Dalam dunia pengembangan perangkat lunak yang semakin kompleks dan dinamis, peran pengujian perangkat lunak menjadi semakin krusial. Pengujian perangkat lunak merupakan proses kritis yang mendukung pemastian kualitas dan keandalan perangkat lunak sebelum dipublikasikan kepada pengguna akhir. Secara esensial, pengujian perangkat lunak adalah tahap ketika perangkat lunak menjalani serangkaian pengujian dan evaluasi yang cermat untuk memastikan bahwa ia memenuhi persyaratan fungsional dan non-fungsional yang telah ditentukan, serta dapat beroperasi dengan baik dalam berbagai skenario dan lingkungan.
Pentingnya pengujian perangkat lunak tidak hanya terletak pada penemuan dan perbaikan bug atau masalah yang mungkin ada dalam perangkat lunak, tetapi juga dalam menjaga kepercayaan pengguna, mengoptimalkan kinerja, dan meminimalkan risiko terkait keamanan. Oleh karena itu, pengujian perangkat lunak bukanlah sekadar tahap tambahan dalam pengembangan perangkat lunak, melainkan merupakan bagian integral dari siklus pengembangan yang harus dilakukan secara teliti dan sistematis demi menghadirkan produk perangkat lunak yang berkualitas tinggi. Ingin mengetahui lebih lanjut terkait apa itu Software Testing? Simak informasi di bawah ini!
Ringkasan
Lihat Juga : PP Couple Anime
Dikutip dari ibm.com, Pengujian perangkat lunak muncul bersamaan dengan pengembangan perangkat lunak, yang dimulai tepat setelah perang dunia kedua. Ilmuwan komputer Tom Kilburn dikreditkan dengan menulis perangkat lunak pertama, yang memulai debutnya pada tanggal 21 Juni 1948, di Universitas Manchester di Inggris. Itu melakukan perhitungan matematis menggunakan instruksi kode mesin.
Sejarah pengujian perangkat lunak mencakup perkembangan yang panjang dan beragam dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan keandalan perangkat lunak komputer. Berikut adalah rangkuman singkat tentang sejarah pengujian perangkat lunak:
Lihat Juga : PP Couple Panda
Menurut kementerian perindustrian, software testing adalah sebuah metode yang dijalankan oleh perusahaan untuk memeriksa apakah aplikasi sudah sesuai dengan persyaratan yang diharapkan ataupun belum, Selain itu software testing juga akan dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang telah dibuat bebas dari kerusakan ataupun cacat.
Jadi, singkatnya pengujian perangkat lunak (software testing) adalah proses yang digunakan untuk mengevaluasi perangkat lunak komputer guna memastikan bahwa perangkat lunak tersebut berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, dan bekerja dengan baik dalam berbagai situasi.
Metode ini melibatkan sebuah proses pemeriksaan komponen dan juga sistem software dengan menggunakan alat manual dan juga otomatis, meskipun software testing sudah lama digunakan namun beberapa developer lebih suka menganggap software testing menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan.
Tujuan utama dari pengujian perangkat lunak adalah untuk menemukan kecacatan atau bug dalam perangkat lunak sehingga mereka dapat diperbaiki sebelum perangkat lunak tersebut dilepaskan kepada pengguna akhir. Proses pengujian ini penting untuk meningkatkan kualitas, keandalan, dan keamanan perangkat lunak.
Proses pengujian perangkat lunak melibatkan pengembangan rencana pengujian, pembuatan kasus pengujian, pelaksanaan pengujian, pelaporan hasil, dan kemudian pemantauan perangkat lunak setelah diluncurkan. Ada berbagai jenis pengujian perangkat lunak, termasuk pengujian fungsional, pengujian non-fungsional (seperti pengujian kinerja, keamanan, dan kompatibilitas), serta berbagai metode pengujian seperti pengujian manual dan otomatis. Kombinasi berbagai jenis dan metode pengujian biasanya digunakan untuk mencakup aspek-aspek berbeda dari perangkat lunak.
Lihat Juga : Foto Profil WA Kosong
Lihat Juga : Foto Profil WA Keren
Dikutip dari laman kementerian perindustrian, terdapat beberapa jenis dari software testing. Jadi, sebelum melakukan testing Anda harus mengetahui terlebih dulu mengenai jenis software testing dan juga tahapannya, Adapun untuk beberapa jenisnya Anda bisa menyimak pembahasan lebih lengkapnya sebagai berikut.
Software testing pertama adalah software testing life cycle, STLC merupakan tahapan proses pengujian yang dilaksanakan secara sistematis dan terencana dalam prosesnya akan ada berbagai kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Namun pada proses ini hanya terbatas di tahap pengujian software saja.
Berikutnya adalah manual testing, sesuai dengan namanya manual testing adalah proses pengujian software yang dilakukan dengan tangan untuk mempelajari Apakah fitur dalam sebuah aplikasi berfungsi baik atau tidak, dalam proses ini biasanya mencakup verifikasi sebuah fitur yang tertera dalam dokumen persyaratan. Namun saat ini makin banyak proses pengujiannya mencakup peluncuran Prototype software dan mempertimbangkan perspektif masyarakat saat menggunakan aplikasinya.
Jenis software testing berikutnya adalah automation testing, jenis ini sendiri mencakup pada metode pengujian menggunakan alat otomatis khusus guna menemukan cacat yang tidak terlihat dalam aplikasi, pada prosesnya pengujian perlu menjalankan script pengujian dan menemukan kesalahan sistem menggunakan alat otomasi, Ada beberapa alat pengujian otomatis yang terkenal untuk pengujian fungsional yaitu contohnya seperti menggunakan software testing tools selenium.
Berikutnya adalah performance testing, jenis ini merupakan proses yang digunakan untuk melakukan pengujian kecepatan, stabilitas, skalabilitas dan juga penggunaan sumber daya software, tujuan utama dari dilakukannya performance testing adalah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan kinerja pada sebuah aplikasi atau software.
Selanjutnya adalah regression testing, jenis ini merupakan super testing yang seringkali dilakukan oleh beberapa perusahaan besar, software testing ini mengacu pada proses pemeriksaan fitur baru pada sebuah software di sini developer perlu memeriksa Apakah fitur tersebut merusak ataupun menurunkan fungsional software atau tidak, dalam pengujiannya dapat digunakan untuk memverifikasi kinerja menu, fungsi dan juga perintah yang ada pada UI aplikasi.
Jenis software testing berikutnya adalah statistik testing, pengujian ini bisa dilakukan oleh perusahaan jika aplikasi belum dijalankan, statistik testing digunakan untuk memeriksa kualitas kode sebuah program atau dokumen yang ada pada saat membangun aplikasi, jenis ini juga biasanya berlangsung pada tahap development maka tidak heran seorang statistik testing sering juga disebut sebagai verification testing.
Jenis software testing yang terakhir adalah dynamic testing, proses pengujian ini dilakukan pada saat program sedang berjalan ataupun kode program sudah dieksekusi oleh para developer, cara melakukan pengujiannya adalah dengan memasukkan input ke dalamnya sehingga bisa melihat dan juga membandingkan output dari software yang diinginkan perusahaan, pengujian ini nantinya akan bisa melihat perilaku, performance, serta kualitas memori yang ada pada sistem software.
Lihat Juga : Download Stiker WA Lucu
Meskipun dalam menjalankan software testing ada beberapa jenis akan tetapi dalam melakukan software testing ada beberapa proses dan cara kerja yang sama dari setiap jenisnya, Adapun untuk beberapa cara kerja software testing yaitu:
Cara kerja yang pertama adalah melakukan continuous testing, tahapan kerja ini akan berlangsung saat pengujian sudah mengintegrasikan alat otomatisasi dengan proses deployment, cara ini akan dilakukan sebagai cara untuk memvalidasi serta memungkinkan software dalam lingkungan pengujian yang realistis, nantinya developer akan meluncurkan continuous testing guna meningkatkan desain dan juga dapat mengurangi resiko kegagalan dalam pembuatan software.
Cara kerja berikutnya adalah dengan melakukan configuration management, pada proses kerja ini dilakukan untuk memelihara aset pengujian serta melacak software perusahaan yang perlu diuji, tim yang bertugas biasanya akan mendapat akses ke dalam aset seperti kode, persyaratan, dokumen desain, model, script pengujian dan juga hasil pengujian dengan configuration management.
Cara berikutnya adalah defect of bug tracking, tahapan ini merupakan tahapan yang tidak bisa dilewati oleh para developer dalam menjalankan software testing, sesuai dengan namanya proses ini mengacu pada tahap pengujian aplikasi guna menemukan sebuah bank ataupun kecacatan dalam aplikasi, proses ini sifatnya sangat penting bagi tim pengujian dan juga diperlukan agar bisa mengukur serta meningkatkan kualitas dari software, dalam proses pengerjaannya developer dan juga tester bisa menggunakan alat otomatis dalam melacak sebuah bug.
Cara kerja yang terakhir adalah melakukan matriks dan reporting, tahap ini dilakukan oleh tester dan juga anggota tim lain dalam berbagi status tujuan dan juga hasil pengujian, dalam proses ini dilakukan sebagai cara untuk mengklarifikasi kepada stakeholder bahwa aplikasi sudah siap untuk diluncurkan atau dipublish.
Ini adalah jenis pengujian yang menguji fungsi-fungsi atau fitur-fitur individu dalam perangkat lunak. Pengujian ini memastikan bahwa perangkat lunak berperilaku sesuai dengan persyaratan fungsional yang telah ditentukan.
Dilakukan oleh pengguna akhir perangkat lunak untuk memastikan bahwa perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan dan dapat digunakan dengan baik dalam situasi nyata.
Menguji perangkat lunak setelah perubahan dilakukan untuk memastikan bahwa perubahan tersebut tidak mempengaruhi fitur-fitur yang sudah ada sebelumnya.
Menguji cara berbagai komponen atau modul perangkat lunak berinteraksi satu sama lain ketika digabungkan menjadi satu sistem.
Menguji unit-unit kecil atau komponen-komponen individu dari perangkat lunak untuk memastikan bahwa setiap unit berfungsi dengan benar.
Melibatkan upaya untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak untuk mengukur sejauh mana perangkat lunak tersebut dapat diakses atau diserang oleh pihak yang tidak berwenang.
Mengizinkan penguji untuk menjelajahi perangkat lunak tanpa skrip pengujian yang jelas, sering digunakan untuk menemukan masalah yang tidak terduga.
Menguji apakah perangkat lunak beroperasi dengan aman, terutama dalam situasi yang berpotensi berbahaya atau kritis.
Memeriksa apakah perangkat lunak dapat diakses dan digunakan oleh individu dengan berbagai tingkat kemampuan dan kebutuhan aksesibilitas.
Menguji apakah perangkat lunak memberikan hasil yang benar dan sesuai dengan spesifikasi atau logika yang diharapkan.
Lihat Juga : Download Nada Dering WA Pendek
Pengujian perangkat lunak memiliki sejumlah manfaat penting yang dapat memengaruhi kualitas, keandalan, dan keberhasilan suatu perangkat lunak. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari software testing:
Lihat Juga : Download Nada Dering iPhone
Pengujian perangkat lunak (software testing) sangat penting karena memiliki dampak besar pada kualitas, keandalan, dan keberhasilan suatu perangkat lunak. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengujian perangkat lunak sangat penting:
Lihat Juga : Aesthetic Font Generator
Apakah Anda tertarik untuk bekerja sebagai seorang Software Testing? Jika iya, pasti Anda akan bertanya-tanya mengenai berapa gaji seorang Software Testing, bukan? Sebelum terjun sebagai Software Testing, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu dan harus benar-benar memahami tentang Software Testing. Menjadi seorang software testing merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki gaji besar, bahkan dikutip dari indeed.com gaji seorang software testing di Indonesia rata-rata memiliki gaji Rp 9.187.555 juta per bulan, sangat besar bukan?
Lihat Juga : Fancy Text Generator
Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa pengujian perangkat lunak adalah komponen krusial dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Ini adalah proses yang mendasar untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan berkualitas tinggi, dapat diandalkan, dan aman digunakan oleh pengguna. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, pengujian perangkat lunak juga terus berkembang dengan adopsi metode dan alat-alat yang lebih canggih, termasuk pengujian otomatis dan kecerdasan buatan. Dengan peran yang semakin penting dalam era digital saat ini, pengujian perangkat lunak bukan hanya sebuah keharusan, tetapi juga menjadi investasi yang memastikan keberhasilan perangkat lunak dan kepuasan pengguna yang berkelanjutan.
Tujuan utama dari pengujian perangkat lunak adalah untuk memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, dan bekerja dengan baik dalam berbagai situasi.
Pengujian fungsional berfokus pada menguji fungsi-fungsi atau fitur-fitur individu dalam perangkat lunak, sedangkan pengujian non-fungsional menguji aspek-aspek seperti kinerja, keamanan, dan kompatibilitas perangkat lunak.
Pengujian otomatis penting karena dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan mempercepat siklus pengujian. Ini juga memungkinkan pengujian yang lebih konsisten dan dapat diulang dengan cepat.
Penulis : Elly Abriyanti Widyaningrum | Editor : Rudi Dian Arifin, Wahyu Setia Bintara
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui