Selain menyiapkan dokumen untuk melamar pekerjaan, tentu saja Anda juga harus belajar tentang menjawab pertanyaan secara baik dan benar saat interview. Jangan mencoba untuk menjawab pertanyaan secara singkat dan tidak berbobot, hal itu akan menyebabkan Anda gagal dalam tahap interview. Tujuan dari interview adalah untuk mengetahui sejauh manakah cara berpikir, kontribusi kandidat untuk perusahaan. Nah, untuk itu, sebisa mungkin Anda harus menyusun kalimat yang tepat dan baik, agar tin rekrutmen tertarik pada Anda.
Sebelum membahas terkait pernyataan yang diajukan oleh HRD ketika interview, Anda harus memahami pengertian dari interview, kata ini berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti sebagai wawancara. Jadi, Interview atau wawancara merupakan sebuah percakapan terstruktur yang mana satu orang tersebut memberikan pertanyaan dan satu lainnya menjawab pertanyaan itu dengan baik dan benar. Topik yang dibahas dalam wawancara tersebut pun sangat beragam, tetapi ketika wawancara kerja pasti pembahasannya ialah seputar ruang lingkup pekerjaan yang dilamar.
Jika saat ini Anda adalah barisan orang yang tengah mencari pekerjaan, dan sudah melewati beberapa interview, tetapi masih belum ada satu pun panggilan juga. Mungkin langkah pertama yang harus menjadi bahan evaluasi Anda adalah menjawab pertanyaan, termasuk menjawab pertanyaan kelebihan dan kekurangan, keterampilan yang dimiliki, hingga pertanyaan tentang motivasi kerja. Artikel ini sangat tepat bagi Anda yang ingin meningkatkan kemampuan untuk menjawab pertanyaan seputar motivasi agar lebih menarik dan bervariasi, sebagai berikut.
Ringkasan
Lihat Juga : Panduan Foto Lamaran Kerja
Berasal dari kata bahasa Inggris yaitu Interview yang mempunyai arti wawancara. Lebih jelasnya, wawancara kerja merupakan salah satu langkah yang wajib dilakukan oleh sebuah perusahaan sebelum merekrut karyawan baru dengan memberikan pertanyaan seputar pekerjaan, pengertian ini dikutip dari dailysocial.id. Ketika seorang kandidat yang tengah berada dalam tahap interview, biasanya calon karyawan tersebut akan bertemu dengan perwakilan dari devisi HRD atau Human Resource Development, bisa juga langsung melakukan wawancara degan manager, pimpinan direktur, hal ini sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh perusahaan.
Wawancara bertujuan untuk menentukan apakah calon karyawan baru tersebut termasuk dalam kategori karyawan yang tepat oleh perusahaan atau tidak. Jadi, setelah Anda mengetahui tentang pengertian Interview atau wawancara kerja, Anda harus menyiapkan diri sebelum melakukan wawancara agar saat interview berlangsung, hasil yang Anda dapatkan akan maksimal. Apabila Anda melamar di perusahan Internasional, tentu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris ya. Baik di Indonesia, maupun luar negeri, wawancara adalah suatu hal yang wajib dilakukan sebelum merekrut kandidat.
Lihat Juga : Kode Warna Background Pas Foto
Nah, pembahasan yang satu ini mungkin Anda sudah sering mendengar terkait seputar pertanyaan yang sering diajukan oleh HRD ketika wawancara kerja. Akan tetapi, bagi Anda yang tidak pernah lolos tahap interview, Anda tidak perlu khawatir ya, berikut ini contoh pertanyaan yang sering diajukan saat wawancara yang dikutip dari dailysocial.id?
Pertanyaan pertama yaitu tentang ceritakan diri Anda. Pada tahapan ini, cobalah Anda menjawab dengan tepat dan sesuaikan dengan diri Anda. Tentunya, Anda jangan pernah mencoba untuk melebih-lebihkan terkait deskripsi diri. Mengapa? Tentu nanti HRD akan berekspektasi sangat tinggi terhadap Anda, dan ternyata jika tidak sesuai, Anda akan merasa malu dan rugi.
Untuk menjawab pertanyaan kedua, Anda harus memberikan pendapat yang tepat dan tunjukkan rasa ketertarikan terhadap perusahaan yang Anda lamar. Tentu pihak HRD akan menilai bahwa Anda adalah kandidat yang sangat cocok untuk bergabung di perusahaan. Contohnya seperti: Saya sangat tertarik untuk bekerja di perusahaan A, karena perusahaan ini sangat sesuai dengan visi dan misi saya yaitu ingin berkontribusi untuk mengembangkan produk herbal yang berkualitas dan mempunyai khasiat yang baik untuk tubuh.
Perlu diingat, untuk menjawab kelebihan dan kekurangan cobalah untuk menyertakan bukti dan solusi ya, agar HRD menilai jika kualitas dalam diri Anda sangat baik. Contoh menjawab kelebihan: kelebihan saya yaitu solutif, hal ini dibuktikan ketika saya sedang mengadakan sebuah acara webinar, yang mana kegiatan tersebut harus dihadiri oleh pemateri yang memahami tentang perundungan. Agar acara tetap berjalan, saya mencoba untuk menghubungi dosen saya untuk mengisi acara tersebut, dan latar belakang antara pemateri dan dosen saya pun hampir sama. Dan rekan saya pun menyetujuinya, alhasil webinar tetap berjalan sebagai mestinya. Contoh menjawab kekurangan: kekurangan saya yaitu orang yang pelupa, untuk itu saya selalu mencatat terkait informasi atau tugas penting agar tidak lupa. Biasanya, saya membuat jurnal atau to do list dalam buku pribadi saya, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi.
Pada pertanyaan ini, Anda harus benar-benar memahami terkait pekerjaan yang akan Anda lamar. Contoh menjawabnya yaitu posisi yang saya lamar yaitu sebagai administrasi. Tugas dari administrasi adalah membuat agenda kantor, menyiapkan surat menyurat, mengelola dokumen perkantoran, penginputan data, rekapan, dan sebagainya.
Nah, untuk pertanyaan ini Anda benar-benar memberikan jawaban yang tepat terkait motivasi Anda bekerja. Anda bisa mengaitkan dengan pekerjaan yang Anda lamar, berikan motivasi yang sangat antusias, jawab dengan jujur, dan jelaskan secara spesifik.
Lihat Juga : Ukuran Standar Pas Foto
Baik, pada penjelasan di atas berarti Anda sudah mengetahui tentang beberapa contoh pertanyaan wawancara kerja yang sering diajukan oleh HRD. Berikut ini adalah contoh jawaban yang harus dihindari saat menjawab pertanyaan tentang motivasi kerja yang dikutip dari bitlabs.id, apa saja?
Beberapa orang ketika dihadapkan dengan pertanyaan motivasi kerja, pasti akan terbawa suasana dan berlanjut menceritakan hal-hal yang sifatnya sangat pribadi, misalnya mengenai prinsip hidup hingga menjelaskan pengalaman yang kurang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Padahal, informasi personal tersebut tidak terlalu diperhatikan oleh HRD, karena bagi tim rekruter yang paling penting yaitu bagaimana Anda dapat menjawab tentang motivasi dalam bekerja beserta alasannya.
Bagi Anda yang pernah bekerja sebelumnya, dan kemudian Anda melamar pekerjaa lagi, lalu mendapatkan panggilan wawancara kerja. Saat interview tersebut, Anda harus fokus pada diri sendiri, perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Anda tidak perlu melibatkan perusahaan yang lama, justru hal tersebut akan memberikan kesan buruk untuk Anda. Contohnya: Saya sangat termotivasi untuk bekerja di sini dan dapat berkontribusi secara langsung dengan perusahaan ini, karena di tempat kerja saya dulu budaya kerjanya tidak sesuai dan beban kerja yang tidak seimbang bagi saya.
Memberikan sebuah jawaban yang jujur dan singkat memang sangatlah baik, namun bukan berarti Anda dapat memberikan jawaban yang terkesan simpel dan tidak serius dengan posisi yang Anda lamar. Contohnya: Saya termotivasi untuk bekerja di sini karena dekat, jadi saya tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk naik transpotasi. Jika Anda menjawab seperti itu, tentu HRD akan berpikir ulang untuk menerima Anda sebagai calon karyawan.
Semua orang bekerja memang bertujuan untuk mencari uang. Tapi, pada saat Anda ditanya tentang motivasi kerja, Anda harus menghindari jawaban yang berkaitan tentang uang. Mengapa? Karena HRD akan menilai bahwa tidak mempunyai motivasi yang kuat dengan posisi yang Anda lamar dan bergabung di perusahaan tersebut.
Lihat Juga : Download Template Jas Wanita Pas Foto
Bagi Anda yang akan menjalankan wawancara kerja, Anda bisa mempelajari contoh-contoh berikut untuk dijadikan sebagai bahan referensi, yaitu:
Untuk menjawab pertanyaan motivasi kerja, Anda bisa mengaitkan kemampuan yang anda miliki loh. contohnya: Saya memiliki kemampuan berpikir kreatif, untuk itu motivasi saya bekerja sebagai design grafis adalah ingin menyalurkan ide dan kreativitas yang saya miliki untuk membranding produk dari perusahaan B. Selain itu, saya juga ingin turut berkontribusi secara langsung agar produk tersebut dikenal secara luas oleh masyarakat.
Anda juga bisa menjawab pertanyaan seperti saya sangat termotivasi untuk mengembangkan karir dalam bidang editing, hal ini sesuai dengan posisi yang saya lamar di perusahaan C. Posisi sebagai editor menurut saya adalah langkah awal untuk menitih karir dan mengembangkan kemampuan saya dalam dunia editing.
Untuk menjawab pertanyaan tentang motivasi diri, Anda juga bisa loh mengaitkan dengan pengalaman sebelumnya. Anda bisa menjelaskan bahwa saya memiliki banyak pengalaman kerja yang dapat diaplikasikan di perusahaan ini. Bagaimana jika Anda belum pernah bekerja? Anda bisa menjawab bahwa Anda sangat senang untuk dapat segera mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang didapatkan ketika kuliah dan organisasi.
Jawaban motivasi kerja versi lain yaitu dengan mengaitkan tentang reputasi perusahaan. Mengapa? Karena ketika Anda bekerja di perusahaan yang notabenya memiliki reputasi sangat bagus, tentu Anda bisa menjadikan motivasi. Bekerja di perusahaan yang bergengi adalah suatu kebanggan, dan hal ini tentu menjadikan saya termotivasi untuk berkontribusi secara optimal di perusahaan ini.
Anda juga dapat memberikan jawaban yang mengaitkan antara visi dan misi perusahaan dengan prinsip Anda. Adanya kecocokan tentu dapat menjadi motivasi kerja bagi Anda. Jawaban tersebut sangat cocok ketika perusahaan mempunyai visi untuk memberikan manfaat yang luas, seperti “Menjadi bisnis e-commerce yang tepat dan dapat menghubungkan antara UMKM dengan konsumen”. Jadi, jawabannya yaitu “Saya termotivasi untuk bekerja di perusahaan ini karena memiliki visi untuk membantu pebisnis di Indonesia untuk go online, yang mana visi tersebut sesuai dengan prinsip saya untuk memajukan UMKM”.
Lihat Juga : Download Template Jas Pria Pas Foto
Memiliki pekerjaan sesuai dengan posisi yang diinginkan, tentu dapat menjadi motivasi Anda juga loh. Apabila Anda memberikan jawaban ini, pihak rekruter akan yakin kepada Anda, jika Anda juga mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang selaras dengan posisi yang Anda lamar. Contoh menjawabnya yaitu motivasi saya bekerja di bidang analisis adalah karena sudah sejak dulu saya ingin menjadi seorang analisis kesehatan. Itulah mengapa saya berkuliah di jurusan analisis gizi dan rutin menguji makanan yang tinggi akan gizi.
Untuk menjawab pertanyaan, agar HRD berkesan pada Anda. Untuk itu, berikan jawaban yang optimis dan tegas. Contohnya, Saya memiliki kemampuan dan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan ini. Dan saya yakin, bekal pengalaman dan kemampuan tersebut dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan dan saya termotivasi untuk meningkatkan performa kerja dalam bidang ini.
Bagi Anda yang sangat menyukai sebuah tantangan, Anda dapat memberikan jawaban tersebut ketika ditanya tentang motivasi. mendapatkan tantangan baru terkadang bisa menjadi motivasi tersendiri bagi calon pekerja. Dengan memberikan jawaban ini, tim HR bisa melihat bahwa Anda adalah kandidat yang pintar memotivasi diri sendiri, tidak mudah terlena dengan zona nyaman, dan punya ambisi untuk mencapai tujuan. Contoh jawabannya: “Mencari tantangan baru adalah salah satu motivasi saya dalam bekerja. Karena, setiap kali saya mendapatkan ilmu atau pengalaman baru, ada suatu rasa keberhasilan yang muncul di dalam diri saya”.
Anda bisa juga mengatakan bahwa kesiapan dalam bekerja adalah salah satu motivasi terbesar Anda. Jawaban ini sangat cocok jika Anda baru masuk ke dunia kerja, atau Anda baru mendapatkan kerja setelah sekian lama.
Di sini, yang bisa Anda tunjukkan adalah excitement untuk bekerja di posisi yang dilamar. Sehingga, tim HR dapat melihat bahwa Anda adalah kandidat yang sudah siap baik dari sisi skill maupun mental.
Berikut adalah contoh jawabannya: “Saya sangat termotivasi untuk mulai bekerja sebagai Junior Digital Marketing di perusahaan ini, karena saya sudah tidak sabar untuk segera mengaplikasikan berbagai ilmu pemasaran yang saya pelajari semasa kuliah”.
Apakah Anda mempunyai rencana tentang karir ke depannya? Jika jawabannya iya, Anda dapat menjadikannya sebagai motivasi dalam bekerja. Misal, Anda berencana bahwa di lima tahun ke depan, Anda ingin menjadi seorang penulis yang andal. Oleh karena itu, saat ini Anda mulai merintis karir dengan menjadi seorang content writer.
Intinya, Anda harus bisa mengaitkan target pencapaian Anda dengan posisi yang Anda lamar. Dengan begitu, tim HR bisa paham bahwa Anda memang betul-betul termotivasi untuk mendapatkan pekerjaannya. Ini adalah contoh jawabannya: “Dalam 5 tahun ke depan, saya ingin menjadi seorang Full Stack Developer yang andal. Itulah mengapa saya sangat bersemangat untuk mulai merintis dan membangun karir saya sebagai Junior Web Developer di perusahaan ini”.
Lihat Juga : Arti Deadline
Saat Anda melamar ke suatu perusahaan, bisa jadi ada suatu fasilitas atau kebijakan yang membuat Anda semakin nyaman dalam bekerja. Nah, preferensi semacam ini bisa dijadikan motivasi kerja juga. Berikut adalah contoh jawabannya: “Salah satu hal yang memotivasi saya adalah kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan di perusahaan ini. Dengan adanya kebebasan, saya bisa memberikan performa yang optimal dengan cara dan waktu kerja yang saya sukai”.
Dikutip dari glints.com, Jika Anda ingin membanggakan dan motivasi yang Anda miliki saat bekerja ada baiknya jika Anda lebih menjaga image dan tidak terlalu membanggakan diri Anda sendiri.
Hal ini karena Anda jadi terkesan angkuh di hadapan rekruter. Kesan tersebut akan menjadi sinyal negatif di perusahaan manapun. Pasalnya, mereka lebih membutuhkan orang yang bisa diajak bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan dan target perusahaan.
Anda dapat menjawab seperti ini. “Saya adalah seseorang yang menyukai tantangan untuk terus mencapai goal. Namun, saya juga orang yang sangat menyukai kerja sama tim.”
Tips paling ampuh dalam menjawab setiap pertanyaan interview adalah dengan menjawabnya dengan jujur dan sesuai kemampuan. Menurut The Balance Careers, menjawab pertanyaan dengan jujur dapat memudahkan Anda menemukan sesuatu yang menyenangkan. Dengan berkata jujur, Anda akan merasa hidup lebih tenang karena Anda tidak perlu takut ketahuan bahwa Anda memberi jawaban palsu.
Sebaik-baiknya Anda dalam berbohong, rekruter bisa tahu dari bahasa tubuh Anda, loh. Yang penting, tetap percaya diri dan jawab dengan jujur ketika wawancara.
Anda bisa memberikan jawaban sederhana seperti ini; “Saya termotivasi untuk melakukan pekerjaan ini karena saya merasa bahwa apa yang saya lakukan bisa membuat saya merasa cukup dan senang dengan hidup saya.”
“Saya bertanggung jawab atas beberapa proyek di mana saya mengarahkan tim pengembangan dan menerapkan proses yang berulang. Tim mencapai pengiriman produk perangkat lunak 100 persen tepat waktu. Saya termotivasi baik oleh tantangan untuk menyelesaikan proyek lebih cepat dari jadwal maupun dengan mengelola tim yang mencapai tujuan kami.”
Tips selanjutnya adalah Anda bisa membawa data, tetapi bukan data yang bersifat rahasia. Contohnya, Anda bisa membawa data berdasarkan pengalaman atau data yang bisa diakses secara umum. Anda juga bisa menunjukkan pencapaian kerja kamu di perusahaan sebelumnya.
Lihat Juga : Arti Hustle Culture
Dari penjelasan di atas terkait pengertian interview, jawaban yang harus dihindari, dan contoh menjawab pertanyaan motivasi yang tepat. Anda tidak perlu khawatir dan bingung lagi ya, Anda dapat belajar dan menjadikan artikel ini sebagai bahan referensi Anda sebelum wawancara berlangsung. Untuk itu, Anda perlu menyiapkan bahan jawaban yang terbaik menurut versi Anda sendiri, dan pastikan jawaban yang Anda gunakan sudah tepat dan baik.
Kelebihan saya yaitu solutif, hal ini dibuktikan ketika saya sedang mengadakan sebuah acara webinar, yang mana kegiatan tersebut harus dihadiri oleh pemateri yang memahami tentang perundungan. Agar acara tetap berjalan, saya mencoba untuk menghubungi dosen saya untuk mengisi acara tersebut, dan latar belakang antara pemateri dan dosen saya pun hampir sama. Dan rekan saya pun menyetujuinya, alhasil webinar tetap berjalan sebagai mestinya.
Kekurangan saya yaitu orang yang pelupa, untuk itu saya selalu mencatat terkait informasi atau tugas penting agar tidak lupa. Biasanya, saya membuat jurnal atau to do list dalam buku pribadi saya, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi.
Saat melakukan interview, Anda harus menghindari jawaban yang terkesan personal, negatif, dan jangan mengaitkan dengan uang.
Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, Anda dapat menggunakan contoh seperti, “Dalam 5 tahun ke depan, saya ingin menjadi seorang Full Stack Developer yang andal. Itulah mengapa saya sangat bersemangat untuk mulai merintis dan membangun karir saya sebagai Junior Web Developer di perusahaan ini”.
Penulis : Elly Abriyanti Widyaningrum | Editor : Rudi Dian Arifin, Wahyu Setia Bintara
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui