Loading...
Elon Musk dikenal dekat dengan simbol “X” di berbagai proyeknya, mulai dari SpaceX hingga platform X (Twitter). Apa makna sebenarnya...

Dublin, Thursday 31st October 2013: Pictured at the The Web Summit 2013, RDS. Photo by Dan Taylor/Heisenberg Media
Obsesi wirausaha teknologi terkemuka dunia, Elon Musk, terhadap huruf 'X' bukan lagi rahasia. Huruf ini telah menjadi tema yang konsisten dan berulang dalam kerajaan bisnis dan kehidupan pribadinya, menciptakan merek serta entitas yang dikenal di seluruh dunia.
Musk telah menyematkan 'X' dalam nama beberapa perusahaannya yang paling terkenal, termasuk perusahaan kedirgantaraan SpaceX, perusahaan kecerdasan buatan terbarunya xAI, dan yang paling mencolok, rebranding platform media sosial Twitter menjadi X Corp. (atau singkatnya X). Jejak historis 'X' bahkan bermula dari perusahaan pertamanya, X.com, yang didirikan pada tahun 1999 dan kemudian bergabung menjadi PayPal.
Secara pribadi, huruf ini juga menjadi bagian krusial dari nama putranya bersama penyanyi Grimes, yaitu X Æ A-12, yang sering dipanggil 'X' saja. Mengapa huruf tunggal ini memegang tempat yang begitu istimewa dalam visi dan dunia Musk?
Dalam sebuah wawancara mendalam di YouTube (dikutip dari podcast Nikhil Kamath), Elon Musk secara langsung menjelaskan alasan di balik ketertarikannya pada huruf “X.” Menurut Musk, huruf tersebut bukan hanya terlihat menarik secara visual, tetapi juga melambangkan potensi tanpa batas dan misteri yang belum terpecahkan. Ia bahkan menyebut bahwa bagi dirinya, “X adalah huruf paling keren dan yang terbaik dalam alfabet.”
Ketika ditanya mengenai obsesinya terhadap huruf 'X', Musk memberikan beberapa sebab utama:
Afinitas Musk terhadap 'X' bukan sekadar teori pribadi; ia diterjemahkan ke dalam strategi penjenamaan perusahaan bernilai miliaran dolar:
Singkatnya, bagi Elon Musk, 'X' melambangkan lebih dari sekadar huruf; ia adalah simbol untuk potensi yang tidak terbatas, misteri ilmu pengetahuan, dan impian untuk menyatukan berbagai aspek teknologi di bawah satu identitas yang tegas, kuat, dan penuh misteri.
Chrome, Edge, Firefox, dan Safari sekarang mendukung WebGPU — API modern untuk grafis 3D dan komputasi berat di browser.
Dengan dukungan ini, web kini bisa menjalankan aplikasi kelas “desktop”: mulai dari game 3D realistis, pemodelan atau simulasi kompleks, hingga aplikasi AI dan machine-learning langsung di browser — tanpa perlu plugin tambahan atau software khusus.
Bagi pengguna dan developer web, ini berarti era baru: browser bisa diandalkan untuk proyek grafis dan komputasi berat, menjembatani kesenjangan antara aplikasi native dan web.
Vino G. Bastian mendadak kehilangan kemampuan aktingnya dan hidupnya berubah kacau balau. Dari aktor besar jadi bahan tertawaan, ia harus mencari cara untuk bangkit kembali. Film komedi terbaru garapan Ernest Prakasa, dibintangi Vino G. Bastian, Dea Panendra, dan Agus Kuncoro. Tayang 11 Desember, hanya di Netflix.
Lebih dari 100 juta pengguna kini dapat merasakan Quark sebagai browser AI yang lebih personal dan responsif, berkat kehadiran Qwen yang dihubungkan langsung ke fungsi inti browser. Pengguna dapat memulai perintah AI hanya dari bilah pencarian atau sidebar, menjadikan pengalaman browsing terasa lebih cepat, natural, dan interaktif.
Integrasi ini tidak hanya menghadirkan kemampuan pencarian yang lebih cerdas, tetapi juga mengubah cara pengguna bekerja dan mengakses informasi.
Quark kini memungkinkan aktivitas multitugas seperti merangkum artikel panjang, mengedit teks, menganalisis halaman web, hingga membantu proses riset—semuanya tanpa harus berpindah tab atau membuka layanan tambahan.
Fitur Utama Quark + Qwen