Factory Reset adalah bagian dari fitur Android yang menjadi salah satu fitur paling penting saat pengguna ingin mengembalikan OS Android ke setelan awal / pabrik. Fitur ini biasanya digunakan saat pengguna Android memiliki masalah error pada sistem dan aplikasi atau saat pengguna ingin menjual ponsel Android. Fitur Factory Reset ada pada semua perangkat Android, mulai dari Samsung, OPPO, Lenovo, ASUS, Xiaomi, LG, Motorola, Smartfren, Sony, Meizu, OnePlus, Huawei, dan merek ponsel Android lainnya.
Setiap smartphone Android memiliki metode yang berbeda-beda dalam melakukan Factory Reset. Itu artinya, Anda harus bisa menyesuaikan fitur tersebut sesuai dengan antarmuka setelan Android yang Anda miliki. Dengan Factory Reset, perangkat sistem Android Anda akan kembali ke setelan awal atau sesuai standar bawaan pabrik, sehingga nantinya Anda dapat melakukan konfigurasi ulang sistem dan aplikasi sesuai kebutuhan. Anda bisa simak penjelasan serta panduan Factory Reset Android berikut ini.
Lihat Juga : 9 Cara Mengatasi Lupa Pola / PIN HP Xiaomi
Factory Reset / Hard Reset / Wipe Data merupakan opsi yang disediakan oleh sistem Android untuk mengembalikan setelan sistem ke posisi awal / pabrikan. Opsi reset sebenarnya tidak hanya pada OS Android saja, Anda juga bisa menemukan opsi ini pada iOS, Mac, Windows, dan juga Linux. Fitur ini kebanyakan dipilih ketika pengguna memiliki masalah pada sistem operasi atau karena ingin menjual perangkat.
Pada ponsel Android khususnya, ada dua perbedaan antara Factory Reset dan Hard Reset. Factory Reset dilakukan melalui menu Pengaturan / Setelan, sedangkan Hard Reset / Wipe Data dilakukan melalui menu Recovery Mode. Untuk mengetahui apa itu Recovery Mode, Anda bisa simak penjelasannya di sini. Pada intinya, keduanya memiliki fungsi yang sama, yakni mengembalikan Android ke setelan pabrik.
Factory Reset | Dilakukan melalui menu Pengaturan / Setelan. |
Hard Reset | Dilakukan melalui menu Recovery Mode. |
Melakukan Factory Reset akan menghapus seluruh data dan aplikasi pada sistem Android. File foto, video, dokumen, dan data apa pun yang tersimpan di memori internal akan terhapus secara permanen. Oleh karena itu, sebelum melakukan Factory Reset, diharapkan pengguna untuk melakukan backup atau mencadangkan file yang tersimpan ke memori eksternal (SD Card), hard disk, atau penyimpanan Cloud. Tujuannya adalah agar Anda memiliki cadangan file, sehingga nantinya bisa dikembalikan lagi setelah proses reset selesai.
Kebanyakan pengguna Android akan melakukan Factory Reset saat perangkatnya bermasalah. Factory Reset menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Ada banyak sekali alasan yang membuat pengguna ingin melakukan Factory Reset, Anda bisa simak daftar alasannya berikut ini.
Pengguna sering mengalami masalah smartphone macet saat menjalankan aplikasi, menonton video atau bermain game. Hal ini dapat dipicu oleh beberapa hal, spesifikasi perangkat yang tidak mendukung juga menjadi salah satu pengaruh. Apalagi penyimpanan data smartphone yang kian bertambah juga dapat menyebabkan smartphone terasa berat saat menjalankan tugas. Smartphone yang sering lag dan lemot akan kembali normal dan lebih ringan setelah dilakukan Factory Reset.
Smartphone juga terkadang rawan terhadap virus ataupun malware jika pengguna sering mengunduh aplikasi dari situs yang tidak terpercaya. Apalagi saat ini semakin masif aplikasi-aplikasi dari pihak ketiga (bukan dari Google Play Store) yang tidak menjamin keamanan data pengguna serta disematkannya malware pada aplikasi tersebut, yang akhirnya pengunduh aplikasi mendapati suatu masalah saat menjalankannya.
Bisa jadi malware yang masuk ke sistem Android merusak atau mengganggu kinerja sistem serta mencuri data pengguna. Alternatif yang dapat dilakukan adalah me-reset smartphone ke setelan awal, mulai dari Factory Reset atau Hard Reset.
Masalah lupa pola juga sering kali di alami oleh sebagian pengguna Android. Padahal pola kunci atau sandi merupakan bagian penting untuk menjaga privasi dan data, agar perangkatnya tidak dapat diakses secara langsung oleh pengguna lain. Untuk membuka pola bisa dengan me-reset ulang pola menggunakan email. Namun hal ini hanya bisa dilakukan apabila pengguna masih ingat dengan email dan kata sandi yang dimilikinya, bagaimana jika lupa?
Cara yang dapat yang dapat dilakukan yakni dengan Hard Reset lewat Recovery Mode. Sayangnya, beberapa tipe smartphone Android terkadang juga mengalami kendala saat ingin melakukan Hard Reset, smartphone meminta pola / kata sandi untuk konfirmasi Hard Reset, solusinya harus bypass sistem Android. Namun secara umum, Hard Reset masih efektif untuk mengatasi lupa pola pada ponsel Xiaomi, ASUS, Infinix, dan juga Advan. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang masalah ini, Anda dapat menemukan banyak metode di Google maupun YouTube.
Masih ada alasan lain pengguna harus melakukan Factory Reset, salah satunya saat ingin menjual smartphone. Pengguna harus menjaga keamanan data yang masih tersimpan di memori internal dengan Factory Reset, tujuannya agar data atau akun tertaut tidak di salah gunakan oleh orang lain atau pembeli berikutnya. Selain itu, smartphone dalam keadaan bersih, normal, dan ringan juga dapat membuat pembeli merasa nyaman.
Sebelum melakukan Factory Reset, pastikan untuk melakukan backup seluruh data Anda, sebelum melakukan Factory Reset maupun hard reset. Dari banyaknya alasan di atas, masih banyak alasan lain yang membuat pengguna ingin melakukan Factory Reset pada smartphone Android. Untuk melakukan Factory Reset, simak panduannya berikut ini.
Lihat Juga : Fungsi IMEI pada Smartphone Android
Factory Reset dapat dilakukan ketika ponsel Android dalam keadaan normal, yang mana masih memungkinkan untuk masuk ke antarmuka sistem. Sedangkan apabila ponsel dalam keadaan mati yang mana tidak memungkinkan untuk masuk ke antarmuka sistem, mungkin karena lupa pola atau bootloop, maka Anda bisa memilih jalan Hard Reset. Silakan pilih salah satu metode yang dirasa mudah untuk Anda lakukan, dan berikut panduannya.
Seperti yang saya katakan di awal, setiap ponsel Android hadir dengan antarmuka sistem yang berbeda-beda, sehingga opsi reset yang disediakan pengembang terdapat pada menu yang berbeda pula. Namun secara umum, Anda bisa temukan opsi reset pada menu Pengaturan. Jika dilihat dari perkembangan OS Android dari waktu ke waktu, opsi reset pada menu Pengaturan juga beragam, Anda bisa memilih untuk me-reset pengaturan sistem, jaringan, dan reset data pabrik. Anda bisa memilih sesuai kebutuhan dan keinginan Anda. Sebagai contohnya, Anda bisa simak panduan melakukan reset HP Samsung di bawah ini.
*RESET SAMSUNG
*NOTE
Jika Anda berada pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk masuk ke antarmuka OS Android, opsi reset yang bisa dilakukan adalah melalui menu Recovery Mode / Android Recovery. Untuk masuk ke menu Recovery Mode, setiap ponsel Android memiliki kombinasi tombol yang berbeda-beda, lebih jelasnya Anda bisa simak perbedaannya berikut ini.
Merek | Keterangan |
---|---|
ASUS | Power + Volume Up Power + Volume Down |
Samsung | Power + Home + Volume Up Power + Home Power + Volume Down |
OPPO | Power + Volume Down |
VIVO | Power + Volume Down Power + Home + Volume Down |
SONY | Power + Volume Up |
Huawei | Power + Volume Up |
Xiaomi | Power + Volume Down Power + Volume Up |
Realme | Power + Volume Down |
Google Pixel | Power + Volume Down |
NOKIA | Power + Volume Up |
Lenovo | Power + Volume Up |
Smartfren | Power + Volume Up |
LG | Power + Home + Volume Up |
HTC | Power + Volume Down |
OnePlus | Power + Volume Down |
ADVAN | Power + Volume Down |
Sebagai contohnya, Anda bisa simak panduan Hard Reset / Wipe Data HP Samsung seri terbaru berikut ini.
*METODE LAIN
*NOTE
Lihat Juga : 10 Cara Mengatasi Tombol Power HP Rusak
Saya rasa, semua penjelasan serta panduan Factory Reset di atas mudah untuk Anda mengerti. Pada intinya, Factory Reset dan Hard Reset bisa Anda lakukan melalui menu Pengaturan dan Recovery Mode. Sebagai catatan, jangan lupa sebelum melakukan reset, pastikan untuk melakukan backup pada semua data penting yang Anda miliki. Jika ada sesuatu yang perlu Anda tanyakan atau sampaikan, silakan tulis melalui kolom komentar di bawah ini. Terima kasih dan selamat mencoba!
Tergantung, jika sebelumnya Anda telah membuat pola / kata sandi layar maka Factory Reset maupun Hard Reset membutuhkan konfirmasi pola. Sebaliknya, jika Anda tidak membuat pola maka Anda tidak membutuhkan konfirmasi pola sama sekali.
Tentu saja, cara ini aman dan tidak akan merusak sistem Android. Namun sebelum melakukan reset, pastikan telah melakukan backup pada semua data penting yang Anda miliki.
Dalam beberapa kasus, Hard Reset dapat mengatasi masalah bootloop, namun apabila bootloop disebabkan oleh kerusakan komponen seperti eMMC, Hard Reset tetap tidak akan membantu.
Pada beberapa merek ponsel Android, Hard Reset dapat mengatasi lupa pola / kata sandi. Tetapi pada sebagian ponsel Android yang lebih mengutamakan keamanan dan privasi pengguna, Hard Reset tidak dapat mengatasi lupa pola / kata sandi.
Penulis : Rudi Dian Arifin | Editor : Yunita Setiyaningsih, Wahyu Setia Bintara
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui