Upah Minimum Regional atau yang biasa disebut dengan UMR merupakan standar upah yang ditetapkan oleh pemerintah suatu negara atau wilayah tertentu sebagai upah minimum yang harus dibayarkan kepada pekerja dalam sektor formal di wilayah tersebut.UMR ditetapkan dengan tujuan untuk melindungi hak-hak pekerja, memastikan bahwa mereka menerima bayaran yang layak untuk pekerjaan yang dilakukan.
UMR dapat bervariasi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, tergantung pada kondisi ekonomi, biaya hidup, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi tingkat upah di wilayah tersebut.UMR biasanya ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan atau kebijakan tertentu. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pekerja mendapatkan upah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hidup lainnya.Namun, perlu dicatat bahwa UMR tidak selalu mencerminkan kondisi ekonomi secara keseluruhan di suatu wilayah.
Terdapat argumen pro dan kontra terkait kebijakan UMR, di mana beberapa pihak berpendapat bahwa UMR dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, sementara yang lain menganggapnya penting untuk melindungi hak-hak pekerja dan mengurangi kesenjangan sosial.
Ringkasan
Lihat Juga : Ide Nama PT yang Bagus dan Belum Dipakai
Penetapan gaji UMR Jakarta berlandaskan pada Permennaker nomor 18 tahun 2022 mengenai penetapan UMP. Penetapan UMR Jakarta tersebut kemudian disahkan oleh PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. UMR Jakarta pada tahun 2024 mengalami kenaikan 5,6 persen dari UMR pada tahun 2022 yaitu Rp 4.641.854 menjadi Rp 4.901.798. Penetapan UMR tersebut juga tertulis dalam keputusan Gubernur Nomor 1153 Tahun 2022 tentang Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024.
Dalam keputusan Gubernur tersebut juga dijelaskan bahwa penetapan UMR Jakarta ini juga berlaku bagi para pekerja yang memiliki masa kerja kurang dari satu tahun. Kemudian UMR juga dapat menjadi acuan dalam proses negosiasi upah antara pihak pekerja dan pemberi kerja. Jika upah yang dibayarkan oleh pemberi kerja lebih rendah dari UMR, pekerja dapat mengajukan tuntutan atau melakukan protes untuk memperoleh upah yang sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan. Hal tersebut telah berlaku dari 1 Januari 2024 dan harus dipatuhi oleh seluruh perusahaan yang ada di Jakarta.
Lihat Juga : 102 Daftar Pinjaman Online (Pinjol) Legal dan Berizin OJK
Jika dibandingkan dengan UMR Jakarta 2024, upah minimum di daerah penyangga ibu kota juga mengalami peningkatan. Persentase peningkatannya juga bervariasi. Bekasi dan Kabupaten Bekasi sukses menjadi daerah dengan UMR terbesar, dan melebihi DKI Jakarta pada tahun 2024 dengan gaji Rp 5,1 juta. Dengan angka tersebut, Kota Bekasi menjadi yang pertama dengan UMR tertinggi tahun 2024 di Jabodetabek.
Dan jika Anda ingin mengetahui berapa UMR daerah Jabodetabek secara lengkap, berikut merupakan daftar lengkap UMR Jabodetabek 2024:
Nama Daerah | Jumlah UMR |
---|---|
DKI Jakarta | Rp 4.901.798 |
Kota Bogor | Rp 4.639.429 |
Kabupaten Bogor | Rp 4.520.212 |
Kota Depok | Rp 4.694.493 |
Kota Tangerang | Rp 4.584.519 |
Kabupaten Tangerang | Rp 4.527.688 |
Kota Tangerang Selatan | Rp 4.551.451 |
Kota Bekasi | Rp 5.158.248 |
Kabupaten Bekasi | Rp 5.137.574 |
Lihat Juga : Urutan Pangkat Polisi di Indonesia
Sedangkan untuk UMP daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi pada tahun 2024 adalah sebagai berikut:
Nama Daerah | Jumlah UMR |
---|---|
DKI Jakarta | Rp 4.901.798 (naik 5,06 persen) |
Kota Bogor | Rp 4.639.429 (naik 7,14 persen) |
Kabupaten Bogor | Rp 4.520.212 (naik 7,18 persen) |
Kota Depok | Rp 4.694.493 (naik 7,25 persen) |
Kota Tangerang | Rp 4.584.519 (naik 6,97 persen) |
Kabupaten Tangerang | Rp 4.527.688 (naik 7,02 persen) |
Kota Tangerang Selatan | Rp 4.551.451 (naik 6,34 persen) |
Kota Bekasi | Rp 5.158.248 (naik 7,09 persen) |
Kabupaten Bekasi | Rp 5.137.574 (naik 7,02 persen) |
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kenaikan UMP tertinggi yaitu berasal dari kota Depok yaitu naik sebesar 7,25 persen pada tahun 2024. Kemudian untuk kenaikan UMP paling rendah yaitu DKI Jakarta yang UMP Noya hanya naik 5,06 persen pada tahun ini.
Lihat Juga : Contoh Daftar Riwayat Hidup
UMR (Upah Minimum Regional) dan UMP (Upah Minimum Provinsi) adalah dua istilah yang digunakan untuk mengacu pada tingkat upah minimum di Indonesia. Perbedaan antara UMR dan UMP terletak pada wilayah yang diatur dan otoritas yang menetapkannya. Dan jika Anda masih bingung dengan perbedaan antar keduanya, berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai perbedaan antara UMR dan UMP:
UMR: Upah Minimum Regional (UMR) ditetapkan untuk wilayah tertentu dalam suatu provinsi, seperti kota atau kabupaten tertentu. Setiap provinsi di Indonesia dapat menetapkan UMR untuk wilayah-wilayahnya sendiri.
UMP: Upah Minimum Provinsi (UMP) ditetapkan untuk seluruh wilayah provinsi. UMP berlaku sebagai upah minimum di seluruh wilayah provinsi tersebut, termasuk kota dan kabupaten di dalamnya.
UMR: Penetapan UMR dilakukan oleh Dewan Pengupahan Daerah (DPD) atau Badan Musyawarah Provinsi (Bamus) setelah mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kebutuhan hidup layak, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan pertimbangan lainnya.
UMP: Penetapan UMP dilakukan oleh Gubernur Provinsi setelah mempertimbangkan usulan dari DPD/Bamus, perwakilan pengusaha, dan serikat pekerja/serikat buruh. Penetapan UMP juga mempertimbangkan faktor-faktor serupa yang dipertimbangkan dalam penetapan UMR.
UMR: UMR dapat berbeda-beda antara wilayah satu dengan wilayah lainnya dalam suatu provinsi. UMR diatur secara regional dan bisa berbeda antara kota dan kabupaten yang berbeda dalam provinsi yang sama.
UMP: UMP merupakan upah minimum yang berlaku di seluruh wilayah provinsi. UMP tidak berbeda-beda antara kota dan kabupaten dalam satu provinsi.
Meskipun demikian, baik UMR maupun UMP bertujuan untuk menjamin bahwa pekerja menerima upah minimum yang layak, sesuai dengan kondisi ekonomi dan kebutuhan hidup di wilayah tersebut. Penetapan UMR dan UMP dilakukan dengan tujuan melindungi hak-hak pekerja dan mendorong kesejahteraan mereka.
Lihat Juga : Contoh Soal TKD dan Value Core BUMN
Dengan demikian dapat diketahui bahwa UMR daerah Jabodetabek yang paling tinggi yaitu Kota Bekasi yaitu Rp 5.158.248 dan kemudian di susul oleh Kabupaten Bekasi dengan UMR Rp 5.137.574. Dan untuk daerah yang memiliki UMR paling rendah di Jabodetabek yaitu Kabupaten Bogor Rp 4.520.212. Namun dapat dikatakan bahwa UMR di daerah Jabodetabek masih memilik nilai yang tinggi dengan angka gaji masih di atas empat juta rupiah. Semoga dengan adanya informasi di atas dapat memudahkan Anda untuk mengetahui berapa UMR di wilayah Jabodetabek.
Perusahaan akan dikenai sanksi pidana minimal 1 tahun kurungan penjara, dan maksimal 4 tahun kurungan penjara, atau harus membayar denda minimal Rp100 juta dan maksimal Rp400 juta. Hal tersebut sesuai dalam UU Cipta Kerja Pasal 81 ayat 63.
Karena Bekasi memiliki lebih banyak perusahaan dan kegiatan industri, selain itu Bekasi juga memiliki jumlah karyawan yang lebih tinggi dari Jakarta.
Salah satu dampak yang akan muncul jika upah buruh terus mengalami kenaikan yang cukup tinggi, maka hal tersebut juga akan menimbulkan terjadinya inflasi.
Penulis : Adella Eka Ridwanti | Editor : Rudi Dian Arifin, Wahyu Setia Bintara
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui