Seharum mawar dan seelok senja! Apa anda tahu apa itu senja? Senja adalah pemandangan indah yang muncul ketika sore hari. Dari sekeliling orang banyak sekali yang termenung sebagai penikmat senja. Senja ini akan muncul menjelang sore ketika matahari mulai tenggelam ke ufuk barat.
Ada juga yang mengatakan bahwa senja adalah waktu atau hari setengah gelap sesudah matahari terbenam. Senja di sore hari memang sangat menawan dan indah.
Senja timbul karena keadaan dimana sang surya telah terbenam, sehingga pantulan-pantulan cahaya dari sinar itu akan semburat ke segala arah dan menciptakan eloknya gradasi warna bagi mata yang melihatnya.
Senja dilangit dihiasi warna oranye hingga jingga yang sangat eksotis dan menenangkan. Banyak penikmat yang menyukai waktu ini, mereka rela berada diluar di saat senja hanya untuk menikmati pemandangan sore ini.
Bahkan ketika dipadang luas ataupun pantai senja ini akan terlihat lebih jelas keindahannya. Kehadiran senja selalu dinanti walau datangnya hanya sesaat.
Kemunculan senja yang redup indah ditunggu datangnya gelap akan mengajarkan sebuah pelajaran terhadap kita. Sesuatu yang indah tidak melulu harus terang dan menyilaukan.
Seolah perasaan yang kita rasakan terhadap orang tersayang sama halnya seperti senja. Bisa bersama-sama tapi sementara, bisa mencintai namun hanya bayangan semu, bisa merasakan rindu namun luluh oleh waktu. Kita berharap keindahan itu akan tetap ada dan tidak hilang tenggelam ditelan waktu.
Namun percayalah senja akan selalu datang setiap harinya walau harus sabar menanti dan muncul kian sebentar, kau akan dapatkan keindahan yang memuaskan.
Senja telah memberikan makna tersendiri bagi para penikmatnya, sungguh Agung dan Indah Alam Ciptaan-Nya.
Lihat Juga : 120 Kata Bijak Sendiri Bisa Lebih Baik
Orang-orang puitis dan sastrawan gemar menjadikan objek senja untuk merangkai kata-kata indah berupa kutipan, puisi, novel, dan kata bijak kehidupan. Kita bisa mengungkapkan suara hati dan optimis dari kata-kata senja.
Berikut telah dirangkum kata-kata senja yang elok dibaca dan cocok untuk mengungkapkan perasaan hati. Akan bagus jika dijadikan caption postingan, status, dan dibagikan ke media sosial.
“Hari ini aku belajar dari senja bahwa yang indah dan mempesona akan datang dan hilang pada waktunya.”
“Dibawah alismu hujan berteduh. Dimerah matamu senja berlabuh.”
“Selepas senja, aku kembali menjadi manusia, yang menutupi air mata dengan gelak tawa.”
“Berdiri di bawah langit di tengah hujan tak membuatku gentar. Aku percaya, tiada hari yang indah saat senja berada di pelupuk mata.”
“Jika kamu merindukan seseorang, tataplah matahari sore. Kirimkan pesan rindumu untuknya lewat senja.”
“Senja selalu menggiring keceriaan menuju kegelapan. Mungkin hanya mereka yang bersyukur yang mampu menyeka air mata untuk melihat bintang.”
“Senja mendadak mati, angin terhenti, sejumlah luka terjadi, rindu ini menjelma semacam belati.”
“Aku masih rindu. Namun senja tak ingin lama bertamu.”
“Ada yang tak tenggelam ketika senja datang: Rasa.”
“Bukan senja namanya jika tak sendu, bukan senja namanya jika tak sunyi, dan bukan senja namanya jika tak mencipta rindu.”
“Ternyata dia bukan senja, jingganya tak hangatkan luka. Dia hanyalah angin yang sekedar singgah kemudian pergi.”
“Senja lebih tau bagaimana cara mengungkapkan rindu tanpa diketahui oleh angin dan juga derai nafas yang menderu.”
“Layung senja telah mencuatkan sinar indahnya. Akan tetapi kenapa kamu masih saja tetap di posisi yang sama dan dengan perasaan yang sama.”
“Sebab senja lebih tau bagaimana cara permisi tanpa ada sedikit pun insan yang merasa tersakiti.”
“Padahal langit menerima senja apa adanya. Namun senja, tinggalkan langit tanpa aba-aba.”
“Kenapa senja terdengar lebih romantis dari fajar? Karena perpisahan akan lebih mudah dikenang dari pada pertemuan.”
“Senja mengajarkan kita bahwa sesuatu yang terlihat indah sebagian besar hanya bersifat sementara.”
Lihat Juga : 100 Quotes Islami Menyambut Bulan Ramadhan
“Senja mengajarkan bahwa menanti itu tidak mudah, berjuang pun juga sama susahnya. Apalagi harus berjuang menunggu seseorang dalam ketidakpastian.”
“Cobalah jadi malam agar kau tahu rasanya rindu, dan jadilah senja sesekali agar kau tahu artinya menanti.”
Senja mengajarkan kita bahwa keindahan tak harus datang lebih awal.
“Engkau terkadang datang seperti jingga di kala senja, datang dengan keindahan namun berlalu menyisakan kegelapan.”
“Diantara senja dan keheningan di tempat ini, mengingatmu menjadi kesibukan kecil yang membahagiakan.”
“Sudah banyak senja yang kulalui, namun belum pernah kulewati senja yang membawamu kembali.”
“Senja datang membawa ketenangan dan secercah asa. Membuat saya sadar perpisahan tak selalu tentang duka. Pasti ada akhir bahagia di setiap ucapan ‘sampai jumpa’.”
“Karena senja selalu menerima langit apa adanya.”
“Sementara aku berhenti di bawah langit ini. Ada senja yang perlu kusapa.”
“Hanya senja yang tau cara berpamitan dengan indah.”
“Aku adalah senja yang sama; senja yang tak berani mengucapkan selamat tinggal, senja yang selalu menolak pergi meski dihalau paksa oleh waktu.”
“Senja lebih paham bahwa kita adalah sepasang insan yang merajut kisah namun belum bisa terselesaikan.”
“Ujung senja membawa angin menari, menyisakan gundah ketika pagi menyepi.”
“Saat senja menyapa, aku menyadari bahwa masih banyak hal indah yang Tuhan ciptakan selain Kamu.”
“Senja selalu cantik kecuali saat kau patah hati.”
“Jadilah seperti senja yang kehadirannya selalu membuat ketenangan dan kepergiannya selalu membuat kerinduan.”
“Ketika senja dan hujan tak lagi saling menggoda, langitpun ikut lelah menyatukan mereka.”
“Di dalam dekapan sang senja, diriku mengharapkan sebuah asa, yang dapat membuat semesta yang fana menjadi semesta yang penuh warna.”
“Jika senja mengalah pada malam, aku disini mengalah pada rindu.”
“Aku memuji langit dengan puisi. Lalu langit tersipu malu. Pipinya merah merona. Orang-orang menyebutnya senja.”
“Kamu seperti senja,terasa menyenangkan namun tak bertahan lama.”
“Hampa itu seperti langkah tak berjejak, senja tapi tak jingga, cinta tapi tak dianggap.”
Lihat Juga : 100 Quotes & Pesan Positif Untuk Generasi Mendatang
“Senja terlalu buru-buru berlalu, padahal aku baru hendak mewarnai langit untukmu dengan warna-warna rinduku yang selalu biru.”
– Firman Nofeki
“Disetiap senja, aku ingin melukis langit dengan warna mata kita: warna merah kerinduan.”
– Firman Noveki
“ Tangannya menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu’ Pundaknya menjadi pengganti pundakku untukmu bersandar. Biarlah gemercik gerimis, carik senja, secangkir teh, dan bait lagu menjadi penggantimu.”
– Fiersa Besari
“Hampa itu seperti langkah tak berjejak, senja tapi tak jingga, cinta tapi tak dianggap.”
– Raditya Dika
“Di bawah alismu hujan berteduh. Di merah matamu senja berlabuh.”
– Joko Pinurbo
“Aku ingin kamu saja yang menemaniku membuka pagi hingga melepas senja, menenangkan malam dan membagi cerita.” – Boy Chandra
“Awan datang mengambang di kehidupan saya, tidak lagi membawa hujan atau badai, tetapi untuk menambah warna di langit senja saya.”
– Rabindranath Tagore
“Hujan dan kamu adalah rindu.Kita akan menikmatinya dalam senja-senja beranjak pulang. Dalam rasa sayang yang tak akan pernah hilang. Bahkan saat hujan telah berhenti.”
– Boy Chandra
“Tuhan, bersama tenggelamnya matahari senja ini, redakanlah kekecewaan dan kemarahan di hati ini. Sabarkanlah aku. Aamiin.”
– Mario Teguh
“Kita tumbuh hingga senja menjelang, bersama. Menatap matahari pagi dan sore. Menatap bulan yang baru naik tinggi di angkasa. Berjalan bergandengan tangan hingga rambut memutih memenuhi kepala kita. Bagaimana?”
– Rina Suryakusuma
“Jika pena berganti rupa menjadi daun senja, biarlah dia mengering, lalu tersapu angin, sendiri dan dibiarkan oleh sepi.”
– Chara Perdana
“Kita hanyalah setitik senja yang kadang indah lalu surut dengan bermuram durja, dunia bagi masa kecil kita hanyalah mainan fana yang terus membumbung, mengitari angkasa dan membuat kita terlena akan keindahannya…”
– Chara Perdana
“Melukiskanmu saat senja. Memanggil namamu ke ujung dunia. Tiada yang lebih pilu. Tiada yang menjawabku. Selain hatiku dan ombak berderu.”
– Dewi Lestari
“Jika aku sedang di rumah, aku takkan membiarkan tirai jendela setiap sudut rumahku untuk memberikan celah untuk sinar senja masuk. Jika aku di kantor, kerai di ruanganku selalu tertutup setiap pukul empat sore. Semua orang menganggap itulah saatnya aku bersiap pulang. Padahal aku tidak pernah sudi pulang kantor bersama senja.”
– Primadonna Angela
“Ada yang tak tenggelam ketika senja datang: Rasa.”
– Rohmatikal Maskur
“Persahabatan itu seumpama laut dan pasir, senantiasa bersama-sama menghadapi pecahan ombak, bersama-sama merasakan lelehan senja, dan saling melengkapi dari masa ke masa.”
– Aiman Bagea
“Kupetik pipinya yang ranum,kuminum dukanya yang belum: Kekasihku, senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu.”
– Joko Pinurbo
Lihat Juga : 118 Quotes Cinta Romantis & Menyentuh Hati
“Masihkah engkau bertanya pada senja
– Hamdy Salad
tentang badai dan ombak di samudra biru
sedang cakrawala kian menjauh
dari bening bola matamu
dan ketika samudra telah berpindah ke dalam ruh
ke manakah bahtera cinta itu hendak berlabuh”
“Aku mencintaimu sebanyak hujan. Kau mencintaiku sesingkat senja. Seperti hujan, aku jatuh cinta berkali-kali. Seperti senja, kau jatuh cinta kemudian pergi.”
“Ada tangis mengiris senyap senja, angin menyaput dengan wangi kamboja.”
– A. Warits Rovi
“Maka siluetkan tubuhmu berlatar senja, karena tak sanggup kulihat airmatamu, kekasih.”
– Sujiwo Tejo
“Keistimewaan angin laut dan wanita itu semakin sempurna ketika senja menyembunyikan pucuk-pucuk cemara.”
