Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan perasaan cinta dan kagum terhadap keindahan alam. Ada yang mengunjungi tempatnya secara langsung. Namun, ada juga yang menggambarkan perasaan kagumnya terhadap alam melalui puisi. Puisi tentang alam berisi penjelasan mengenai alam sekitar dan ungkapan rasa syukur serta kagum terhadap keindahan alam semesta. Alam memiliki banyak keindahan yang wajib kita syukuri dan tidak lupa juga untuk dijaga kelestariannya.
Dalam hal proses penulisannya, Anda bisa datang ke tempat alam yang eksotis dan melihat pemandangan alam sambil menyusun kata-kata untuk membuat puisi. Nah bagi Anda yang bingung dan ingin mencari referensi puisi tentang alam, berikut kami bagikan 37 contoh puisi tentang alam beserta pengertian dan strukturnya di bawah ini:
Ringkasan
Lihat Juga : 20 Contoh Surat Lamaran Kerja
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa secara kreatif dan indah untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, atau pengalaman. Dalam puisi, kata-kata yang digunakan harus dipilih dengan hati-hati dan disusun dalam irama yang khas.
Puisi dapat menggambarkan keindahan alam, mengungkapkan emosi, merefleksikan kehidupan atau menghadirkan gambaran imajinatif. Puisi juga sering menggunakan gaya bahasa kiasan, metafora, simbol, dan perbandingan untuk menyampaikan pesan dan mengekspresikan perasaan.
Lihat Juga : Sifat – Sifat Eksponen
Berikut ada 4 struktur batin dalam puisi yang perlu Anda perhatikan sebelum membuat puisi. Untuk lebih detailnya, simak penjelasan di bawah ini:
Tema adalah ide pokok atau inti dari pesan yang ingin disampaikan penyair melalui puisi. Makna yang terkandung dalam puisi dapat tersampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
Merupakan Sikap penulis terhadap inti permasalahan yang digambarkan dalam puisinya. Ekspresi tema dan perasaan biasanya berkaitan dengan konteks sosial dan psikologis penulis, seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, status sosial, usia, pengalaman sosial dan psikologis, dan pengetahuan.
Cara mengungkapkan tema atau suatu masalah tidak hanya tergantung pada keterampilan penulis dalam memilih kata-kata, mengubah rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi, tetapi lebih banyak bergantung pada pemahaman, pengetahuan, pengalaman dan kepribadian yang dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan psikologisnya.
Sikap atau ekspresi yang muncul melalui penggunaan gaya bahasa dalam puisi terhadap audiens. Nada juga berkaitan dengan tema dan perasaan. Nada dalam puisi dapat beragam, mulai dari yang romantis, gembira, suram, serius, introspeksi, provokatif, humoris dan yang lainnya. Nada mencerminkan perasaan, pandangan, atau sikap penyair terhadap subjek puisi tersebut. Nada juga dapat memberikan petunjuk tentang cara pembaca seharusnya merespons puisi tersebut.
Makna atau pesan yang disampaikan oleh penyair kepada pembaca melalui karya puisinya. Amanat bisa berupa nilai-nilai moral, pandangan hidup, kritik sosial, atau pemikiran yang ingin dibagikan oleh penyair. Dalam puisi, amanat sering kali dikemas dengan penggunaan bahasa kiasan, imaji, atau gaya bahasa lainnya untuk menciptakan efek emosional dan estetika yang lebih dalam.
Lihat Juga : 20 Contoh Cerpen Pendidikan Inspiratif
Berikut ada 6 struktur batin dalam puisi yang perlu Anda perhatikan sebelum membuat puisi. Untuk lebih detailnya, simak penjelasan di bawah ini:
Tipografi merupakan susunan dalam puisi seperti pengaturan tepi kanan dan kiri, tata letak barisnya, halaman yang tidak terisi penuh dengan kata-kata serta baris-baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Semua hal ini memiliki peran penting dalam menentukan makna dan interpretasi terhadap puisi.
Pilihan kata yang digunakan oleh penyair dalam menyusun puisi. Pemilihan kata-kata yang tepat dapat membantu menggambarkan objek atau pengalaman secara detail, mengungkapkan pemikiran dan perasaan penyair secara efektif sehingga makna puisi tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada para pembaca.
Imaji digunakan untuk membangkitkan sensasi atau emosi melalui penggunaan kata-kata yang menggambarkan pengalaman melalui indra seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Ada 3 macam imaji dalam puisi yaitu imaji auditif (suara), imaji visual (penglihatan), dan imaji taktil (peraba). Imaji dapat membuat pembaca merasakan seolah-olah mereka melihat, mendengar, dan merasakan apa yang digambarkan penyair dalam puisi. Penggunaan imaji dalam puisi berguna untuk menciptakan gambaran yang jelas, menghidupkan gambaran dalam pikiran dan pengindraan, serta menarik perhatian pembaca.
Kata yang dapat dirasakan oleh Indera sehingga dapat memunculkan imaji. Kata-kata ini berbentuk seperti kiasan. Contohnya, kata konkret “salju” yang artinya kebekuan cinta, kehampaan hidup dan sebagainya. Sedangkan kata konkret “rawa-rawa” yang memiliki makna seperti tempat yang kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dan sebagainya.
Majas adalah penggunaan bahasa yang kreatif sehingga memunculkan makna konotasi yang bermacam-macam. Majas atau gaya bahasa digunakan oleh penyair untuk memperkaya makna, membangkitkan emosi dan menarik perhatian pembaca.
Majas dalam puisi itu bermacam-macam yaitu di antaranya ada majas perbandingan, metafora, simbol, personifikasi, hiperbola, ironi, metonimi, alusi, dan sebagainya. Dalam menggunakan majas, penyair sering kali menggunakan gambaran atau bahasa yang tidak literal, sehingga menghasilkan perpaduan antara makna harfiah dan makna kiasan.
Merupakan persamaan bunyi puisi baik pada awal, tengah atau akhir dalam penyampaian puisi. Rima atau irama memberikan keharmonisan, ritme, dan keselarasan bunyi yang khas dalam puisi.
Lihat Juga : 30 Contoh Poster Hari Guru
Alam memiliki keindahan yang luar biasa, sehingga untuk mengungkapkan rasa kagum itu bisa ditulis dalam bentuk puisi. Berikut 37 contoh puisi tentang alam yang bisa dijadikan referensi di bawah ini.
Matahari bangkit dari sanubariku
Menyentuh permukaan samudra raya.
Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala
Wajahmu keluar dari jidatku, wahai Anda, wanita miskin!Kakimu terbenam di dalam lumpur
Anda harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut lumpur dan Kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahari
Mata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar duniaMatahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna
Karya : W.S Rendra
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia!
Penjelasan: Puisi karya sastrawan kenamaan Indonesia ini menceritakan lingkungan dan seisinya yang merupakan rahmat Tuhan. Namun bisa berubah jadi bencana dan kutukan tanpa upaya menjaga keseimbangan dengan kepentingan manusia.
Betapa indahnya negeri ini
Laut yang berombak ombak
Lereng yang bertingkat-tingkat
Angin berembus sepoi-sepoiBerdiri aku di tepi pantai
Di bawah langit yang membentang
Merasakan negeri keindahan
Indonesia yang ku sayangIndonesia Negeri Khatulistiwa
Beribu nikmat di dalamnya
Pemberian dari Tuhan yang Maha Esa
Agar bersyukur kita kepada-Nya
Bila datang ke negeriku
Kan disambut dengan alam yang hijau
Dengan gunung yang menjulang
Dan ombak yang berderai di lautanBurung-burung akan bernyanyi
Bersiulan sepanjang pagi
Riangnya tiada pernah berhenti
Memuji robbul izzatiBila datang ke negeriku
Kan kau lihat sungai mengalir
Angin-angin bersemilir
Bunga mekar beribu-ribu
Terperosok pada hamparan hijau
Menggantung pada nuansa manja ilalang
Tunggu! Akan ku hirup perlahan aroma rumput ini
Sebab, ku tau inilah ciptaan Tuhan yang harus kita nikmatiJauh di ufuk kehijauan
Dengan dasar coklat yang menyatu pada komponen penting
Berbasis kesuburan, yang terikat pada keindahan tanaman liar
Sebut saja bunga
Bunga menjadikan sepasang aksa siap meraihSentuhan halus jemari mungil
Siap mengabadikan momen kemekarannya
Bidikan-bidikan kecil siap menjadikan momen indah untuk dikenang
Sebagai hal ciptaan Tuhan yang terindah
Siang mulai berganti
Warna langit pun berubah menjadi jingga
Burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit
Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya
Waktu terus berlari
Warna jingga pun terkikis secara perlahan
Sawah di bawah emas padu
Padi melambai, melali terlukai
Naik suara salung serunai
Sejuk didengar, mendamaikan kalbuSungai bersinar, menyilaukan mata
Menyemburkan buih warna pelangi
Anak mandi bersuka hati
Berkejar-kejaran berseru gempitaLangit lazuardi bersih sungguh
Burung elang melayang-layang
Sebatang kara dalam udara
Desik berdesik daun buluh
Dibuai angin dengan sayang
Ayam berkokok sayup udara
Gelombang air menari-nari di tepian pantai
Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai
Gerombolan camar berterbangan di atas ombak
Berharap ikan segar tersambar di paruh-paruh merekaGelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki
Terasa dingin merasa hingga ke relung dada
Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki
Menambah perasaan suka berada di alam indah iniKupandangi jauh di ufuk benang kemerahan
Terasa indah dipandang mata
Kurasa sinar mentari indah inilah
Yang menyatukan langit biru
Dan laut dengan hamparan luasnyaYa Tuhan
Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu
Beberapa kali lagi
Sebelum raga berada di ujung lubang tanah
Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini
Agar lestari hingga ke akhir masa
Terbentang luas alam negeriku
Puisi tentang alam ini kuberikan hanya untukmu
Semilir angin di pesisir lautMenyadarkan arti sebuah keanekaragaman
Rimpuh… kisahmu kini
Nestapa yang kian membuncah
Sadar bahwa usiamu kini sudah menuaTapi hasrat… kau selalu digenggam
Pohon, danau, laut mulai mengobarkan industri alam yang baru
Mengisi cinta pada perolehan yang kelak tidak menjadi kekal
Nabastala berkataBahwa bumi ini akan menjadi bumi yang kekal dan abadi
Dengan pancaran indah pesona sang Ilahi
Alamku adalah sahabatku
Tempat aku berdiam dan tinggal
Dia telah banyak memberikan
Apa yang aku butuhkanDengan hujannya dia mencurahkan
Segenap air yang kami butuhkan
Dengan pepohonan yang dia tumbuhkan
Kami menghirup kesegaranDengan lautan yang dihamparkan
Kami berlayar mencari ikan
Dengan gunung-gunung menjulang
Kami buat persawahanDengan alam Tuhan memberikan
Segalanya yang manusia butuhkan
Agar mereka bersyukur
Jangan sampai manusia kufurKepada-Nya kita bersujud
Merendahkan diri ini
Menjadi hamba yang mengerti
Keagungan Ilahi Robbi
Desir angin sepoi menghembus perlahan
Bersama nyanyian burung di pucuk dahan
Airmu menari-nari dalam nestapa
Mencairkan luka oleh karena cintaTercium bau yang harum menawan
Bau harum airmu memecahkan qalbu buana
Tahukah kau akan qalbu buana itu?
Yaitu qalbu yang dirundung duka dan nestapaOh… nirwana puncak Gunung Slamet
Kaulah tempat kami mengingat sang Kuasa
Melepaskan jiwa yang bermuram durja
Dan merenungkan masa jayaSelain air terjunmu yang menawan
Terdapat mata air panas yang bersahaja
Membuat kita bersatu dengan malam
Apalagi malam Jumat orang JawaTeruslah abadi kau Pancuran ketujuh
Karya : Dede Aditya Saputra
Bersama keenam Pancuran di bawah sana
Pancarkan sinar keemasan dalam airmu!
Untuk melupakan rasa sendu yang menggebu
Lihat Juga : Fancy Text Generator
Di tepi pantai angin berdesir
Kicauan merdu suara burung terdengar saling bersahutan
Rumput-rumput dibasahi oleh embun pagi
Inilah tanah airkuHijaunya hamparan sawah
Tingginya gunung yang menjulang
Serta rakyatnya yang aman dan makmur
Inilah tanah airkuJagalah dan rawatlah ia selalu
Karena di sanalah aku dilahirkan serta dibesarkan
Dan di sana pulalah aku akan menutup mata
Oh, tanah airku, itulah Indonesia.
Hamparan sawah mulai menguning
Mentari disambut oleh sang pagi
Sahutan ayam saling berkokok
Para petani pun sudah bersiap untuk pergi ke sawahPadi-padi yang berwarna hijau
Sudah siap untuk dipanen
Para petani pun hatinya bersuka ria
Mereka beramai-ramai memotong padiGemercik air di sungai
Terlihat sangat bening
Bak sebuah zamrud khatulistiwa
Itulah alamku, desa yang permai
Mataku terbuka
Dengan alam manja menyapa
Tumbuhan subur
Memberi kenyamanan jiwa
Pohon pohon berseriDi sudut pulau
Di seberang sana
Hewan dan tumbuhan saling bercengkerama
Rotasi perputaran hidup yang damai
Senang
Lepas dan damai
Dulu sering kulihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biru
Kiri kanan sawah, tengahnya sungai
Di antara gunung matahari terbit malu-maluNamun sekarang kemana?
Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan
kini tanahku berwarna abu
Lama kucari tanah becekkuTapi kenapa sekarang tak nampak?
Cemara kehidupan tinggi menjulang
Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan TuhanSekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh
Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu
Mengapa bisa begitu?Sering banjir, sering longsor
Di barat ada asap bikin marah tetangga
Padahal dahulu tidak begitu
Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak maluSayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih
Menanggung pilu sambil tertatih
Anak-anaknya nakal semua
Biar dimarahi tapi tak pernah jera
Sawah mulai menguning
Mentari menyambut datangnya pagi
Ayam berkokok bersahutan
Petani bersiap hendak ke sawahPadi yang hijau siap untuk dipanen
Petani bersuka ria beramai-ramai memotong padi
Gemercik air sungai begitu beningnya
Bagaikan zamrud khatulistiwaItulah alam desaku yang permai
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahayanya menusuk citra
Pahatan gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrudTinggi… Tajam…
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriakCermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-NyaDi manakan aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurnaSungguh jelita permadani ini
Tebarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan alam
Daun-daun karet berserakan.
Berserakan di hamparan waktu.Suara monyet di dahan-dahan.
Suara kalong menghalau petang.Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan.
Berloncatan di semak-semak rindu.Dan sebuah jalan melingkar-lingkar.
Membelit kenangan terjal.Sesaat sebelum surya berlalu
Karya : Joko Pinurbo
masih kudengar suara bedug bertalu-talu.
Penjelasan: Sastrawan senior ini menceritakan perasaannya dengan mengambil latar hutan karet. Suasana hutan yang ramai suara hewan mengingatkannya pada suatu kenangan tepat di ujung senja menjelang malam.
Bencana ini mengajarkan kita
Bagaimana rasanya terpenjara
Di tempat yang disebut rumah
Yang perlahan membuatMungkin kita harus ingat
Karya : Haidi S
Saat perilaku kita menjerat
Penghuni laut udara dan darat
Akal dan nurani nyatanya tak saling terikat
Tuhan melalui alam menyampaikan pesan penuh Ilham
Membiarkannya geram sebab dosa tak terpendam
Penjelasan: Dalam puisi ini, penyair berpendapat bencana sesungguhnya pesan alam pada manusia. Alam diam saja bukan berarti pasrah menerima kelakuan manusia. Balasan diberikan seizin Tuhan saat manusia tak juga berhenti eksploitasi.
Cahaya masuk menyapa hangat
Cerah tapi tak menyengat
Matahari mulai terang cut
Sendu yang tak merapatKicauan burung cantik
Menjadi hiasan musik
Pagi ini terasa menarik
Tak inginku terusikLembaran baru kan dimulai
Karya : Ayu Amanda
Berjalan elok gemulai
Tak berharap terlerai
Ketabahan hati lagi ini terurai
Sejauh mata memandang
Karya : Fadhal. M
Gunung kokoh abadi terpancang
Diselimuti kerumunan awan
Ingin rasanya duduk dari ketinggian
Lewati hamparan hijau ladang ladang
Hilangkan semua kepenatan dalam kehidupan
kaki yang terus melangkah akan rasa penasaran
Dan mata yang terus memandang ke depan
Lihat Juga : Cool Font Text Generator
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk dirikuKupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk, tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegiranganWahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padamDesiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surgaKeindahan alam terasa sempurna
Karya: Ronny Maharianto
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna
Lihatlah hutan kita ini
Sedikit habis oleh orang-orang
Yang tidak memikirkan masa depanDia mementingkan pribadi tanpa peduli
Lewat puisi alam ini aku bertanya
Lewat curahan kata aku bicaraIndahnya tanahku di atas negeri
Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana
Indonesia tercinta tetumbuhan menghijau
Aku lahir di siniDi tempat surgawi
Tanahku subur penjajah suka buahkuMereka berkelana dari kejauhan
Mereka datang berbondongAkhirnya mereka pergi dengan semangat alam
Penjajah pergi, penjajah lenyap
Sekarang diri menjarah diri
Hutan kita habis berkepingSisa akar-akar yang suram
Satukan jemari, beri yang lain pencerahan
Cukup tanam satu tunas sehati
Atau lindungi yang sudah merambahTanpa kau ketahui kau melestarikan
Karya : Revo
Janin di masa mendatang
Sengaja gambar ini terpampang
Sengaja gambar ini tersimpan
Agar kita mengerti takkan ada lagi yang asri
Kalau kita tak peduli
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk dirikuKupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk, tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegiranganWahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padamDesiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surgaKeindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna
Bumiku…
Dulu kau begitu hijau menawan
Pohon pohon sangat rindang
Burung burung terbang melintasi awanNamun apa daya
Dulu kau yang hijau menawan
Sekarang kau penuh dengan sampah
Sungguh tak enak dipandang oh bumikuSeandainya kau masih seperti dahulu
Karya : Erista Laili V.A
Hijau sejuk sejauh mata memandang
Pasti akan ku jaga bumiku
Supaya anak cucuku bisa menikmati keindahanmu
Senja yang kau kirimkan sudah kuterima
Ku kira sudah lengkap
Lengkap dengan bau laut dan desir angin
Juga suara ombak yang memecah pantaiAku pun tahu
Senja yang paling indah pun akan berakhir dengan menyedihkan
Ketika segalanya menjadi siluet
Lantas menyatu dalam kegelapanKita pun sama sama tahu
Karya : Arinal Khusna
Kepastiannya untuk selesai dan menjadi malam dengan kejam
Menjadi kehitaman yang membentang sepanjang pantai
Hitam, sunyi dan kelam
Lautan yang jernih dan tenang
Diperindah dengan deburan ombak
Di balik terumbu karang yang cantik
Ikan-ikan bergurau riangTanaman bergerak mengikuti arus
Ikan berenang dengan ceria
Burung berkicau melewati lautan biru bercahayaKilauan cahaya matahari terbenam
Karya : Siska Ayu Novianti
Membuat mata terpana
Udara yang sejuk menambah suasana
Manusia yang melihat sangat terpesona
Betapa eloknya laut kita
Udara dingin amat membeku
Kabut tipis masih melayah-layah
Perlahan-lahan bangkit sang surya
Cahayanya menembus alam semesta
Kicau burung mulai terdengar
Menemani pagi yang datang
Suasana pun disemarakkan
Agar manusia penuh kebahagiaan
Dari rumah-rumah penduduk
Terlihat asap mulai mengepul
Menanak nasi di pagi hari
Untuk sarapan di pagi ini
Di kaki gunung nun jauh di sana
Ada hamparan dari sawah
Warnanya menghijau
Menyejukkan pandangan mata
Angin semilir tiada henti
Menerpa ke wajah para petani
Sembari membersihkan padi
Agar panen di tahun ini membuahkan hasil
Burung-burung berlarian
Dari pucuk-pucuk dahan
Kadang-kadang mereka menggoda
Petani yang istirahat di Gubuk Tua
Kubentangkan kedua tanganku
Di puncak gunung berwarna biru
Memandang dari ketinggian
Hamparan bumi penuh keindahan
Kupejamkan mata kuhirup udara
Udaranya pun kuhirup dalam dalam
Agar memenuhi rongga dada
Aku pun merasakan kesegarannya
Inilah alam pegunungan
Sangat bersih dan segar
Jauh dari polusi
Yang bisa menyakiti diri
Ku buka mata
Cahaya pagi menembus kaca jendela
Semerbak mawar merah dan putih merekah
Ku buka jendela
Ku hirup udara nan segar
Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi
Setetes embun membasahi daun
Kicauan indah terdengar di telinga
Angin menembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati
Dan langit sebiru lautan samudra
Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi
Lihat Juga : Tulisan IG Aesthetic Generator
Air dangkal kujalani
Tubuh yang basah mulai kukeringkan
Akar-akar pohon memakan air dan hujan telah tiada
Kemarau menyambut
Untuk keseimbangan alam
Merdunya burung-burung bernyanyi
Hari baru sebagai tandanya
Aku terpana akan buaian ini
Hanya millikku saja
Sejenak aku menutup mata
Sejenak membentangkan tanganku
Bahagia kurasakan, sejuk, dan bahagia
Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha penciptaSang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam
Meneguk cahaya dalam-dalam
Menyempurnakan keindahan malamLembayung indah tampak kekuningan
Gradasi warna bagaikan lukisan
Di sudut langit yang tipis berawan
Hiasan terbesar sepanjang zaman
Masih dalam renungan pagi
Saat burung berkata merdu
Menyanyi kicau sendu
Tentang alam hari iniDi sana terhampar potongan surga
Terlukis dalam ranah keindahan
Langit selaksa biru nan indah
Awan berarak mengikuti sang anginPadi menunduk dalam kebersahajaan
Terhampar di atas permadani kuning alam pesawahan
Gunung terlihat gagah menjulang penuh digdaya
Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahariInilah Indonesiaku, potongan surga yang Tuhan kirimkan kepada rakyat kita
Inilah Indonesiaku, keindahan lukisan Tuhan yang tergores di kanvas negeriku
Inilah Indonesiaku, hamparan keindahan yang menghias tanah airku
Inilah Indonesiaku, tanah kebanggaan hingga maut mengakhiri perpisahan
Bertebaran di angkasa
Putih, kelabu, dan hitam
Warna -warna menawan
Bergelombang mengombak-ombakTebal dan sangat indah
Bahkan sang bagaskara tak terlihat
Pelangi terlihat tak penuh
Karena sang selimut menutupinyaJauh di sana
Menyelimuti jagat raya
Tebal tipis
Beredar di mana-manaIndah bukan buatan
Ingin rasanya memeluknya
Lembut dan menawan
Indah tak terperikan
Saat aku membuka mataku
Ku tak percaya bahwa itu nyata
Aku masih berpikir bahwa aku masih bermimpi
Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depankuSungguh indah kepulauan ini
Ribuan pulau-pulau berjajar
Membentuk gugusan pulau yang indah
Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timurSamudra luas membentang dengan air yang biru
Dan berisi keindahan di bawahnya
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku berjanji aku akan menjagamu
Sungguh betapa indahnya alam ini
Hutan lebat nan hijau
Dengan beragam tumbuhan unik di dalamnya
Gunung-gemunung yang tinggi menjulang
Yang ketinggiannya mencakar langit
Laut biru yang amat luas seluas mata memandangAkan tetapi… Tangan-tangan manusia dengan seenaknya merusak alam
Pohon-pohon ditumpas habis tak bersisa
Sungai-sungai ternodai limbah pabrik
Hutan-hutan dibakar habis tak keruanMengapa manusia merusak alam?
Bukankan alam sendiri yang menyediakan kebutuhan manusia?
Padahal manusia akan terkena dampaknya jika mereka merusak alam
Perkenalkan, namaku adalah alam
Aku adalah tempat tinggal bagi flora dan fauna
Di mana bagi hewan-hewan aku adalah rumah mereka
Tempat mereka bertumbuh, berkembang biak, dan mencari makan
Melakukan semua aktivitas kehidupan alamBukan hanya hewan, tumbuhan pun merasakan hal yang sama
Bagiku, tumbuhan adalah perhiasanku
Dan hewan, adalah peliharaankuAku juga selalu memberi kesejukan bagi penduduk bumi
Aku memberikan oksigen bagi manusia
Aku juga memberikan sumber daya bagi mereka
Memberikan mereka energi, kekuatan, perhiasan
Dan segalanya yang mereka butuhkanSemua itu adalah pada saat bumi masih dalam keadaan stabil
Ketika bumi tidak dipenuhi orang orang serakah
Menggunakan sumber dayaku sesuai kebutuhannya sajaTapi kini…
Manusia hanya memikirkan kepentingannya sendiri
Mereka tak pernah memikirkan aku
Mereka selalu ingin lebih atas apa yang telah diberi oleh-NyaKetamakan, kerakusan, pemborosan
Telah membawaku kepada kerusakan
Lihat apa yang telah mereka perbuat padaku
Setelah apa yang aku berikan pada merekaMereka membalasnya dengan merusakku
Menebang pohon pohonku
Memberikan polusi padaku
Memburu hewan hewanku
Dan merusak ozonku dengan zat zat yang dulu tak pernah ada di bumi iniSungguh perih hati ini rasanya
Apakah tak ada kesadaran sedikit pun di hati mereka?
Apakah tak ada rasa iba mereka atas rusaknya diriku?
Sungguh, sungguh, dan sungguh sangat miris hati ini
Lihat Juga : 50 Contoh Pantun Nasehat Penuh Makna
Nah itulah 37 contoh puisi tentang alam yang beragam dan bisa kalian jadikan referensi untuk membuat puisi dengan tema alam. Dari penjelasan di atas diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai puisi. Semoga artikel ini bermanfaat dan jika ada yang ditanyakan, bisa Komen di bawah.
Struktur batin dalam puisi yaitu tema, rasa, nada, dan tujuan atau amanat.
Ada 3 jenis dalam puisi yaitu puisi naratif, lirik, dan deskriptif.
Contoh judul puisi dengan tema alam yaitu kesegaran udara pegunungan, senja, keindahan alam ini, keramahan alam dan yang lainnya.
Penulis : Asiyatul Ulfiyah | Editor : Rudi Dian Arifin, Wahyu Setia Bintara
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui