Salah satu cerminan kaya akan budaya dan sebagai identitas suatu daerah adalah seni tari. Tarian daerah memiliki gerakan yang anggun dan ritme memukau bagi siapa saja yang melihatnya. Dan yang paling menarik, seni tari yang berasal dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia merupakan gambaran dari sejarah, kepercayaan dan nilai-nilai yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Tarian daerah mempunyai manfaat yang cukup luas, baik bagi individu ataupun kelompok. Tarian daerah sangat efektif bagi sarana untuk melestarikan tradisi budaya dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Selain itu, kesenian dan budaya yang memukau dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah dan menikmati pertunjukkan seni budaya.

Lihat Juga : 30 Lagu Nasional Indonesia

Sekilas tentang seni tari

Mengutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia, tari adalah salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap melalui gerakan manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni tari merupakan kesenian daerah yang lebih mendominasi dalam gerakan badan yang berirama dan diiringi oleh musik, gamelan dan suatu benda yang dapat menghasilkan bunyi.

Tari merupakan seni dengan gerakan badan, tangan atau bagian lainnya yang menjadi substansi dasar. Menariknya, gerakan yang di maksud dalam sebuah seni tari yaitu bukan gerakan keseharian, melainkan gerakan yang sudah diatur sedemikian rupa dan dalam wujudnya sebagai gerak yang ekspresif. Gerak ekspresif merupakan gerak yang dapat mempengaruhi perasaan manusia karena adanya keindahan dalam gerakan tersebut.

Lihat Juga : Pengertian Alat Musik Angklung

Unsur dalam seni tari

Kesenian daerah yaitu tari, mengandung unsur yang terbagi menjadi 2 yakni unsur utama dan unsur pendukung. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai unsur tari:

1. Unsur utama seni tari

Unsur utama adalah unsur yang harus ada dalam sebuah tarian, terdapat 3 unsur penting dalam seni tari yaitu:

• Wiraga atau raga yaitu sebuah kesenian tari yang harus menunjukkan gerakan badan, baik dalam posisi tari tersebut berdiri atau duduk.
• Wirama atau irama yaitu sebuah kesenian tari harus mempunyai unsur irama yang berguna untuk menyatukan gerakan badan dan pengiringnya, seperti irama musik.
• Wirasa atau rasa yaitu kesenian tari harus mampu menyampaikan perasaannya melalui gerakan ekspresi.

2. Unsur pendukung seni tari

Unsur pendukung adalah unsur pelengkap dalam sebuah tarian yaitu

• Ragam gerak yaitu kesenian tari akan terlihat lebih memukau apabila seluruh anggota badannya berkolaborasi. Seperti gerakan tangan dan kaki, lirikan mata maupun ekspresi wajah.
• Ragam iringan yaitu penambahan ritme berupa musik sesuai dengan jenis tarian yang akan dibawakan. Hal itu bertujuan supaya menciptakan perpaduan yang indah dan memukau.
• Rias dan kostum yaitu kesenian tari harus ada tata rias dan kostum yang menjadi bagian penting dan bertujuan untuk menyampaikan pesan berupa makna dan rasa dari tarian tersebut.
• Pola lantai yaitu sebuah pola gerakan yang dibentuk oleh penari pada saat di atas panggung. Adanya pola lantai sebuah tarian akan lebih menarik dan tidak monoton.

Lihat Juga : Contoh Puisi Tentang Guru

Jenis tari tradisional

Tari tradisional merupakan bagian penting dari warisan budaya suatu daerah. Berikut ini adalah 3 jenis tari tradisional dan penjelasan secara singkat:

1. Tari primitif

Tari primitif merupakan sebuah tari yang lebih mengungkapkan keyakinan maupun kehendak. Tarian ini bersifat sederhana, mulai dari unsur gerakan, busana, tata rias, iringan hingga tempat pertunjukkan.

2. Tari klasik

Tari klasik merupakan kesenian tari yang dipelihara dengan baik oleh kalangan bangsawan dan telah mencapai keindahan yang tinggi. Gerakan pada tari klasik mempunyai aturan tertentu, seperti diatur secara teliti, mengikat dan tentu saja tidak boleh untuk dilanggar.

3. Tari rakyat

Tari rakyat merupakan kesenian tari yang telah berkembang di kalangan masyarakat. Tari rakyat juga bersifat sederhana dan gerakan pada tarian ini tidak memiliki aturan, yang membedakan dengan tarian lainnya yaitu tari rakyat lebih bervariasi.

Lihat Juga : Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Daftar nama tarian daerah dan asalnya

Di setiap daerah memiliki jenis tarian yang berbeda-beda sesuai dengan wilayahnya. Berikut ini daftar nama tarian daerah beserta asalnya:

Nama Tarian	Asal
Tari Saman	Nanggroe Aceh Darussalam
Tari Seudati	Nanggroe Aceh Darussalam
Tari Ranup Lampuan	Nanggroe Aceh Darussalam
Tari Tor-Tor	Sumatra Utara
Tari Manduda	Sumatra Utara
Tari Baluse	Sumatra Utara
Tari Makan Sirih	Riau
Tari Kecak	Bali
Tari Melemang	Riau
Tari Manggar	Riau
Tari Piring	Sumatra Barat
Tari Payung	Sumatra Barat
Tari Indang	Sumatra Barat
Tari Gending Sriwijaya	Sumatra Selatan
Tari Mejeng Besuko	Sumatra Selatan
Tari Tabot	Bengkulu
Tari Rodat Cempako	Sumatra Selatan
Tari Bidadari Terminang Anak	Bengkulu
Tari Joget Dangong	Kepulauan Riau
Tari Jogi	Kepulauan Riau
Tari Zapin	Kepulauan Riau
Tari Yospan	Papua
Tari Seka	Papua
Tari Raimamuna	Papua
Tari Suanggi	Papua Barat
Tari Wutukala	Papua Barat
Tari Mambesak	Papua Barat
Tari Gala	Maluku Utara
Tari Soya-Soya	Maluku Utara
Tari Pendet	Bali
Tari Barong	Bali
Tari Gambyong	Jawa Tengah
Tari Reog Ponorogo	Jawa Timur
Tari Gandrung	Jawa Timur
Tari Serimpi Putri	Yogyakarta
Tari Gemu Famire	Maluku
Tari Cakalele	Sulawesi Utara
Tari Babangsai	Kalimantan Selatan
Tari Remong	Jawa Timur
Tari Kuda Lumping	Jawa Timur
Tari Karonsih	Jawa Barat
Tari Pasambahan	Sumatra Barat
Tari Balinese	Kalimantan Barat
Tari Gamelan	Bali
Tari Remo	Jawa Timur
Tari Merak	Jawa Barat
Tari Jaipong	Jawa Barat
Tari Topeng	Jawa Barat
Tari Legong	Bali

Lihat Juga : Film Horor Indonesia Terbaik

Penutup

Kesenian tari adalah bentuk ekspresi budaya yang sangat memukau dan memikat hati para penonton yang melihat pertunjukkan seni tari. Melalui gerakan yang indah, tarian mampu menghubungkan masyarakat dengan warisan budaya yang kaya dan mendalam. Dari daftar nama tarian dan asal daerahnya, diharapkan untuk masyarakat tetap melestarikan budaya seni tari agar tetap melekat dan menjadi bagian dari Indonesia, serta menjaga warisan budaya agar tidak punah.

---

Penulis : Elly Abriyanti Widyaningrum | Editor : Rudi Dian Arifin, Wahyu Setia Bintara