Pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 bernama asli Pramoedya Ananta Mastoer. Ia meninggal di umur ke 81 tahun di Jakarta. Ananta Toer tertulis sebagai pengarang yang produktif dalam sastrawan Indonesia. Ia menciptakan lebih dari 50 karya sastra dan juga menerjemahkannya ke lebih dari 42 bahasa asing.
Ia memiliki Ayah yang berprofesi sebagai Guru, dan Ibunya penjual nasi. Ia memiliki riwayat pendidikan di Sekolah Kejuruan Radio Surabaya, hingga masa kependudukan Jepang di Indonesia ia bekerja sebagai juru ketik untuk surat kabar Jepang di Indonesia.
Pramoedya telah menghasilkan karya artikel, novel, puisi, cerpen yang membuat namaya sejajar dengan para sastrawan dunia. Namun Pramoedya juga memiliki pengalaman buruk, ia sering keluar masuk penjara karena beberapa karyanya yang mengandung kritik sosial. Pramoedya pernah ditahan selama 14 tahun di masa order baru.
Lihat Juga : 84 Kata Kata Tere Liye, Novelis Indonesia
Salah satu karya yang banyak diprotes yaitu bukunya yang berjudul Hoakiau, ia ditahan pada pemerintahan Soeharto karena pandangannya yang pro-komunis. saat itu ia ditahan tanpa melalui pengadilan di Nusakambangan, akhirnya ia dibawa ke kawasan timur di pulau Buru Indonesia.
Namun ia tidak patah semangat dan selalu tetap optimis untuk berkarya, berkat banyaknya penghargaan dari beberapa lembaga luar negeri yang ia terima. Walaupun potret kehidupannya dibenci di negeri sendiri, sosok Pram tetap berusaha meneruskan karyanya.
Di akhir hidupnya, Pram tetap aktif dalam meulis karya, walaupun kondisi kesehatan menurun. Di usianya yang lanjut Pram gemar merokok, hingga tepat tanggal 27 April 2006, kesehatannya memuruk. Ia menderita komplikasi ginjal, jantung, paru – paru, dan diabetes. Karena kondisinya yang tak membaik akhirnya Pramoedya meninggal pada 30 April 2006 di Jakarta.
Lihat Juga : 35 Quotes Mohammad Hatta, Wakil Presiden RI ke-1
Dibawah ini merupakan kutipan terbaik Pramoedya Ananta Toer yang bisa kita ambil maknanya…
“Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Persahabatan lebih kuat dari pada panasnya permusuhan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Betapa sederhana hidup ini sesungguhnya yang pelik cuma liku dan tafsirannya.
– Pramoedya Ananta Toer
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Barang siapa tidak tahu kekuatan dirinya, tidak tahu kelemahan dirinya. Barang siapa tidak tahu kedua-duanya, dia pusing dalam ketidaktahuannya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Saya ini kagum kepada Bung Karno. Ia sanggup melahirkan nation, bukan bangsa, tanpa meneteskan darah. Mungkin dia satu-satunya, atau paling tidak satu di antara yang sangat sedikit. Kelahiran nation itu biasanya, dimana saja, mandi darah. ““Kalau tidak ada orang-orang rendahan, tentu tidak ada orang atasan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Bakal jadi apa kau ini kalau aku tidak sanggup bersikap keras? Terhadap siapa saja. Dalam hal ini biar cuma aku yang jadi kurban, sudah kurelakan jadi budak belian. Kaulah yang terlalu lemah, Ann, berbelas kasihan tidak pada tempatnya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Barang siapa tidak tahu kekuatan dirinya, tidak tahu kelemahan dirinya. Barang siapa tidak tahu kedua-duanya, dia pusing dalam ketidaktahuannya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Aku tak jadi kaya karena pemberiannya. Mereka pun tak jadi kaya karena pemberianku. Itulah kebijaksanaan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Sahabat dalam kesulitan adalah sahabat dalam segala-galanya. Jangan sepelekan persahabatan. Kehebatannya lebih besar daripada panasnya permusuhan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Di balik setiap kehormatan mengintip kebinasaan. Di balik hidup adalah maut. Di balik persatuan adalah perpecahan. Di balik sembah adalah umpat. Maka jalan keselamatan adalah jalan tengah. Jangan terima kehormatan atau kebinasaan sepenuhnya. Jalan tengah.”
– Pramoedya Ananta Toer
Lihat Juga : 21 Quotes Ki Hadjar Dewantara, Pelopor Pendidikan Nasional
“Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Hidup yang berarti, dan mati lebih berarti lagi.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Keadaan seluruh dunia berubah. Sekarang apa? Negara-negara komunis pun mengakomodasi kapitalisme. Perang Dingin tidak ada lagi. Saya sendiri tetap seperti dahulu, menentang ketidakadilan dan penindasan. Bukan sekadar menentang, tetapi melawan! Melawan pelecehan kemanusiaan. Saya tidak berubah.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya .
– Pramoedya Ananta Toer
“Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Kami memang orang miskin. Di mata orang kota kemiskinan itu kesalahan. Lupa mereka lauk yang dimakannya itu kerja kami.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Dan dengan tidak terasa umur manusia pun lenyap sedetik demi sedetik ditelan siang dan malam. Tapi masalah-masalah manusia tetap muda seperti waktu, Di mana pun juga dia menyerbu ke dalam kepala dan dada manusia, kadang-kadang ia pergi lagi dan di tinggalkannya kepala dan dada itu kosong seperti langit.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?” Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Yang lebih muda belum tentu lebih tidak tahu, belum tentu lebih pengecut dari pada kau.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Apa bisa diharapkan dari mereka yang hanya bercita-cita jadi pejabat negeri, sebagai apapun, yang hidupnya hanya penantian datangnya gaji?”
– Pramoedya Ananta Toer
“Manusia yang wajar mesti punya sahabat, persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat hidup akan terlalu sunyi.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Seperti halnya padi, semakin banyak isinya, harusnya semakin merunduk. Bukan semakin mendongak dan tak puas. “
– Pramoedya Ananta Toer
“Memang aku seorang pelacur, tuan kolonel. Tapi aku masih berhak mempunyai kehormatan. Karena, aku tidak pernah menjual warisan nenek moyang pada orang asing.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Adat itu bikin orang jadi bodo. Adat larang orang kampung belajar menulis, membaca, bikin gambar.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Aku tak bisa pulang lagi, Ayah, kuda ini telah menambatkan hatiku di pelananya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Aku ingin kembali ke rumah, Ayah Tapi nasib memanggilku Seekor kuda sembrani datang, menculikku dari alam mimpi
– Pramoedya Ananta Toer
“Ia menyimpan dendam. Dendam yang terus menyala sebelum pembunuhan menutupnya. Dan dendam itu bisa menjalar jadi perang kampung.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Membawaku terbang melintasi waktu dan dimensi kata-kata”
– Pramoedya Ananta Toer
“Saya adalah seorang anak Renaisans. Karenanya, saya percaya kebaikan dan keadilan. Saya adalah manusia yang baik karena saya menginginkannya, bukan karena agama, undang-undang, atau paksaan. Itu adalah pengertian yang humanis. Saya ingin dianggap manusia baik karena keinginan saya, karena nurani saya, bukan karena sesuatu dari luar.
– Pramoedya Ananta Toer
“Benih yang tidak sempurna akan punah sebelum berbuah.”
– Pramoedya Ananta Toer
Lihat Juga : 125 Quotes Najwa Shihab, Presenter Hebat Indonesia
“Tanpa wanita takkan ada bangsa manusia. Tanpa bangsa manusia takkan ada yang memuji kebesaranMu. Semua puji-pujian untukMu dimungkinkan hanya oleh titik darah, keringat dan erang kesakitan wanita yang sobek bagian badannya karena melahirkan kehidupan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Setiap permulaan memang sulit. Dengan memulai setengah pekerjaan sudah selesai, kata pepatah.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Cinta tidak pernah buta. Cinta baginya adalah memberi-memberikan segala-galanya dan berhenti apabila napas berhenti mengembus.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Apa yang ditakuti bu? Kita semua hidup terus menerus dalam ketakutan. Apa kalian biasanya ketakutan? Tidak ada. Kalau revolusi menang, tidak seorang pun perlu takut lagi.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Akhirnya manusia ini mati juga. Mati. Sakit.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Wanita lebih suka mengabdi pada kekinian dan gentar pada ketuaan, mereka dicengkam oleh impian tentang kemudaan yang rapuh itu dan hendak bergayutan abadi pada kemudaan impian itu.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Kalau orang tak tahu sejarah bangsanya sendiri – tanah airnya sendiri – gampang jadi orang asing di antara bangsa sendiri.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Bagiku, kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada arti.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Perwakilan rakyat? Perwakilan rakyat hanya panggung sandiwara. Dan aku tidak suka menjadi badut, sekalipun badut besar.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Maksudnya adalah bahwa Indonesia tidak pernah betul-betul merdeka? Tidak pernah sampai sekarang. Sekarang Globalisme berkuasa. Semua dijadikan barang dagangan, bahkan juga politik, partai, dan manusia. Semua dipandang sebagai barang dagangan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Sejak jaman nabi sampai kini, tak ada manusia yang bisa terbebas dari kekuasaan sesamanya, kecuali mereka yang tersisihkan karena gila. Bahkan pertama-tama mereka yang membuang diri, seorang diri di tengah-tengah hutan atau samudera masih membawa padanya sisa-sisa kekuasaan sesamanya. Dan selama ada yang diperintah dan memerintah, dikuasai dan menguasai, orang berpolitik.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Manusia terlalu sering bertepuk hanya sebelah tangan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Tidak semua kebenaran dan kenyataan perlu dikatan pada seseorang atau pada siapapun.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Usulkan yang lebih buruk biar kau mendapatkan lebih baik.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Tiap pemuda Indonesia bisa melakukan segala perjuangan dan pekerjaan kalau dia mau – Pak Komandan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Kesalahan tindakan tidak pernah terampuni, kecuali hanya oleh Hyang Mahadewa. Untuk itu ada Mahadewa, karena manusia tidak bersikap pengampun.”
– Pramoedya Ananta Toer
Lihat Juga : 29 Quotes Jenderal Soedirman, Nasionalisme dan Perjuangan
“Kau mengerti sekarang, mengapa kau berpihak pada yang di seberang sana? Karena kau tak pernah mempelajari sejarah. Juga semua mereka yang ikut dari seberang sana karena sama bodohnya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Kalau hati sendiri pun tidak menjawab, itu lah tanda ketidakmampuan, dan ketidakmampuan itu memanggil kerusuhan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Perang memang kutukan untuk manusia.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Tak pernah aku mengadili tanpa tahu duduk perkara”
– Pramoedya Ananta Toer
“Tak ada orang yang tak suka pada pujian. Kalau orang merasa terhina karena dipuji, tandanya orang itu berhati culas.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Orang-orang datang ke pasar malam, satu persatu, seperti katamu
– Pramoedya Ananta Toer
Berjudi dengan nasib, menunggu peruntungan menjadi kaya raya.”
“Perkembangan yang ideal akan tercapai melalui demokrasi. Tak ada jalan lain daripada yang memungkinkan setiap manusia untuk menggunakan hak-haknya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Jangan jadi pegawai negeri, jadilah majikan atas dirimu sendiri. Jangan makan keringat orang lain, makanlah keringatmu sendiri. Dan itu dibuktikan dengan kerja.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam. Dan yang terpenting diatas segala-galanya ialah keberaniannya. Kesederhaan adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Tak ada yang tahu apakah prajurit-prajurit itu Syiwa atau Wisynu, boleh jadi bahkan Buddha. Tidak ada yang mengetahui hati manusia secara tepat.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Kesetiaan memang bisa diharapkan dari mereka (orang kebanyakan), tetapi kebesaran hanya bisa datang dari seorang raja yang bijaksana.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Tiap mata murah, saudara, dan jiwa tiga kali lebih murah. Dan bertambah banyak Amerika mendatangkan peluru, bertambah turun jiwa manusia.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Ideologi ditanamkan didalam diri saya oleh keluarga saya, yaitu cinta akan keadilan, kebaikan dan alam, serta nasionalisme.Walaupun ideologi ini ditanamkan di diri saya pada usia muda, tapi ini masih terus hidup sampai kini. Jika saya melakukan kesalahan, maka saya akan mengakuinya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Rupanya di bumi jajahan ini setiap orang hidup atas dasar hancur menghancurkan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Dia tidak beranak, tidak berbini. Kalau perjuangannya menang, mungkin dia telah tewas, dan kemenangannya itu tidak dinikmati apapun di antara keluarganya sendiri, tetapi buat orang-orang lain.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain.”
– Pramoedya Ananta Toer
Lihat Juga : 68 Quotes Rocky Gerung, Pengamat Politik Indonesia
“Jangan dulu bangga bisa bahasa asing, sementara bahasa ibumu sendiri kamu tak benar-benar memahaminya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Pengertian adalah hidup. Hidup adalah dihidupi dan menghidupi.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Percaya dengan semua orang memang tak baik, tapi setidaknya ada salah satu orang yang kamu percaya sebagai sahabat baik.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Setiap hak yang berlebihan adalah penindasan.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Tanpa keberanian hidup adalah tanpa irama. Hidup tanpa irama adalah samadhi tanpa pusat.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Ketidakmampuan itu berasal dari diri semua yang memerintah, Dedes, ketidakmampuan mengerti kawulanya sendiri, kebutuhannya, kepentingannya.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Aku harus tabah, kubisikkan pada diri sendiri. Takkan ada yang menolong kau! Semua setan dan iblis sudah mengepung aku.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Orang Cendekia sudah harus adil sejak dari pikiran.”
– Pramoedya Ananta Toer
“Pernah kudengar orang kampung bilang: sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya.”
– Pramoedya Ananta Toer
NOTE: Kutipan diambil dari beragam sumber.
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui