Greenland 2: Migration (2026) adalah film bencana terbaru yang melanjutkan kisah keluarga Garrity setelah kehancuran global akibat komet. Dibintangi Gerard...

Greenland 2: Migration (Image credit: lionsgatepublicity.com)
Setelah sukses besar film pertamanya, Greenland 2: Migration hadir sebagai lanjutan kisah bertahan hidup yang lebih gelap, lebih emosional, dan jauh lebih berbahaya. Film ini kembali mengangkat perjuangan keluarga Garrity di dunia pasca-bencana komet yang hampir memusnahkan peradaban manusia. Dengan skala cerita yang diperluas dan ancaman baru di setiap langkah, Migration siap menjadi salah satu film bencana paling dinantikan di 2026.

Kali ini, cerita tidak lagi berfokus pada perlombaan menuju tempat perlindungan, melainkan pada perjalanan panjang mencari harapan di dunia yang telah berubah total. Setiap wilayah yang dilewati menyimpan risiko baru mulai dari alam yang belum stabil hingga manusia lain yang sama-sama putus asa. Di tengah kehancuran tersebut, ikatan keluarga Garrity menjadi satu-satunya pegangan, sekaligus sumber konflik emosional yang membuat Greenland 2: Migration terasa lebih manusiawi dan menyentuh dibanding pendahulunya.
Berlatar waktu setelah peristiwa kehancuran global di film pertama, Greenland 2: Migration mengikuti keluarga Garrity yang terpaksa meninggalkan bunker aman di Greenland. Dunia luar yang mereka hadapi bukan lagi sekadar reruntuhan, melainkan medan hidup-mati yang penuh ketidakpastian.

John Garrity bersama istrinya Allison dan putra mereka Nathan harus melakukan perjalanan panjang melintasi wilayah yang hancur akibat dampak komet. Tujuan mereka satu: menemukan tempat baru yang benar-benar layak dihuni. Namun perjalanan ini tidak hanya dihadapkan pada bencana alam dan kondisi ekstrem, tetapi juga konflik antarmanusia yang muncul saat sumber daya semakin langka.

Di tengah perjalanan, mereka dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang menguji moral, ikatan keluarga, dan batas pengorbanan demi bertahan hidup.
Berbeda dari film pertama yang berfokus pada perlombaan menuju keselamatan, Migration mengambil pendekatan road movie pasca-apokaliptik. Cerita bergerak lebih personal dan intens, memperlihatkan bagaimana trauma, kehilangan, dan rasa putus asa membentuk manusia di dunia yang hampir habis.
Film ini menyeimbangkan adegan bencana berskala besar dengan drama keluarga yang kuat. Setiap keputusan Garrity membawa konsekuensi, dan ketegangan tidak selalu datang dari alam, tetapi justru dari sesama manusia yang sama-sama berjuang bertahan.
Salah satu kekuatan utama Greenland 2: Migration terletak pada kejutan ceritanya yang dibangun perlahan namun berdampak besar. Tanpa mengungkap detail penting, film ini menghadirkan perubahan signifikan terkait:
Plot twist ini mengangkat Greenland 2: Migration dari sekadar film bencana menjadi drama survival psikologis dengan konflik batin yang kuat dan berlapis, meninggalkan dampak emosional bahkan setelah film berakhir.

Film ini kembali disutradarai oleh Ric Roman Waugh, yang juga menangani film pertamanya. Skenario ditulis oleh Mitchell LaFortune dan Chris Sparling, memastikan kesinambungan karakter serta atmosfer tegang khas Greenland tetap terjaga.
Produksi melibatkan nama-nama besar seperti Basil Iwanyk, Erica Lee, dan Gerard Butler sendiri sebagai produser, menjamin kualitas produksi yang solid dan konsisten.

Greenland 2: Migration dijadwalkan tayang di bioskop mulai 9 Januari 2026. Trailer resminya telah dirilis pada September 2025 oleh Lionsgate dan langsung menarik perhatian banyak penggemar.