Loading...
Janur Ireng, prekuel dari Sewu Dino, disutradarai oleh Kimo Stamboel. Tayang pada 24 Desember 2025 menghadirkan kisah Sabdo (Marthino Lio) dan Intan (Rati Rafa) yang hidup bahagia meski berkekurangan. Kebahagiaan mereka terguncang ketika rumah peninggalan orang tua mereka terbakar. Dalam kebingungan mencari tempat tinggal, mereka didatangi Arjo Kuncoro (Tora Sudiro), paman kaya raya yang tampak baik hati, namun menyimpan rencana jahat.
Film ini menjanjikan ketegangan, intrik, dan kejutan seram yang memperluas dunia Sewu Dino. Nantikan segera di Cinema XXI !
Setahun setelah mimpi buruk supernatural di Freddy Fazbear’s Pizza, kisah yang terjadi di sana kini dianggap legenda konyol oleh masyarakat dan menginspirasi Fazfest pertama di kota itu. Mantan petugas keamanan Mike (Josh Hutcherson) dan polisi Vanessa (Elizabeth Lail) berusaha menyembunyikan peristiwa asli dari adik perempuan Mike, Abby (Piper Rubio). Namun ketika Abby menemui kembali Freddy, Bonnie, Chica, dan Foxy, serangkaian kejadian mengerikan mulai terungkap, membuka rahasia gelap asal-usul Freddy yang telah lama tersembunyi.
Film ini dibintangi oleh Josh Hutcherson, Elizabeth Lail, Piper Rubio, Matthew Lillard, Freddy Carter, Skeet Ulrich, dan Theodus Crane, diproduksi oleh Jason Blum dan Scott Cawthon, serta disutradarai oleh Emma Tammi dengan naskah dari Scott Cawthon. Tayang di bioskop mulai 5 Desember 2025!
Film drama keluarga berbalut fiksi ilmiah (sci-fi) Indonesia, Esok Tanpa Ibu (judul internasional: Mothernet), telah merilis special teaser menjelang penayangannya di bioskop Indonesia pada 22 Januari 2026.
Film ini dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Ringgo Agus Rahman, dan aktor muda Ali Fikry. Esok Tanpa Ibu berpusat pada kisah Rama (Ali Fikry), seorang remaja yang hidupnya terasa hampa dan kesepian setelah ibunya (Dian Sastro) jatuh koma.
Dalam upayanya mengatasi duka dan kecanggungan hubungan dengan sang ayah (Ringgo Agus Rahman), Rama berpaling pada teknologi canggih. Ia menggunakan program Artificial Intelligence (AI) bernama "i-BU" yang dirancang untuk meniru wajah, suara, dan memori ibunya.
Disutradarai oleh Ho Wi-ding dan diproduseri oleh Shanty Harmayn dan Dian Sastrowardoyo, film ini mengeksplorasi tema kehilangan, kesepian anak, serta dilema etis tentang seberapa jauh teknologi dapat menggantikan kehadiran dan kasih sayang manusia dalam keluarga modern. Film ini sebelumnya telah melakukan world premiere dan berkompetisi di Busan International Film Festival (BIFF) 2025.