedit registry terkadang merupakan jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah atau mengubah sistem Windows agar sesuai kebutuhan pengguna. Tetapi perlu diingat bahwa satu pengeditan yang tidak tepat pada entri yang salah pada registry, dapat membuat sistem operasi tidak dapat digunakan atau berisiko lebih fatal. Salah satunya, komputer menjadi tidak dapat di boot sehingga harus dilakukan install ulang atau Windows repair.
Lihat Juga : 20 Fungsi, Manfaat, dan Kegunaan Microsoft Excel
Windows Registry Editor atau disingkat regedit merupakan kumpulan hierarki database yang tersusun dari pengaturan konfigurasi level rendah yang dipakai sistem operasi Microsoft Windows. Regedit dapat dimanfaatkan pengguna untuk mendesain ulang suatu informasi pada sistem operasi, namun sebelumnya Anda mesti mengetahui terlebih dahulu mengenai registry yang diubah. Pasalnya jika kita hanya asal mengubah informasi yang telah terpasang, justru hanya akan menimbulkan masalah baru pada sistem operasi yang Anda gunakan.
Windows Registry Editor (regedit) merupakan graphical tools dalam sistem operasi Windows yang memungkinkan pengguna untuk memiliki wewenang dalam melihat registry pada sistem, dan membuat perubahan maupun konfigurasi dengan maksud tertentu. Agar kita lebih memahami mengenai fungsi registry editor pada sistem windows, mari simak pembahasan mengenai tugas dari registry pada komputer berikut ini.
Lihat Juga : 6 Fungsi VGA pada Komputer
Bagi Anda yang belum tahu, registry pada windows itu terbagi pada sebuah sarang atau bisa disebut sebagai hive. Hive sendiri merupakan logical group dari key, subkey, dan value yang ada pada registry. Hive ini telah di set melalui sekumpulan file pendukung yang dimuat ke dalam memori, saat sistem operasi dimulai atau pengguna log in. Jadi setiap kali ada pengguna baru yang log in ke komputer, hive baru akan dibuat untuk pengguna tersebut dengan file terpisah lewat profil pengguna. Berikut ini merupakan beberapa contoh hive yang ada pada registry beserta fungsinya:
Nama | Fungsi |
---|---|
HKEY_CLASSES_ROOT | Informasi data yang digunakan oleh program untuk mengakumulasi file serta berbagi informasi. |
HKEY_CURRENT_USER | Pengaturan dan konfigurasi untuk pengguna saat ini. |
HKEY_LOCAL_MACHINE | Pengaturan dan konfigurasi untuk semua pengguna yang pernah log in di PC. |
HKEY_USERS | Pengaturan dan konfigurasi untuk semua pengguna di komputer, informasi di HKCU disalin dari hive ketika pengguna log in. |
HKEY_DYN_DATA | Berisi tentang informasi hardware Plug and Play. Dan biasanya ditemukan di Windows 95/98/ME. |
HKEY_CURRENT_CONFIG | Informasi hardware mengenai sumber daya dan konfigurasi PC. |
Mungkin ada dari Anda yang masih asing dengan istilah Key, Subkey dan Value. Istilah yang disebutkan tadi merupakan kata yang sering digunakan oleh pengguna ketika menangani masalah terkait registry windows. Arti dari istilah tersebut antara lain:
Lihat Juga : 10 Fungsi BIOS pada Komputer
Registry bertindak sebagai database sistem, dan karenanya semua informasi penting yang terkait dengan perangkat keras dan perangkat lunak disimpan dalam registry. Oleh karena itu apabila seorang pengguna ingin melakukan beberapa perubahan kinerja pada sistem operasi dengan tujuan tertentu, maka memerlukan sebuah alat yang dinamakan registry editor. Meski begitu Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai registry yang akan Anda konfigurasi agar tidak terjadi kesalahan fatal pada pengaturan default sistem operasi.
Bagikan artikel ke media sosial Anda supaya lebih berguna dan bermanfaat. Jika Anda mempunyai pertanyaan ataupun pendapat yang ingin disampaikan, tulis melalui kolom komentar di bawah ini. Terima kasih!
Sebenarnya registry windows jarang memerlukan pengeditan, akan tetapi ada beberapa situasi yang memang membuat pengguna harus melakukan penyesuaian pada registry agar dapat mengimpor / mengekspor REG file atau create, delete, dan membuat perubahan pada registry keys yang corrupt.
Mengedit registry terkadang bisa menjadi solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah pada sistem Windows sesuai kebutuhan penggunanya. Namun perlu diingat pula, bahwa satu pengeditan yang salah, dalam entri yang salah, dapat membuat sistem operasi tidak berfungsi semestinya.
Tentu saja Anda dapat menghapusnya melalui regedit, dan tentunya ada risiko yang menyertainya seperti permasalahan pada sistem operasi. Kecuali Anda memiliki data backup nya maka risiko tersebut setidaknya dapat diatasi.
Tekan tombol Windows + R untuk membuka Windows Run, kemudian pada jendela baru yang terbuka ketik “regedit”, lalu klik Enter.
Penulis : Agung Wijaya | Editor : Rudi Dian Arifin, Wahyu Setia Bintara
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui