Seorang tokoh filsuf terkenal bernama Al-Farabi adalah tokoh pada masa kejayaan Islam yang memiliki berbagai keahlian dalam bidang ilmu matematika, kimia, astronomi, kemiliteran, musik, filsafat, ilmu alam, ilmu ketuhanan, fiqh, dan mantiq.
Seorang Al-Farabi juga mendirikan tonggak-tonggak filsafat Islam yang kemudian diikuti oleh filsuf-filsuf Islam dan lainnya. Pemikiran Al-Farabi banyak dipengaruhi oleh doktrin-doktrin Agama yaitu berupa Al-Qur’an dan Hadist yang mendominasi konsep kepemimpinan ideal Al-Farabi.
Nama Asli | Abu Muhammad Ibn Muh ammad Ibn Tharkan Ibn Auzalagh |
Nama Julukan | Al-Farabi, Abu Nasir Al Farabi |
Tempat Lahir | Wasij, Distrik Farab – Turkinistan |
Tanggal Lahir | 257 Hijriah ( 870 Masehi) |
Meninggal | 950 Masehi |
Sekolah | Neoplatonisme Idealisme Filsafat Islam |
Karya – Karya Al-Farabi | Al Musiqi Al Kabir (Memaparkan prinsip dasar musik, teori dan praktiknya) Ihsha’u Al Iqa Kalam Fi Al Musiqi Ihsa’u Al Ulum Wa At Ta’rif Bi Aghradhiha (Statistik Ilmu dan Intisari Buku Metafisika) Ara’ Ahlu Al Madinah Al Fadhilah Jawami As-Siyasah Nushus Al Hukmi |
Pemikiran Filsafat | Rekonsiliasi Al-Faraby, Ketuhanan, Emanasi, Kenabian, Kenegaraan dan Politik, Jiwa dan Akal. |
Memiliki nama lengkap Abu Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tharkan Ibn Auzalagh. Ia lahir pada tahun 257 H (870M) di kota wasij, distrik farab yang sekarang dikenal dengan kota Transoxiana di Turkinistan. Panggilan nama Al-Farabi ini diambil dari kota lahirnya yaitu Farabi.
Al-Farabi juga mendapatkan julukan Al Mua’alim At Tsani atau Guru Kedua karena kepiawaiannya yang sering disebut bisa melebihi Aristoteles seorang guru bagi manusia – manusia yang karya – karyanya sangat berpengaruh di dunia Barat.
Al-Farabi sangat mengemari dunia keilmuan Islam, bahkan beliau rela hijrah mengembara jauh dari kotanya hanya untuk menimba ilmu dan mengembangkan diri juga pemikirannya. Ia juga menguasai banyak bahasa, dan yang paling aktif ia pakai yaitu bahasa Arab, Persia, Turki, dan Kurdi. Awal mula pengembaraanya di mulai dari kota Baghdad yang pada masa itu merupakan kota pusat keilmuan.
Di kota Baghdad ia menimba ilmu kepada Abu Bakar Al-Saraj mengambil ilmu kaidah bahasa Arab, kemudian ia juga mempelajari ilmu logika dan filsafat kepada Abu bisyr Mattius ibnu Yunus yang berkeyakinan kristen. Setelah waktu berlalu Al-Farabi pergi melanjutkan hijrahnya dan berguru ke Yuhanna ibnu Jailani, ke kota Harran yang merupakan kota pusat kebudayaan Yunani di Asia kecil.
Di kota Harran tersebut tidak berlangsung lama, kemudian ia memilih kembali ke Baghdad untuk memperdalam ilmu filsafatnya. Selain itu, ternyata ia juga mampu mendalami ilmu mantiq atau logika. Di kota Baghdad ia melakukan beragam pembelajaran seperti, mengajar, saling berdiskusi, membuat karangan, membedah buku-buku mengenai ilmu filsafat.
Tokoh yang sangat berjiwa zuhud dan suka berpenampilan sederhana. Al-Farabi tinggal di sebuah Istana, namun ia tetap berpakaian sederhana dan makan hidangan umum selayaknya rakyat biasa. Ia gemar sekali menggunakan waktu-waktunya untuk berbagi ilmu dengan murid-muridnya. Selain orang yang sederhana ia juga gigih dalam mengajak orang lain menimba ilmu, ia sering mengadakan eksperimen dengan segala akal pemikiran. Ia juga tidak mengijinkan adanya khurafat.
Pada tahun 339 Hijriah atau 950 Masehi, tokoh Al-Farabi telah wafat di sebuah kota Damaskus. Jasadnya dimakamkan di Bab as-Saghir, yang berdekatan dengan makam Mu’awiyah, seorang pendiri dinasti Ummayyah. Waktu berlalu, namun semua karya-karyanya abadi dan bermanfaat bagi sejarah dalam peradaban manusia.
Itulah sedikit ringkas riwayat hidup Al-Farabi seorang filsuf terkenal sepanjang sejarah. Semoga dengan membaca ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan lebih bagi kita semua. Juga kita bisa mengambil segala pemikiran baik Al-Farabi untuk dijadikan contoh hidup.
Lihat Juga : 110 Quotes Ali bin Abi Thalib, tentang Kehidupan, Sahabat, Cinta
Berikut ini adalah kata kata bijak dari seorang Al-Farabi yang mungkin bisa anda petik hikmahnya untuk menjalani kehidupan.
“Alfarabi first studied Islamic jurisprudence and music in Bukhara, then moved to Marv, where he began to study logic with a Nestorian Christian monk, Yūḥannā Ibn Haylān.”
― Al-Farabi
Artinya,
Alfarabi pertama-tama mempelajari yurisprudensi dan musik Islam di Bukhara, kemudian pindah ke Marv, di mana ia mulai belajar logika dengan seorang rahib Kristen Nestorian, Yūḥannā Ibn Haylān.
“He who speaks well does not hear bad words from anyone.”
― Al-Farabi
Artinya,
Dia yang berbicara dengan baik tidak mendengar kata-kata buruk dari siapa pun.
“If boy would not fall in love, girl is not worthy of love.”
― Al-Farabi
Artinya,
Jika anak laki-laki tidak akan jatuh cinta, anak perempuan tidak layak mendapat cinta.
“Society coheres with love, lives with justice and survives with honest work.”
― Al-Farabi
Artinya,
Masyarakat bersatu dengan cinta, hidup dengan keadilan dan bertahan dengan kerja jujur.
“State which established by love, continues with justice.”
― Al-Farabi
Artinya,
Negara yang dibangun oleh cinta, berlanjut dengan keadilan.
“Don’t cry when a good person died. Cry for the society which lost him.”
― Al-Farabi
Artinya,
Jangan menangis ketika orang baik meninggal. Menangislah untuk masyarakat yang kehilangan dia.
“Long speaking people need to be listened to short.”
― Al-Farabi
Artinya,
Orang yang berbicara panjang harus didengarkan dengan singkat.
“Widely referred to as “the second teacher,” that is, second after Aristotle, Abū Naṣr Muḥammad Ibn Muḥammad Ibn Ṭarkhān Ibn Awzalagh al-Fārābī (Alfarabi) is generally heralded as having founded political philosophy within the Islamic cultural tradition.”
― Al-Farabi
Artinya,
Secara luas disebut sebagai “guru kedua,” yaitu, kedua setelah Aristoteles, Abū Naṣr Muḥammad Ibn Muḥammad Ibn Ṭarkhān Ibn Awzalagh al-Fārābī (Alfarabi) umumnya digembar-gemborkan memiliki filosofi politik dalam tradisi budaya Islam.
“A definition of philosophy and her sense consists in her assignment that it is a science about the being as a being.”
― Al-Farabi
Artinya,
Definisi filsafat dan nafsunya terdiri dalam tugasnya bahwa itu adalah ilmu tentang makhluk sebagai makhluk.
“A man becomes a person thanks to the intellect.”
― Al-Farabi
Artinya,
Seorang pria menjadi seseorang berkat kecerdasannya.
Lihat Juga : 48 Quotes Imam Syafi’i, Mufti Besar Sunni Islam
“The greatest of virtues is science.”
― Al-Farabi
Artinya,
Kebajikan terbesar adalah sains.
“To accept something on mere presumption and, likewise, to fail to investigate it may cover over, blind, and lead astray.”
― Al-Farabi
Artinya,
Menerima sesuatu berdasarkan dugaan belaka dan, juga, gagal menyelidikinya mungkin menutupi, membutakan, dan menyesatkan.
“An art, which has an aim to achieve the beauty, is called a philosophy or in the absolute sense it is named wisdom.”
― Al-Farabi
Artinya,
Seni, yang memiliki tujuan untuk mencapai keindahan, disebut filsafat atau dalam arti absolut disebut kebijaksanaan.
“A just city should favor justice and the just, hate tyranny and injustice, and give them both their just deserts.”
― Al-Farabi
Artinya,
Sebuah kota yang adil harus berpihak pada keadilan dan yang adil, membenci tirani dan ketidakadilan, dan memberi mereka berdua gurun yang adil.
“Prophets are not ones who are blessed with divine revelations, they are merely ones with powerful imaginations.”
― Al-Farabi
Artinya,
Para nabi bukanlah orang-orang yang diberkati dengan wahyu ilahi, mereka hanyalah orang-orang dengan imajinasi yang kuat.
Artinya,
“Selected aphorisms that comprise the roots of many of the sayings of the Ancients concerning that by which cities ought to be governed and made prosperous, the ways of life of their inhabitants improved, and they be led toward happiness.”
― Al-Farabi
Artinya,
Kata-kata mutiara yang dipilih yang terdiri dari akar banyak perkataan orang-orang zaman dahulu mengenai hal yang dengannya kota-kota harus diatur dan menjadi makmur, cara hidup penduduk mereka meningkat, dan mereka diarahkan menuju kebahagiaan.
“Just as the health of the body is an equilibrium of its temperament and its sickness is a deviation from equilibrium, so, too, are the health of the city and its uprightness an equilibrium of the moral habits of its inhabitants and its sickness a disparity found in their moral habits.”
― Al-Farabi
Artinya,
Sama seperti kesehatan tubuh adalah keseimbangan temperamennya dan penyakitnya adalah penyimpangan dari keseimbangan, demikian juga kesehatan kota dan kesegarannya keseimbangan keseimbangan antara kebiasaan moral penghuninya dan penyakitnya, disparitas ditemukan. dalam kebiasaan moral mereka.
“We can achieve happiness only then when we have a beauty; and we have a beauty thanks to philosophy. The truth is that only because of philosophy we can achieve happiness.”
― Al-Farabi
Artinya,
Kita dapat mencapai kebahagiaan hanya saat kita memiliki kecantikan; dan kami memiliki kecantikan berkat filosofi. Yang benar adalah hanya karena filosofi kita dapat mencapai kebahagiaan.
Lihat Juga : 71 Quotes Jalaluddin Rumi, Sebuah Nasihat Kehidupan
“It explains that the ones through which what is truly happiness is obtained are the goods, the noble actions, and the virtues; that the rest are evils, base things, and imperfections; and that the way they are to exist in a human being is for the virtuous actions and ways of life to be distributed in cities and nations in an orderly manner and to be practiced in common.”
― Al-Farabi
Artinya,
Ini menjelaskan bahwa orang-orang yang melaluinya apa yang benar-benar diperoleh adalah barang, tindakan mulia, dan kebajikan; bahwa sisanya adalah kejahatan, hal-hal mendasar, dan ketidaksempurnaan; dan bahwa cara mereka untuk ada dalam manusia adalah untuk tindakan dan cara hidup yang baik untuk didistribusikan di kota-kota dan negara-negara secara teratur dan untuk dipraktekkan bersama.
“Philosophy precedes a religion in the time.”
― Al-Farabi
Artinya,
Filsafat mendahului suatu agama pada masa itu.
NOTE: Kutipan diambil dari beragam sumber.
Discussion | 0 Comments
*Komentar Anda akan muncul setelah disetujui