– Ahmad Zaini
“Hembusan angin laut kala senja benar-benar istimewa saat itu. Semilir tiupannya biasanya kurasa sendiri dalam bilik rumah berdinding bambu.”
– Ahmad Zaini
“Inilah Kedai Senja, sebuah tempat di mana engkau bisa melihat senja dengan begitu dekat dan sempurna.”
– Sungging Raga
“Mari kita berangkat, hanya kau dan aku. Nanti, ketika senja beranjak menapak langit, seperti seorang pasien yang tersandera di atas pembaringan.”
– T. S. Eliot
“Kami pun berdansa sambil diselimuti senja.”
– Sungging Raga
“Selamat datang di Negeri Debu. Negeri tempat mahluk tak bertubuh dan tak berupa. Di sini kamu bersahabat dengan siapa saja. Hidup berdentam penuh gairah. Ada keriangan yang meluap-luap tanpa tepi. Lupakan segala yang ada di atasmu, turunlah kemari, dan jadilah bagian dari komunitas ini. Di sini waktu bukanlah sang penguasa. Begitu juga ruang. Kamu akan selamanya menjadi muda pada malam, siang, dan senja. Mari, jangan ragu. Selipkan kakimu. Dorong tubuhmu perlahan-lahan. Hati-hati kepalamu, Sayang. Jangan sampai terbentur.”
– Clara Ng
“Mungkin benar juga. Kita berjodoh dengan senja. Ketika jingganya menghilang, aku kesurupan luka perpisahan itu.”
– Moammar Emka
“Di tengah angin senja yang mendesak, aku merasakan kekuasaan waktu, yang tanpa pandang bulu mengubah segala-galanya.”
– Seno Gumira Ajidarma
“Jika ada cahaya pagi yang bergetar sebelum senja, pastilah sejengkal kalimat tengah menerbangkan dunia.”
– Jamal T. Suryawinata
“Buai angin senja ingatkan ia akan air mata yang mengering dan dendam meraksasa.”
Jerinx
“Semerbak rindu kuasai udara panas ini, senja pun ikut berdebar menanti berita mu tentang perang dan cinta.”
– Jerinx
“Gelisah, menampar tak basah pada senja yang bergeromis. Begitu keringkah ladang pertautan kita hingga tunas harapan enggan tumbuh lagi.”
– Moammar Emka
“Aku melintasi kehidupan dan kala. Aku berlayar menembus senja. Kuberanikan diri menulis untuk mengabadikan momen hidup dalam lembaran kertas.”
– Iwan Setyawan
“Setiap anak berhak cari dan dapat orang yang saling mencinta. Bukan karena mereka mengejar umur senja orangtua.”
– Adhitya Mulya
“Demi matahari senja yang menggantung manis manja di cakrawala, demi kebaikan dan ketulusan yang telaten diberikan semestas, dan demi ragam nama-nama Tuhan baik yang akrab maupun asing di telinga kita, sesungguhnya, manusia, adalah mahkluk yang merugi. Kecuali, ia yang mau belajar pada masa silam, berbuat yang terbaik di masa sekarang, dan menyiapkan segala sesuatu di masa depan, dengan keyakinan paling yakin pada terwujudnya sebuah impian.”
– Lenang Manggala
Lihat Juga : 300 Quotes Lucu untuk Teman dan Keluarga
“Setiap hari ada senja, tapi tidak setiap senja adalah senja keemasan, dan setiap senja keemasan itu tidaklah selalu sama.”
– Seno Gumira Ajidarma
“Aku hanyalah kunang-kunang dan engkau hanyalah senja. Saat gelap kita berbagi. Saat gelap kita abadi.”
– Moammar Emka
“Perubahan, seperti sinar matahari, bisa menjadi teman atau musuh, berkah atau kutukan, fajar atau senja.”
– William Arthur Ward
“Biarlah kunikmati kepedihan ini. Karena sesungguhnya perasaan perih disebabkan cinta yang terkulai sebelum berbunga, adalah sama sendunya dengan memeram cina itu sendiri selama bertahun-tahun. Bagai senja yang tak kunjung malam.”
– Sandi Firly
“Dulu, pada suatu ketika, senja pernah indah, seindah janji-janji yang berujung menjadi sumpah serapah.”
– Fiersa Besari
“Beberapa penyair sibuk bersembunyi di balik senja, hujan, gemintang, ufuk, gunung, pantai, jingga, lembayung, kopi, renjana, juga berbagai kata romantis lainnya, untuk kemudian lupa pada fakta bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja. Hingga akhirnya kata-kata hanyalah hiasan semata.”
– Fiersa Besari
“Kamu cantik banget hari ini, sama cantiknya dengan suasana sore ini. Senja saat ini. Senja milik kita berdua. Kamu tahu, aku suka sekali dengan sunset. Setiap kali aku melihatnya, aku selalu merasa nyaman. Sama seperti kamu, kamu itu meneduhkan. Selalu buat aku nyaman. Dan buat aku, kamu lebih dari sunset itu.”
– Stanley Meulen
“Aku melihat ke langit dan masih ada seberkas awan. Tiba-tiba aku melihat awan itu berbentuk Clara. Angin senja bertiup dan embusannya seakan meniupkan namanya. Samar-samar aku melihat bulan sabit di langit yang mulai gelap. Lengkungannya melukiskan senyum manis seseorang.”
– Primadonna Angela
“Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama meningkat naik, setelah menghalaukan panas payah terik.”
– Amir Hamzah
“Begini rasanya harihari di linimasa. Wajahmu; 140 huruf yang terus menguntitku tanpa jarak hingga senja lesap dalam kita.”
– Helvy Tiana Rosa
“Dinaungi langit yang muram, perempuan itu datang. Badannya dibungkus mafela kelabu. Hujan baru saja lesap bersama matahari di barat. Rembulan dan bintang sebentar lagi datang. Senja termangu sendiri di tepi cakrawala –singgasananya yang nirmala.”
– Ainun Chomsum
“Aku masih saja menerka-nerka :
– Agus Noor
Lebih merah mana, senja ataukah luka
Yang kau sembunyikan sekian lama.”
“Cinta lebih suka senja dari pada siang hari.”
– Oliver Wendell Holmes
“Jauh lebih baik memiliki keberanian melakukan hal-hal yang hebat, untuk memenangkan kemenangan yang gemilang, meskipun dibandingkan dengan kegagalan… daripada peringkat dengan semangat kemiskinan yang tidak menikmati atau mengalami banyak penderitaan karena mereka hidup dalam senja yang tidak mengenal kemenangan atau kekalahan.”
– Theodore Roosevelt
“Aku ingin berteduh dalam damai senja ini; mengapa tak kita biarkan hati bernyanyi?”
– Jamal T. Suryanata
“Berdiri aku di senja senyap
– Amir Hamzah
camar melayang menepis buih
melayah bakau mengurai puncak
berjulang dating ubur terkembang”
Lihat Juga : 116 Quotes untuk Orang Tua Tersayang
“Hanya burung-burung kecil berkejaran, menukik dan bertengger di ranting kemboja sembari menyisir bulu-bulu halusnya yang dijilat warna senja.”
– A. Warits Rovi
“Jika kamu merindukan seseorang, tataplah matahari sore. Kirimkan pesan rindumu untuknya lewat senja.”
– Alfian Daniear
“Ia selalu membawa belati untuk membuat layang-layang sendiri. Ia gadis kecil penyuka layang-layang. Karena itu ia sangat suka langit dan angin. Maka ia pun sangat suka senja. Hingga ia sering berlari mengejar-ngejar senja.”
– Bamby Cahyadi
“Terkadang senja mengingatkan pada rumah, pada orang-orang yang membuat hati kita rindu untuk pulang.”
– Iwok Abqary
NOTE: Kutipan diambil dari beragam sumber.
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui