Dalam dunia penelitian, rumusan masalah merupakan langkah awal yang penting yang membantu peneliti merencanakan penelitian yang relevan dan bermakna. Rumusan masalah yang benar menjadi dasar proses penelitian selanjutnya dan secara jelas menetapkan fokus dan tujuan penelitian. Untuk mencapai rumusan masalah yang berkualitas diperlukan pemahaman yang baik tentang konsep dasar dan prosedur pendukungnya. Langkah pertama dalam merumuskan masalah adalah pemahaman menyeluruh tentang topik penelitian. Pemilihan topik yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan saat ini akan memastikan penelitian Anda memiliki nilai kontribusi yang signifikan.
Selanjutnya, identifikasi permasalahan atau kesenjangan pengetahuan yang masih perlu diselidiki mengenai topik ini. Contoh rumusan masalah yang baik terjadi ketika peneliti mampu menghubungkan masalah dengan relevansi sosial, ilmiah, atau praktis. Saat menyiapkan rumusan masalah, hindari penggunaan kalimat ambigu dan pastikan rumusan masalah Anda spesifik. Menyertakan kerangka konseptual pendukung untuk membantu pembaca memahami landasan teori di balik rumusan masalah.
Memahami langkah-langkah tersebut memungkinkan peneliti untuk mengembangkan rumusan masalah yang kokoh, menetapkan landasan yang kokoh bagi desain penelitian, dan pada akhirnya berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan. Artikel ini memberikan contoh rumusan masalah dan cara efektif untuk menyusunnya, sehingga membuka jalan bagi peneliti untuk merancang penelitian yang mendalam dan berdampak positif.
Ringkasan
Lihat Juga : 10 Contoh Review Jurnal dan Cara Pembuatannya
Dikutip dari sampoernauniversity, rumusan masalah adalah tulisan singkat yang berisi pertanyaan tentang topik yang diajukan penulis. Rumusan masalah ini mencakup pertanyaan-pertanyaan yang ingin penulis jawab melalui makalah akademisnya. Saat menulis makalah akademis, Anda memerlukan rumusan masalah untuk memandu penelitian Anda.
Selain itu, merumuskan masalah juga mengarahkan pikiran pembaca pada masalah tersebut. Rumusan masalah hendaknya singkat, bermakna, berbentuk interogatif, dirumuskan dengan jelas dan spesifik. Ada beberapa cara untuk membuat rumusan masalah yang baik dan benar. Artinya merumuskan masalah secara konkret dan menentukan metode penelitian yang tepat.
Berikut ini pengertian dari rumusan masalah menurut pakar ahli di bawah ini:
Lihat Juga : 10 Contoh Makalah Singkat Berbagai Tema
Mengutip dari dailysocial, Rumusan masalah adalah langkah awal dalam proses penelitian atau pemecahan masalah yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan dipecahkan. Berikut ini adalah ciri-ciri rumusan masalah yang baik dikutip dari penelitianilmiah.com, antara lain:
Rumusan masalah harus dibuat dalam bentuk kalimat tanya yang jelas, singkat, dan padat. Perlu Anda ketahui bahwa ciri yang khas dari rumusan masalah ialah identik dengan kalimat tanya. Contoh rumusan masalah yaitu: Apa yang dimaksud dengan penyakit DBD?
Rumusan masalah harus spesifik dan mengarahkan pembahasan terhadap suatu masalah tertentu. Sajikan rumusan masalah secara spesifik dan terfokus, hindari rumusan masalah yang umum. Dan Anda juga perlu memastikan jika pertanyaan penelitian mencakup aspek-aspek yang diteliti.
Rumusan masalah harus relevan dengan permasalahan yang akan dibahas dan mengarahkan cara berpikir kita terhadap topik yang akan dibahas. Sebelum itu, Anda harus memastikan bahwa rumusan masalah dalam penelitian mempunyai relevansi sosial atau praktis yang dapat menggugah minat pembaca dan tidak terkesan monoton.
Rumusan masalah harus menggambarkan keterkaitan antara variabel penelitian, variabel terikat, dan objek penelitian. Selain itu, perlu Anda ingat bahwa rumusan masalah juga harus merujuk pada literatur terkait yang mendukung kebutuhan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Rumusan masalah harus memiliki nilai penelitian dan memberikan solusi konkret bagi permasalahan yang diangkat. Apa maksud dari nilai penelitian? Dari GAP penelitian atau masalah yang diteliti harus mempunyai nilai penelitian, mengapa? Karena jika masalah yang diteliti hingga di akhir penelitian mampu memberikan dampak positif dalam sebuah bidang keilmuan tertentu atau dapat digunakan untuk keperluan yang lain.
Rumusan masalah harus memiliki fisibilitas, yaitu mudah dapat diperkirakan dan dikaji dalam konteks penelitian yang diberikan. Secara istilah, fisibilitas merupakan masalah mempunyai nilai pemecahan dan dapat dipecahkan, yang mana penelitian tersebut dapat dimanfaatkan dan tidak sia-sia setelah hasil atau kesimpulannya didapatkan, termasuk dalam rumusan masalah.
Rumusan masalah harus sesuai dengan kualifikasi atau kemampuan peneliti yang akan melakukan penelitian. Mengapa? Karena penting untuk memastikan keberhasilan penelitiannya. Rumusan masalah yang sesuai dengan kualifikasi dan kemampuan peneliti akan memungkinkan untuk menghindari tantangan yang tidak terkendali, optimalisasi sumber daya, menghasilkan penelitian yang berkualitas tinggi, serta meminimalisir risiko kegagalan.
Rumusan masalah harus mencakup unsur 5W (who, what, when, where, why) dan 1H (how). Rumusan masalah harus mencakup unsur tersebut, karena untuk memastikan bahwa pertanyaan penelitian mencakup aspek-aspek kunci yang penting dalam menjawab suatu permasalahan. Dengan mengintegrasikan unsur 5w + 1h dalam rumusan masalah, peneliti dapat memastikan bahwa pertanyaan penelitiannya menyeluruh dan memberikan pandangan yang lengkap terhadap permasalahan yang ingin dipecahkan.
Rumusan masalah harus memiliki tujuan yang jelas untuk mengharapkan cara berpikir dan pendekatan penelitian yang akan digunakan. Selain itu, peneliti juga harus pandai dalam memilih topik masalah yang akan diteliti, mengapa? Agar masalah tersebut dapat diuji dan memberikan tujuan supaya penelitian dapat dilihat secara jelas terkait hubungan antar variabel yang saling berkaitan.
Lihat Juga : 20 Contoh Naskah Drama Berbagai Tema
Mengutip dari beberapa sumber, untuk membuat rumusan masalah yang benar, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Rumusan masalah sebaiknya dibuat secara singkat, padat, dan jelas, berbentuk pertanyaan, dan sesuai dengan judul serta topik pembahasan dari laporan tersebut. Anda juga perlu merinci permasalahan atau fokus penelitian agar menjadi sebuah kajian yang jelas dan terbatas. Pernyataan-pernyataan spesifik memberikan kejelasan pada lingkup kajian penelitian dan membimbing peneliti untuk lebih fokus dan mengeksplorasi sebuah analisis data.
Pastikan untuk menentukan metode penelitian yang sesuai dan tepat dengan tema yang diteliti. Mengidentifikasi pendekatan atau teknik penelitian yang paling tepat untuk menjawab sebuah pertanyaan penelitian juga memerlukan metode penelitian yang sesuai. Hal ini mencakup pemilihan metode kualitatif, kuantitatif, atau campuran, serta teknik khusus pengumpulan dan analisis data yang sesuai dengan sifat pertanyaan penelitian.
Lakukan kajian literatur untuk mendukung rumusan masalah yang telah dibuat. Perlu Anda catat juga, bahwa menempatkan permasalahan penelitian dalam konteks teoritis haruslah sesuai. Hal ini mencakup mencari dan memahami literatur yang relevan dengan topik penelitian untuk mendukung dan memperkuat rumusan masalah.
Pastikan rumusan masalah tidak mengandung kata-kata yang dapat memiliki makna ganda atau ambigu. Salah satu hal yang perlu dihindari ketika menyusun sebuah skripsi maupun laporan lainnya yaitu menghindari kata-kata yang bersifat ambigu maupun multitafsir. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa pernyataan masalah tersebut bersifat jelas dan tidak dapat diartikan dengan berbagai cara yang berbeda. Anda harus memperhatikan bahwa perlu menghindari penggunaan kata-kata yang dapat menimbulkan keraguan atau kebingungan saat membuat rumusan masalah.
Anda juga dapat memperoleh panduan tambahan dari buku-buku metodologi penelitian untuk menambah wawasan Anda dalam membuat rumusan masalah yang baik. Anda juga dapat memperoleh panduan tambahan yang mengacu pada referensi atau pedoman yang dapat membimbing peneliti dalam merumuskan permasalahan penelitian secara lebih efektif. Panduan tambahan ini dapat berupa teori-teori yang relevan, temuan penelitian terdahulu, atau kerangka konseptual yang telah ada.
Lihat Juga : 17 Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Penuh Makna
Berikut ini merupakan kumpulan contoh rumusan masalah dari berbagai jurusan perkuliahan maupun topik makalah. Dan bagi Anda yang sedang menyusun tugas makalah, proposal penelitian, hingga skripsi. Simak contoh di bawah ini yang dapat Anda jadikan sebagai bahan referensi, apa saja?
Lihat Juga : 37 Contoh Kata Pengantar Skripsi, Proposal, Makalah, Laporan PKL, KKN
Lihat Juga : 16 Contoh Teks Eksplanasi Berbagai Topik
Dalam rangka mengakhiri pembahasan mengenai rumusan masalah, dapat disimpulkan bahwa kemampuan merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik, relevan, dan didukung oleh landasan teoritis menjadi kunci penting dalam perancangan studi yang berkualitas. Melalui pemahaman mendalam terhadap topik penelitian dan kesadaran akan keterbatasan yang mungkin dihadapi, Anda dapat membentuk dasar yang kuat untuk mengatasi tantangan dan memberikan kontribusi yang berarti dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, kemahiran merumuskan masalah bukan hanya merupakan langkah awal, tetapi juga fondasi yang mendukung kelancaran berlangsungnya sebuah penelitian.
Rumusan masalah memberikan arah yang jelas pada penelitian dengan menentukan isu yang ingin dipecahkan atau dikaji secara mendalam, memastikan relevansi dan kontribusi penelitian.
Rumusan masalah yang baik bersifat spesifik, relevan dengan topik penelitian, mengandung gap pengetahuan yang masih perlu diisi, didukung oleh landasan teoritis, dan mampu menarik minat pembaca.
Menyertakan aspek keterbatasan membantu mengidentifikasi batasan-batasan yang mungkin dihadapi selama penelitian, memberikan gambaran yang realistis dan transparan tentang ruang lingkup penelitian.
Penulis : Elly Abriyanti Widyaningrum | Editor : Rudi Dian Arifin, Wahyu Setia Bintara
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui