Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, budaya, bahasa dan suku bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia mendapatkan banyak julukan, seperti negara nusantara, negara megabiodiversitas, negara maritim, negara agraris, negara nyiur dan sebagainya. Beragam suku bangsa yang ada di Indonesia tentu mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing.
Meskipun berbeda-beda suku, budaya, ras, agama, bahasa dan lain sebagainya, Indonesia tetap satu kesatuan. Hal itu sesuai dengan semboyan negara Indonesia yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” artinya “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Artikel ini menjelaskan lengkap dari pengertian suku bangsa, daftar suku bangsa sesuai provinsi hingga 5 top suku terbesar yang ada di Indonesia. Selamat membaca dan simak artikel penjelasan lengkap tentang suku bangsa.
Ringkasan
Lihat Juga : Nama Tarian Daerah di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya dan suku bangsa, terdiri dari lebih 17.000 pulau dan lebih dari 1.340 suku bangsa, Indonesia tetap bersatu sebagai negara kesatuan. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mendorong adanya kesatuan dan persatuan di tengah perbedaan suku dan budaya. Selain itu, kesadaran dari masyarakat akan pentingnya persatuan di tengah keragaman adalah salah satu kunci untuk menjaga integritas dan stabilitas Indonesia menjadi negara yang utuh tanpa adanya perpecahan.
Suku bangsa merupakan sekelompok manusia yang membentuk dirinya berdasarkan kesamaan budaya, bahasa, ras, agama, suku, adat istiadat, dan keturunan. Golongan suku bangsa mempunyai ikatan darah atau hubungan keluarga yang menghubungkan satu sama lain, sehingga muncul adanya warisan sejarah, tradisi dan kepercayaan yang memiliki beragam keunikan.
Dari sumber Indonesia.go.id, terdapat 300 kelompok suku bangsa yang dimiliki oleh Indonesia atau lebih tepatnya 1.340 suku bangsa yang ada di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010. Separuh atau 50% dari suku bangsa di tanah air merupakan suku Jawa. Sedangkan untuk sisanya yaitu suku Bugis (3,68%), Batak (2,4%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%) dan suku lainnya.
Suku bangsa sering kali mempunyai ciri khas yang membedakan dengan suku lainnya. Ciri khas tersebut dapat mencakup bahasa sehari-hari, tradisi, adat istiadat, kebiasaan atau perilaku hingga agama yang dianut oleh suatu suku itu. Faktor paling utama yang menjadi alat penentu suku bangsa adalah bahasa keseharian. Mengapa demikian? Karena bahasa merupakan sarana komunikasi antara kelompok suku bangsa lainnya, serta sebagai alat untuk menyampaikan identitas budaya.
Lihat Juga : Pengertian Alat Musik Angklung
Berikut adalah beberapa pengertian dari suku bangsa menurut beberapa ahli:
Clifford Geertz merupakan seorang antropologi mendefinisikan bahwa suku bangsa ialah kelompok orang yang mempunyai kesamaan budaya yang ditandai oleh bahasa, agama, adat istiadat, norma, nilai-nilai, simbol, pengetahuan dan kebiasaan hidup.
Definisi suku bangsa adalah kelompok manusia yang mempertahankan kesamaan budaya dengan anggota lain melalui batas sosial yang jelas dan dikenali. Menurutnya, suku bangsa bukanlah kelompok yang mempunyai kesamaan biologis, melainkan lebih mengarah pada konstruksi sosial dan perbedaan budaya.
Suku bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai ikatan emosional dan historis dengan tanah air yang sama, bahasa dan budaya yang unik, serta mempunyai kesadaran kolektif akan identitas bersama dan perjuangan untuk keberlanjutan budaya dan politik.
Suku bangsa adalah golongan sosial atau kesatuan hidup manusia yang memiliki sistem interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, serta adanya kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggotanya, juga terdapat sistem kepemimpinan sendiri.
Dalam Dictionary of Social Science (1964) suku bangsa merupakan suatu golongan sosial yang berada dalam sebuah sistem sosial dan kebudayaan yang lebih besar dan mendasar pengelompokan diri pada status sosial, khususnya adanya suatu penurunan ciri etnik bawaan yang dinilai masih ada keberadaannya.
Lihat Juga : Daftar Wanita Tercantik di Dunia
Indonesia mempunyai keberagaman suku bangsa yang sangat banyak. Berikut ini adalah beberapa daftar suku bangsa di Indonesia:
Suku |
---|
Suku Aceh |
Suku Alas |
Suku Arab |
Suku Devayan |
Suku Gayo |
Suku Haloban |
Suku Kluet |
Suku Lekon |
Suku Pakpak |
Suku Sigulai |
Suku Singkil |
Suku Tamiang |
Suku | Sub Suku |
---|---|
Suku Batak | – Suku Angkola – Suku Karo – Suku Mandailing – Suku Pakpak – Suku Simalungun |
Suku Melayu | – Melayu Deli – Melayu Langkat – Melayu Serdang |
Suku India | – Suku Tamil – Suku Punjab |
Suku Tionghoa | – Hokkian – Hakka – Kanton – Tiochiu |
Suku Minangkabau | Tidak ada sub suku |
Suku Nias | Tidak ada sub suku |
Suku Aceh | Tidak ada sub suku |
Suku Arab | Tidak ada sub suku |
Suku |
---|
Suku Minangkabau |
Suku Mentawai |
Suku Melayu |
Suku | Sub Suku |
---|---|
Suku Melayu | – Suku Jambi – Suku Batin – Suku Duano |
Suku Kerinci | Tidak ada sub suku |
Suku Anak Dalam | Tidak ada sub suku |
Suku Minangkabau | Tidak ada sub suku |
Suku |
---|
Suku Melayu |
Suku Sakai |
Suku Talang Mamak |
Suku Minangkabau |
Suku | Sub Suku |
---|---|
Suku Laut (Orang laut atau orang sampan) | – Orang Barok – Orang Bentan (Punah) – Orang Bulang (Punah) – Orang Galang (Punah) – Orang Kanaq (Menetap di Malaysia) – Orang Ladi (Punah) – Orang Laut Kappir (Menetap di Thailand) – Orang Mantang – Orang Mepar (Punah) – Orang Moro (Punah) – Orang Muka Kuning (Punah) – Orang Nanga – Orang Posik (Pusek/Persik) – Orang Sebarok – Orang Sengkanak – Orang Sugi (Punah) – Orang Tambus – Orang Teluk Nipah – Orang Trong (Punah) |
Suku Tionghoa | – Hokkian – Hakka – Tiochiu – Hainan |
Suku Melayu | Tidak ada sub suku |
Catatan: Beberapa suku bangsa punah akibat adanya asimilasi dengan suku Melayu.
Suku |
---|
Suku Ameng Sewang |
Suku Anak Dalam |
Suku Daya |
Suku Musi |
Suku Ogan |
Suku Enim |
Suku Kayu Agung |
Suku Kikim |
Suku Kisam |
Suku Komering |
Suku Lahat |
Suku Lematang |
Suku Lintang |
Suku Melayu |
Suku Pasemah |
Suku Padamaran |
Suku Rambang Senuling |
Suku Lom |
Suku Mapur |
Suku Meranjat |
Suku Ranau |
Suku Rawas |
Suku Saling |
Suku Sekak |
Suku |
---|
Suku Bengkulu |
Suku Pasemah |
Suku Kedurang |
Suku Rejang |
Suku Enggano |
Suku Merpas |
Suku Cikoneng |
Suku Way Lima |
Suku Semaka |
Suku Darah Putih |
Suku Melinting |
Suku Kaur |
Suku Suban |
Suku Pekal |
Suku Lampung |
Suku Way Kanan |
Suku Pubian |
Suku Batin |
Suku Pindah |
Suku |
---|
Suku Betawi |
Suku Jawa |
Suku Sunda |
Suku Melayu |
Suku Arab |
Suku Tionghoa |
Suku Batak |
Suku |
---|
Suku Sunda |
Suku Betawi |
Suku Jawa |
Suku Cirebon |
Suku Ciptagelar |
Suku |
---|
Suku Badui |
Suku Banten |
Suku Lampung Cikoneng |
Suku Betawi |
Suku |
---|
Suku Jawa |
Suku Samin |
Suku Melayu |
Suku Arab |
Suku Tionghoa |
Suku |
---|
Suku Jawa |
Suku Madura |
Suku Samin |
Suku Arab |
Suku Tionghoa |
Suku | Sub Suku |
---|---|
Suku Melayu | – Pontianak – Sambas – Sintang – Ngabang – Sanggau – Punti – Randuk – Cempedek |
Suku Dayak | – Babak – Badat – Barai – Bukat – Bangau – Galik – Gun – Darok – Pompang |
Suku Tionghoa | – Hakka – Tiochiu |
Suku | Sub Suku |
---|---|
Suku Banjar | – Banjar Kuala – Banjar Pahuluan – Banjar Batang Banyu |
Suku Dayak | – Dayak Abal – Dayak Bakumpai – Dayak Berangas – Dayak Meratus – Dayak Bawo – Dayak Taboyan – Dayak Ngaju – Dayak Bentian |
Suku Bugis | Orang Bugis Pagatan |
Suku |
---|
Suku Paser |
Suku Kutai |
Suku Banjar |
Suku Berau |
Suku |
---|
Suku Bali |
Suku Jawa |
Suku Loloan |
Suku Nyama Selam |
Suku Sasak |
Suku Dompu |
Suku Nata |
Suku |
---|
Suku Abui |
Suku Alor |
Suku Ende |
Suku Marae |
Suku Muhang |
Suku Nagekeo |
Suku Kemang |
Suku |
---|
Suku Bantik |
Suku Borgo |
Suku Toulour |
Suku Tonsea |
Suku Minahasa |
Suku Gorontalo |
Suku talaud |
Suku |
---|
Suku Gorontalo |
Suku Polahi |
Suku Bolango |
Suku Suwawa |
Suku Limboto |
Suku Atinggola |
Suku |
---|
Suku Bada |
Suku Bajau |
Suku Bugis |
Suku Lore |
Suku Saluan |
Suku Banggai |
Suku Poso Pesisir |
Suku |
---|
Suku Bajau |
Suku Binongko |
Suku Bugis |
Suku Buton |
Suku Wolio |
Suku Wakatobi |
Suku Wawonii |
Suku |
---|
Suku Mamasa |
Suku Mandar |
Suku Pattae |
Suku Dakko |
Suku |
---|
Suku Bentong |
Suku Makassar |
Suku Duri |
Suku Toraja |
Suku Bajau |
Suku Seko |
Suku Oro |
Suku |
---|
Suku Alune |
Suku Ambon |
Suku Buru |
Suku Ternate |
Suku Tidore |
Suku Tobelo |
Suku Wemale |
Suku Taliabu |
Suku Sahu |
Suku Rana |
Suku Weda |
Suku Pelauw |
Suku Pagu |
Suku Morotai |
Suku |
---|
Suku Aero |
Suku Asmar |
Suku Ambai |
Suku Borto |
Suku Ekagi |
Suku Gebe |
Suku Mimika |
Suku Hatam |
Suku Hupla |
Suku Jaban |
Suku Sentani |
Suku Yey |
Suku Arfak |
Suku Waipam |
Lihat Juga : Contoh Teks Eksplanasi Berbagai Topik
Negara Indonesia memiliki julukan sebagai negara seribu pulau, karena memiliki lebih dari 17.000 pulau. Sebagai negara kepulauan, ternyata banyak suku bangsa yang tersebar di wilayah Indonesia. Berdasarkan SP 10 BPS, terdapat 5 suku terbesar di Indonesia, di antaranya:
Suku terbesar pertama ditempati oleh suku Jawa, hal itu sesuai dengan data SP tahun 2010 BPS (Badan Pusat Statistika) bahwa jumlah penduduk suku Jawa mencapai angka 97,8 juta jiwa, angka tersebut mewakili 40 persen dari jumlah penduduk di Indonesia.
Suku Jawa merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia dan golongan etnis yang paling dominan di pulau Jawa. Bahasa Jawa merupakan bahasa utama yang digunakan oleh suku Jawa, meskipun sebagai bahasa sehari-hari, tentu saja dialek bahasanya berbeda satu sama lain dengan orang Jawa lainnya. Mayoritas suku Jawa menganut agama Islam, terdapat pula agama Kristen, Hindu, serta terdapat beberapa tradisi Jawa seperti kejawen yang masih sangat kental.
Suku Sunda menempati posisi kedua dengan kategori suku terbesar di Indonesia. Berdasarkan data SP tahun 2010 BPS menyatakan bahwa jumlah penduduk suku Sunda mencapai angka 36,6 juta jiwa yang setara dengan 15 persen dari jumlah keseluruhan penduduk di wilayah Indonesia. Suku ini banyak tersebar di wilayah Indonesia, seperti Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.
Bahasa Sunda adalah bahasa utama yang digunakan oleh masyarakat Sunda. Selain itu, suku ini memiliki banyak seni tradisional seperti seni tari, seni musik, seni ukir dan wayang golek. Mayoritas suku Sunda menganut agama Islam, terdapat pula agama Kristen, Hindu, serta kepercayaan agama Sunda Wiwitan.
Suku batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang mendiami wilayah utara pulau Sumatra Utara. Jumlah penduduk menurut data statistik mencapai angka 8,5 juta jiwa. Bahasa yang digunakan oleh suku ini yaitu bahasa Batak dan mempunyai beberapa dialek seperti Toba, Karo, Mandailing, Simalungun dan lain sebagainya. Budaya batak juga sangat kaya akan tradisi dan adat istiadat yang unik, seperti upacara pernikahan, adat keagamaan, seni musik tradisional dan seni ukir.
Mayoritas suku Batak menganut agama Kristen Protestan, terutama masyarakat yang berada di wilayah Toba. Namun, sebagian masyarakat sana juga menganut agama lain misalnya Katolik, Islam dan kepercayaan tradisional yaitu Batak (Parmalim).
Suku terbesar keempat yaitu suku Betawi, sesuai dengan data statistik BPS menunjukkan bahwa suku Betawi di DKI Jakarta mencapai 7,9 juta jiwa. Menempati di wilayah ibu kota menjadikan suku Betawi sebagai kelompok etnis terbesar sebagai suku asli Jakarta.
Bahasa Betawi merupakan dialek dari bahasa Melayu yang digunakan oleh suku Betawi. Akan tetapi, perkembangan zaman membuat bahasa Betawi tergantikan oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa utama yang digunakan oleh masyarakat Betawi.
Suku Bugis merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang mendiami wilayah utama di provinsi Sulawesi Selatan. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa jumlah penduduk suku Bugis mencapai angka 6,3 juta jiwa. Sebagai suku terbesar di Indonesia menyebabkan adanya pengaruh yang cukup signifikan di Sulawesi Selatan.
Bahasa Bugis adalah bahasa sehari-hari yang digunakan oleh suku tersebut, tentunya bahasa ini memiliki dialek yang berbeda-beda tergantung pada wilayahnya. Mayoritas agama yang dianut oleh suku Bugis adalah Islam, dan terdapat beberapa penganut agama Kristen, Katolik dan kepercayaan suku Bugis yaitu To Manurung.
Lihat Juga : Contoh Yel-Yel Pramuka Singkat
Keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia adalah aset negara yang sangat berharga dan harus tetap dilestarikan, karena Indonesia terkenal dengan budaya dan tradisinya. Setiap suku bangsa mempunyai warisan budaya dan identitas unik yang dapat memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa. Dalam keragaman ini, penting untuk masyarakat agar saling menghargai, menghormati, melestarikan budaya sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kekayaan budaya Indonesia.
Di setiap negara tentu memiliki beragam suku juga, misalnya suku Maasai yaitu golongan suku bangsa pastoralis yang bermukim di negara Kenya dan Tanzania. Suku ini sangat terkenal karena memiliki tradisi penggembalaan ternak, rumah tradisional yang disebut dengan Manyatta, hingga yang menjadi ciri khas pakaian dari suku ini yaitu berwarna cerah dan memakai perhiasan seperti perisai dan tali leher. Selanjutnya, suku Navajo yaitu suku bangsa asli dari negara Amerika yang bermukim di wilayah barat daya Amerika Serikat, terutama di bagian Arizona, Utah dan New Mexico. Selain itu, ada juga suku Ainu yaitu suku bangsa asli yang bermukim di wilayah Hokkaido, Jepang dan beberapa bagian di negara Rusia. Suku Ainu mempunyai budaya yang sangat unik dan terdapat salah satu yang terancam punah yaitu bahasa Ainu.
Setiap perbedaan baik dari segi agama, adat istiadat, kebiasaan, ras, bahasa hingga suku bangsa pun bisa menimbulkan perselisihan antar warganya. Hal itu dapat terjadi jika setiap daerah tidak menghargai perbedaan yang ada di sekitar lingkungannya. Untuk menghindari perselisihan antar suku dapat dilakukan dengan cara saling menghargai satu sama lain, menanamkan sikap tolong menolong antar sesama, menghormati agama, ras, suku orang lain, serta tidak memaksa orang lain untuk berpindah suku.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan suku-suku yang ada di Indonesia mengalami kepunahan, selain adanya asimilasi dengan suku Melayu yaitu perubahan lingkungan seperti kerusakan habitat dan perubahan iklim yang bisa mempengaruhi keberlanjutan kehidupan suku-suku yang lebih menggantungkan diri pada lingkungan. Adanya urbanisasi dan modernisasi yang dapat menyebabkan perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang signifikan. Serta, faktor yang masih sering terjadi yaitu adanya konflik dan ketegangan di suatu wilayah yang dapat mengganggu kehidupan suku-suku yang tinggal di sana. Konflik tersebut berupa kelompok bersenjata, perang maupun bentrok antar suku dan bisa menyebabkan pemisahan, migrasi secara paksa bahkan bisa menjadi pemusnahan fisik.
Penulis : Elly Abriyanti Widyaningrum | Editor : Rudi Dian Arifin, Wahyu Setia Bintara
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui